Tanda Awal Koreksi Sehat IHSG Mulai Muncul, Mulai Selektif Trading
- 5 June 2020
- 0
Koreksi teknikal adalah sebuah hal wajar saat market sudah alami jenuh beli seperti sekarang. Sejak golden cross stochastic IHSG kemarin alami dead cross
IHSG kemarin di sesi I sempat gas pol sentuh level 5000-an. Bahkan sempat bertengger ke level 5014 sebelum akhirnya ambrol di sesi II. Sempat sentuh level 4899 sebelum akhirnya tutup turun -0.49% di level 4916. Ada yang bilang market panik karena PSBB Jakarta diperpanjang. Namun apakah karena itu saja penyebabnya ? Atau ada hal lain secara teknikal yang membuat index memang harus alami koreksi sehat ?
Penutupan kemarin memang bursa IDX sedikit berbeda dengan bursa regional lain yang cenderung tutup di zona hijau. Namun bila melihat kondisi bursa Europe dan Amerika maka kita at par. Perdagangan hari Kamis berlangsung ramai dengan value transaksi capai 12 trilyun dan ada 137.61 juta lot saham dipertukarkan. Jumlah saham yang naik dan yang turun nyaris berimbang dengan 210 saham naik dan 201 turun. Turunnya index kemarin pun masih sisakan sektor yang mixed : 3 naik dan selebihnya turun. Cek Detail di Market Summary 4 Juni 2020
Dari 10 saham yang menggerakkan bursa hanya BBCA TPIA dan TLKM yang naik. Selebihnya terkoreksi atau stagnan. Saham saham unggulan seperti BMRI HMSP dan ASII turun lebih dari -2,5% . Beruntung saham saham lapis 2 di PROPERTY masih bisa tahan penurunan IHSG bersama saham Telco di INFRASTRUCTURE. Hal ini tercermin dari penurunan index IDX30 dan LQ45 hingga -0.92% dan -0.78%. Angkanya lebih besar dari koreksi IHSG kemarin.
Anies Perpanjang PSBB DKI, Gimana Impactnya Terhadap Bursa ?
Banyak yang bilang market kemarin shock dengan keputusan Gubernur DKI untuk perpanjang masa PSBB DKI. Namun apabila kita simak bersama masih banyak hal hal produktif yang bsia dilakukan selama periode transisi di bulan Juni ini. Bahkan aktivitas perdagangan di pasar dan mal bisa melakukan aktivitas mulai 15 Juni 2020. Tak heran walaupun ada koreksi dari harga tertinggi kemarin saham sektor PROPERTY masih ditutup hijau.
Bila mengikuti rekomendasi yang diberikan di aplikasi TETRA SAHAM tanggal 28 Mei 2020, saham DMAS sudah mencapai target profit 162. Namun bila hendak dihold untuk dengan target ke 198 pastikan menggunakan angka 162 sebagai Trailing Stop-nya. Happy cuan yang sudah membeli di 140 saat Green Arrow terbentuk
Saham saham telekomunikasi pun masih akan diuntungkan dengan adanya perpanjangan PSBB ini karena Digital Economy akan menjadi the New Normal. Beberapa saham di sektor INFRA khususnya operator telco dan bangunan penunjang masih menunjukkan penguatan. Saham TBIG kemarin pun sudah berada di atas level MA20 setelah breakout level resisten 1080. Cocok untuk mereka yang hendak melakukan trend following. Hal ini didukun oleh stoch yang baru lepas dari level 50 dengan bull taking over.
Data Ekonomi Amerika Masih Lemah, Index Bergerak Mixed
Semalam data unemployment benefit keluar dari Labor Dept Amerika. Ada 1.87 juta warga Amerika yang klaim benefit ini pekan lalu, lebih tinggi dari estimasi analis pasar 1.77 juta. Selain itu yang mereka yang pekan lalu melanjutkan klaim dari periode sebelumnya capai 21.5 juta orang. Analis juga memprediksikan bahwa selama bulan May 2020 8 juta orang kehilangan pekerjaan dengan angka pengangguran akan mencapai 20%.
Data data ini membuat index di Wall Street bergerak mixed. DJIA tutup sedikit hijau +0.1%. Sedangkan 2 lainnya S&P 500 dan NASDAQ turun -0.3% dan -0.7%. Saham saham teknologi memberikan tekanan yang cukup besar di NASDAQ. FB dan Netflix turun lebih dari -1.6%, sedangkan team FAANG lainnya Amazon -0.7%, Apple dan Google Alphabet turun lebih dari -0.8%. Yang menarik adalah sebelum terjadi koreksi, intraday dari NASDAQ100 sempat catat rekor tertinggi dibandingkan periode awal tahun sebelum krisis pandemi terjadi.
Yang menarik adalah fenomena Twit dari Presiden Trump. Ada yang bilang bila Presiden sudah menglorify progresss dan bullish nya market di Wall Street maka itu akan menjadi tanda pembalikan arah. Tanggal 4 Juni lalu, Presiden Trump mulai twit soal progress recovery Amerika dari lowest level saat pandemik. Kita lihat bersama akan mantra di bulan Januari sebelum bursa dunia terperosok akan terjadi kembali.
IHSG Mulai Alami Koreksi, Bagaimana Mensikapinya ?
Setelah rally sejak tanggal 19 Mei 2020, untuk sementara waktu index mengambil nafas untuk potensi lanjutkan kenaikan berikutnya. Koreksi teknikal adalah sebuah hal yang wajar saat market sudah alami jenuh beli seperti sekarang. Sejak golden cross stochastic akhirnya IHSG kemarin alami dead cross dimana garis %K dan %D sudah berpotongan. Ini menjadi tanda awal koreksi sehat dimana kekuatan penjual sudah mulai dominan.
Namun ada tiga hal yang bisa kita perhatikan. Pertama IHSG masih diatas level support pendek 4776 dan EMA7. Kedua stoch masih atas level 80, sehingga bila koreksi ini berlangsung cepat dan memantul dari area 80 berpotensi terakselerasi dimana 5015 bisa dibreak. Ketiga arah dari MACD histogram masih positif
Dalam kondisi sekarang kita perlu memahami dan mensikapinya dengan cara berikut :
- Yang kita beli adalah saham individual dan bukan indexnya. Fokus melakukan analisis pada tiap saham
- Pilih saham yang masih berada di sektor yang trending dan punya sentimen bagus
- Buy dan hold saham yang masih memiliki support baik horizontal support maupun MA line support
- Fokus kepada saham yang secara stoch masih diantara area 50 – 80 dengan kondisi bull taking lead (%K di atas %D) dengan MACD histogram positif atau baru saja golden cross
- Untuk saham blue chip fokus ke yang masih terjadi akumulasi atau inflow dari investor asing seperti BBCA
Hari ini index akan berpotensi mixed terkonsolidasi dengan rentang pergerakan 4872 – 4988. Mencoba masuk ke area upper bollingernya. Beberapa saham yang bisa menjadi perhatian untuk fast trading adalah PTBA PTPP MAPI WIKA EXCL WSKT dan juga saham BBNI BBRI BMRI INCO MEDC ANTM MDKA TINS
Tone dan Manner Hari Ini : Tanda Awal Koreksi Sehat IHSG Mulai Muncul, Mulai Selektif Trading
Support – Resisten : 4872 – 4988
******
TETRA baru saja merilis update terbaru dari aplikasi TETRA SAHAM untuk pengguna Android. Rilis ini menambahkan beberapa fitur baru
- Menu layanan Video On Demand : rental video edukasi pembelajaran saham dari mentor SAHAMOLOGY selama 30 hari. Dapatkan harga diskon khusus Rp 80,000 per bulan untuk semua video
- Menu Kalkulator Saham : hitung potensi reward dan risk dari saham yang hendak dibeli sehingga resiko tetap terjaga
Download dan install update terbaru ini dari link http://onelink.to/tetrasaham
Untuk iOS sedang dalam proses approval team Apple sehingga pengguna iPHONE diharapkan tetap bersabar