Selama Bulan September 2023, Harga minyak dunia (West Texas Intermediate : WTI) telah menguat 6.19% dari level 83.17 ke level 88.32 pada perdagangan Kamis (21/9). Pada tanggal 19 September 2023, harga WTI menyentuh level tertingginya selama tahun 2023 di level 92.23 dan ditutup di level 90,51. Sentimen yang membuat harga minyak melambung adalah kurangnya pasokan minyak.

Disamping itu, adapula sentimen penurunan produksi minyak serpih (Shade Oil) di Negeri Paman Sam menjadi katalis penguat harga minyak dunia. Badan Informasi Energi AS (EIA) memperkirakan produksi minyak serpih akan turun menjadi 9,393 juta barel setiap hari pada bulan Oktober. Menguatnya harga minyak mengakibatkan negara negara dengan penghasil minyak seperti Rusia dan Arab Saudi dapat mempengaruhi skenario harga global.

Baca Juga : SARATOGA (SRTG) BELANJA 7.22 JUTA SAHAM MERDEKA COPPER GOLD (MDKA)

Negara raksasa minyak ini mengumumkan perpanjangan pengurangan pasokan bersama. Pengurangan ini berkisar 1,3 juta barel perhari. Mengomentari keputusan ini, Menteri Energi Arab Saudi menyoroti terkait pentingnya peraturan energi di pasar mancanegara. Tujuan di balik pendekatan ini adalah untuk memitigasi volatilitas. Menteri juga menyuarakan kekhawatiran mengenai aspek-aspek yang tidak dapat diprediksi seperti permintaan minyak Tiongkok, lintasan pertumbuhan Eropa, dan tindakan bank sentral untuk mencegah inflasi.

Beriringan dengan menguatnya harga minyak, Saham ESSA pun juga sudah menguat sebanyak 27.27% ke level 775. Jika dilihat dari teknikalnya, ESSA mencatatkan harga tertinggi di level 830 dengan membuat candle Doji dan perdagangan hari ini terkoreksi -4.91% ke level 770. Ada potensi koreksi lanjutan ke level 730 dan apabila masih belum bisa bertahan diatas 730 maka ESSA berpotensi melanjutkan penurunan ke level 700.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable