Walaupun sempat mengayun hijau ke merah di sesi 1, index berhasil menyudahi hari naik +13.9 point kemarin dan tutup sedikit di dekat resisten 5157. Banyak katalis positif di sore hari termasuk keluarnya rating Fitch yang tetap memasukkan Indonesia dalam jajaran investment grade country. Walaupun terpukul oleh pandemi krisis namun Fitch menilai Indonesia tetap resilient dan akan kembali rebound tahun depan. Jadi jangan khawatir.

Sektor INFRA Masih Kekeringan Dana Asing : TOWR dan TLKM Sumbang Outflow Raksasa

Kemarin sisi sektoral alami mixed dimana 7 sektor menguat dan 2 sektor melemah yaitu MISC-IND dan INFRASTRUCTURE. Namun karena dorongan kuat dari sektor PROPERTY BASIC-IND CONSUMER dan Komoditas membuat index ditutup naik +0.27%. Ada 223 saham yang naik dan 194 yang turun di perdagangan kemarin. Mixednya IHSG juga tercermin dari variasinya saham saham dalam Top 10 Mover. 4 saham melemah BBCA UNVR TLKM dan ASII. 4 saham menguat BBRI HMSP TPIA SMMA. Hal ini yang membuat kenaikan kemarin tidak terlalu tinggi. namun juga bertahan untuk tidak berada di zona merah.

Investor asing cenderung lakukan aksi ambil untung alias net sell kemarin. Dimana jumlahnya cukup signifikan hingga -454 milyar di pasar regular dan -23 milyar di pasar tunai negosiasi. INFLOW mini hanya terjadi di sektor MINING +70 milyar dan AGRI +3.4 milyar tak mampu bendung OUTFLOW raksasa dari sektor INFRA -300 milyar. Besarnya outlflow Infra ini tidak terlepas dari masih terjadinya aksi selling di saham TOWR -134 milyar TLKM -99 milyar FREN -35 milyar dan PGAS -11 milyar. Beruntung tidak terjadi aksi jual yang masif di sektor FINANCE yang merupakan urat nadi IHSG. Overall hanya terjadi minor outflow -8.3 milyar. Beberapa bank BUMN mulai tampak aksi beli asingnya seperti BBRI +24 milyar, BBNI +4.9 milyar, BRIS +2.1 milyar. Saham lain yang terjadi net buy adalah  PTBA KAEF ANTM MDKA ADRO ITMG. Saham batubara kemarin banyak yang menjadi primadona diburu asing.

Detail Market Summary Senin 10 Agustus 2020

Fitch Pertahankan Investment Grade Indonesia, Rating BBB dengan Outlook Stabil

Kemarin lembaga rating dunia Fitch merilis rating terbaru terhadap peringkat utang Indonesia. Tidak seperti lembaga lain yang menurunkan outlook negatif karena pandemi, justru Fitch tetap mempertahankan status utang pada peringkat BBB investment grade dengan prospek stabil.  Pengakuan ini makin membuat pede investor karena walaupun terkontraksi -5.32% di kuartal 2 namun secara prospek Indonesia tetaplah menarik.

Bahkan Fitch mentargetkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali positif tahun depan setelah diproyeksikan akan terkontraksi full year 2020 sebesar -2%. Bahkan ekonomi Indonesia akan kembali tumbuh positif di 2021 dan 2022 ke besaran 6.6% dan 5.5% kembali ke periode sebelum krisis terjadi.

Fitch menilai masih ada resiko penyebaran COVID19 di tanah air yang belum ditangani maksimal. Selain itu erapan stimulus 695 trilyun yang setara dengan 4.4% PDB harus segera direalisasikan guna menggerakkan kembali ekonomi khususnya konsumsi domestik dan belanja pemerintah yang anjlok di kuartal II ini.

Kebijakan bunga rendah dari Bank Indonesia, relaksasi defisit anggaran pemerintah serta inflasi yang masih dibawah target menunjukkan kehati-hatian dari regulator. Diharapkan defisit anggaran masih akan di level 5-6% hingga tahun 2021 dan kembali rendah 3.5% di tahun 2022. Walaupun ada peningkatan utang pemerintah hingga 36.7% dari PDB tahun ini namun masih dibawah 60%. Bahkan rasio ini bisa diextend hingga ke level tertinggi 39% di tahun 2022.

Dengan kondisi ini harusnya investor akan menjadi lebih tenang karena proyeksi indikator ekonomi masih dalam koridor. Tinggal gimana kita sebagai rakyat untuk tertib ikuti protokol kesehatan yang ada sehingga tidak menyebarkan dan tertulari oleh virus corona

Saham saham perbankan masih dapat menjadi driver saat ekonomi membaik top picks : BBCA BBRI BBNI BMRI dan BBTN

DOW Lompat +357 Poin, S&P 1% Dekati Level ATH-Nya. Bagaimana IHSG ?

Semalam 30 saham unggulan dalam Dow Jones Industrial Average naik tajam +357 point. Hal ini tak lepas dari naiknya saham saham unggulan industri seperti Boeing dan Dow Chemical yang naik lebih dari +5%. Raksasa alat berat Caterpillar juga mantul lebih dari 5% sedangkan raksasa perbankan JP Morgan naik +1.2%. Di sisi lain  saham teknologi di NASDAQ turun -0.4% setelah saham MAGA dan FAANG mayoritas terkoreksi dengan Microsoft turun -1.99% dan Netflix anjlok -2%. Sehingga tidak semua index menguat, hanya DJIA dan S&P yang naik. Bahkan S&_ semakin dekat ke level ATH 19 Feb sebelum pandemi, setelah semalam naik +0.27% ditopang oleh kenaikan +2.4% saham saham siklikal.

Kemarin IHSG berhasil membal dari area support EMA7 dan sedikit break area resisten 5157 ditopang oleh sentimen positif Gaji 13 yang picu sektor PROPERTY CONSUMER dan TRADE menguat. Index masih berada dalam rentang konsolidasi 5127 – 5187 dan  baik baik saja. Berita positif terkait rating utang diharapkan bisa membuat sektor besar seperti FINANCE dapat aktif hari ini kembali. Sektor AGRI MINING TRADE CONSUMER juga masih dalam koridor uptrend sehingga masih dapat diperhatikan.

Secara stochastic kekuatan buyer masih cukup dominan sehingga ada potensi hari ini index akan mixed menguji level resisten konsol 5187-nya.  Beberapa saham yang dapat dimasukkan dalam watchlist hari ini : INKP TKIM BBKP AKRA KLBF SIMP MEDC RALS PTBA ADRO ITMG KAEF TBLA MTDL DOID ERAA HRUM INDY INAF BBRI BBNI

Tone dan Manner Hari Ini :  Fitch Masih Ganjar Indonesia Investment Grade, Outlook Stabil

Support – Resisten  :  5140 – 5262

Free EBook dan Video Pembelajaran Investasi Trading Saham

Tidak punya waktu banyak untuk belajar saham dan melakukan analisis saham ?

Kami berikan shortcut untuk para pemula secara mudah

1. Download aplikasi TETRA SAHAM di https://onelink.to/tetrasaham
2. Download ebook yang menjelaskan bagaimana bisa cuan dengan menggunakan aplikasi  TETRA SAHAM di https://rebrand.ly/cuanpakaitetra
3. Tonton dua video ini sampai habis dan jangan ada satu menit pun  yang dilewatkan

Video 1 https://youtu.be/R4IZOhnfAwk

Video 2 https://youtu.be/ojTxa1fleis

#KalauGakCuanKebangetan #YangBelajarPastiCuan