IHSG nyaris kebakaran. Ungkapan yang tepat untuk gambarkan market kemarin yang bergerak berlawanan dengan Regional yang cenderung positif. Rontoknya saham saham CONSUMER dimotori oleh Duo Indofood : ICBP & INDF membuat IHSG merosot -0.69%.

IHSG nyaris kebakaran. Ungkapan yang tepat untuk gambarkan market kemarin yang bergerak berlawanan dengan Regional yang cenderung positif. Rontoknya saham saham CONSUMER dimotori oleh Duo Indofood : ICBP & INDF membuat IHSG merosot -0.69%. Bersama dengan MISC-IND, sektor makanan dan minuman menjadi penyebab rontoknya IHSG setelah dua sektor ini terkoreksi -2.4% dan -1.8%. Turunnya dua sektor utama MANUFACTURE membuat sektor gabungan juga terjerembab -1.7%.

Rontoknya ICBH -6.3% INDF -8.7% UNVR -3.1% KLBF -3.4% serta ASII -2.0% membuat index tak kuasa untuk bertahan di zona hijau yang diawal pembukaan masih positif di level 5957  bahkan sempat berada di angka 5962. Turun serempaknya saham saham kapitalisasi besar CONSUMER ini membuat index longsor di sesi 1 hingga sentuh level terendahnya 5895.

Disaat yang sama juga terjadi penurunan masif dari index mover PROPERTY yaitu Pollux (POLL) yang alami ARB temporer turun -19% sebelum akhirnya kembali “dinaikkan kembali” rebound +19% dan  ditutup tetap di angka 15.225. Hal ini membuat sektor PROPERTY mampu terangkat dari -4.4% dan hanya turun -0.7% di penutupan. Kondisi ini membuat IHSG tertolong bersama dengan masih ramainya aksi beli investor asing di saham saham perbankan dan TLKM.

IHSG beruntung karena asing masih tetap lakukan pembelian dengan total inflow di pasar regular capai +129 milyar dan net buy di pasar tunai negosiasi capai +348 milyar. BMRI dan BBRI menjadi dua saham yang paling banyak diborong asing di pasar regular hingga +145 milyar dan +133 milyar sehingga masih tetap naik +25 dan +20 point. Di sisi lain investor asing  melakukan penjualan di saham saham CONSUMER dan Astra dengan catatan INDF -66 milyar, UNVR -43 milyar, GGRM -19 milyar. Sektor INFRA walaupun terjadi aksi jual asing disaham saham yang terkait dengan penjualan tower EXCL TOWR dan TBIG, namun masih catatkan inflow +63 milyar untuk TLKM di  pasar regular. Hal ini membuat sektor yang didominasi oleh saham public utilities ini tetap catatkan net buy hingga +21.8 milyar.

Hari ini akan jadi penentuan untuk IHSG apakah akan lanjutkan penurunan atau tertahan di area support 5877 untuk  potensi membentuk double bottom. Signal fast indikator masih mixed : Stochastic mengarah kepada potensi breakdownnya level 5877 sedangkan MACD histogram masih mengarah ke positif direction walaupun MACD line masih mengarah ke bawah. Index berpotensi uji 5877-5875 dan bila memantul akan bentuk double bottom.

Ada potensi IHSG alami overpsikologis di awal pembukaan mengekor pada global dan regional yang cenderung menguat setelah index bursa bursa utama di New York dan Europe mencetak rekor harga baru. Naiknya harga minyak diatas level USD 51 per barrel dan melemahnya harga emas dibawah USD 1570 per ounce menjadi tanda munculnya keinginan investor terhadap aset yang beresiko setelah WHO nyatakan penambahan kasus baru COVID-19 yang menjadi nama virus corona telah alami stabilisasi.

Beberapa saham yang dapat diperhatikan hari ini : MEDC, ELSA, CPIN, SIDO, ERAA, TPIA dan SILO. Potensi pergerakan IHSG : 5875 – 5990

Tone dan Manner IHSG : Nyaris Terbakar Karena Saham CONSUMER, Index Tertolong oleh Saham BMRI BBRI. Hari Penentuan : Double Bottom or Breakdown.

Potensi Pergerakan :  5925 – 5994

Banyak gak bisa tidur saat index alami naik turun secara bergantian. Apalagi saat market cenderung turun (bearish) dimana harga saham lebih gampang  sentuh level harga terendah baru ketimbang alami kenaikan.

Nah buat para investor saham baru, baiknya baca artikel ini supaya gak panik dan bawaannya mau jualan saham sehingga buat harganya malah lebih anjlok  https://sahamology.id/2020/02/12/bagaimana-menyikapi-market-bearish-panik-atau-biasa-saja/