Bagaimana Cara Menjadi Growth Investor di Instrumen Saham ?
- 12 February 2020
- 0
Secara umum transaksi di pasar modal atau saham itu sebenarnya sangat bagus untuk time frame jangka panjang khususnya untuk mereka para pemula. Karena apresisasi dari harga saham di jangka panjang jauh lebih tinggi dari inflasi serta instrument deposito dan obligasi.
“Apakah semua investor bisa dikatakan Growth Investor??”..
“Apakah investor yang memilik modal besar bisa menjamin menjadi Growth Investor??”..
Okey kita bahas pelan-pelan caranya..
Karakteristik Growth Investor
Secara umum transaksi di pasar modal atau saham itu sebenarnya sangat bagus untuk time frame jangka panjang khususnya untuk mereka para pemula. Karena apresisasi dari harga saham di jangka panjang jauh lebih tinggi dari inflasi serta instrument deposito dan obligasi.
Ilustrasi diatas gambarkan bahwa IHSG sudah naik +371% % sejak 30 Januari 2009 hingga 24 Juni 2019. Artinya naik rata rata diatas +30% per tahun, Dibandingkan dengan suku bunga deposito 6% per tahun maka saham bisa memberikan imbal hasil 4-5x lipat diatasnya. Disamping kemudahan lain dari sisi perpajakan yang bersifat final 0,1% dibandingkan dengan pajak bunga deposito 20% yang jelas gerus nilai imbal hasilnya.
Sejalan dengan kenaikan index yang cukup signifinikan bukan tidak mungkin bisa melahirkan growth investor sebanyak mungkin.
Cara Jadi Growth Investor
1. Pilihlah saham saham yang berfundamental baik.
ciri utamanya adalah perusahaannya tidak merugi dan secara konsisten terdapat kenaikan laba/income dari tahun ke tahun.
2. Saham tersebut secara konsisten bertumbuh diatas IHSG sebagai benchmark.
Artinya bila dibandingkan dengan return IHSG yang rata rata 30% per tahun selama 10 tahun terakhir saham tersebut performansinya dalam 3 tahun ke belakang konsisten di atas IHSG, Bila saham tersebut tumbuh diatas IHSG maka saham tersebut masuk kategori WINNING STOCK dan bisa dipertimbangkan masuk ke dalam pilihan Growth Investing Stock.
untuk mengetahui saham yang akan kamu pilih termasuk wining stock atau losing stock, kalian bisa mencarinya di aplikasi tetra x change dnegan hanya mengetik keyword TUMBUH #KODESAHAM.
Sebagai contoh saya memilih saham BBCA karna mengalami pertumbuhan sebesar 129.04% dalam 3 tahun terakhir, menandakan bahwa saham BBCA termasuk dalam kategori Wining stock yang layak untuk investasi, Begitu pun kalian jika akan memilih saham untuk investasi jangka panjang bisa lakukan seperti contoh diatas.
3. Cek fundamental dan trend.
Dalam memilih saham pastinya kita melihat saham-saham mana saja yang yang memiliki fundamental baik serta kecenderungan untuk naik secaa panjang masih akan terus berlangsung, Cara ini digunakan untuk memastikan bahwa saham yang akan kamu simpan untuk invest memiliki kenaikan yang cukup konsisten.
Kamu juga bisa menggunakan cara simple ini untuk mengtahui kecenderungan pergerakan harga saham yang akan kamu simpan untuk invest, dengan cara mengetikan keyword INVEST #KODESAHAM.
Keyword ini akan menunjukan kepada kamu tentang analisa fundamental dari saham yang akan kamu pilih untuk investasi, mulai dari posisi harga dengan indikator MA5O, pertumbuhan EPS serta PER.
Setelah kita memiliki saham saham yang hendak kita invest maka lakukan lah nabung saham secara rutin sesuai dengan budget misalkan 1 juta per bulan atau 500 ribu per bulan. Lakukan secara disiplin dan bisa terus dipantau perkembangannya setiap bulan atau minggu dengan bertanya kepada ARVITA atau melihat WEEKLY dan MONTHLY CHART nya di akhir pekan atau akhir bulan.
Sebagai pebisnis, Growth Investing tidak perlu galau melihat chart harian karena naik turun saham dalam satu hari adalah bagian dari rencana kenaikan atau penurunan dalam jangka yang lebih panjang.