Net Sell Asing Tekan Kenaikan IHSG Terhambat dan Terkonsolidasi
- 8 April 2020
- 0
Kenaikan IHSG yang tinggi sejak capai nilai low 3911 akhirnya harus terhenti sementara waktu kemarin. Index terpangkas -0.68% atau -33.18 setelah intensitas aksi net sell investor asing kembali tinggi. Aksi jual asing kemarin capai -527 milyar yang berasal dari pasar tunai dan pasar regular.
Indeks Koreksi Sehat ke 4400-an ?
Kenaikan IHSG yang tinggi sejak capai nilai low 3911 akhirnya harus terhenti sementara waktu kemarin. Index terpangkas -0.68% atau -33.18 setelah intensitas aksi net sell investor asing kembali tinggi. Aksi jual asing kemarin capai -527 milyar yang berasal dari pasar tunai dan pasar regular.
Index yang sempat capai level intraday tertinggi hingga dekati level 5000 akhirnya menyerah dan ditutup pada zona merah. Volatilitas index sangat tinggi dengan jarak antara level tertinggi dan terendah capai 251 point atau 5%. Namun di sesi sore kekuatan beli terhadap saham saham yang terkoreksi muncul dari index rebound dari level 4721 dan tutup di angka 4778.
Market alami kondisi mixed dimana 3 sektor menguat dan 6 sektor melemah. Penguatan sektor AGRI +2.93% tak bisa dorong index naik. Karena 2 sektor menjadi pemberat yaitu INFRA -2.04% dan CONSUMER -1.86, Jumlah saham yang turun lebih banyak dari jumlah yang naik : 251 berbanding 160. Apalagi mayoritas saham dalam Top 10 Mover alami koreksi kecuali BBRI dan ASII yang masih naik +0.33% dan +0.74%. 3 saham konsumer dan telko menjadi penekan index : TLKM -3.3% HMSP -4.21% dan GGRM -3.46%. Turunnya saham saham utama ini membuat index LQ45 turun lebih dalam dari komposit hingga -0.94%.
Pekan Lalu Investor Domestik Tampung Profit Taking 1,04 Trilyun Net Sell Asing
Investor asing masih rajin lakukan outflow dalam 2 hari terakhir. Secara total telah terjadi net sell asing hingga -1.02 trilyun dari kedua pasar. Bila kita fokus ke pasar regular maka nilainya -814 milyar, sehingga selama April ini total sudah terjadi outflow -1.42 trilyun di pasar regular. Ada 3 sektor yang alami net sell terbanyak : FINANCE -265 milyar, INFRA -182 milyar MISC-IND -115 milyar dan PROPERTY -111 milyar.
Dalam 2 hari terakhir saham saham yang masih alami net sell asing dan lebih dari -100 milyar adalah BBRI -184, BMRI -115 dan ASII. Sedangkan yang masih ada pembelian diatas + 30 milyar terjadi pada BBCA +195 ICBP +34 dan MNCN +30.
Masih tingginya aksi jual asing khususnya di saham saham top 10 mover masih akan memperberat laju kenaikan IHSG. Walaupun index naik pekan lalu namun sebagian besar dipakai oleh asing untuk exit dari bursa dan posisinya mulai digantikan oleh investor lokal. Ibarat kata bila pekan lalu index naik +1.7% dan asing catatkan net sell -1.04 trilyun maka terjadi investor domestik telah menampung profit taking asing dengan dana +1.04 trilyunnya.
Bursa Global Kembali Volatile Ikuti Perkembangan COVID
Semalam bursa global di Wall Street kembali volatile. Sempat dibuka naik hingga +900 point, Dow terpangkas di penutupan hingga -26 point. Kondisinya mirip dengan yang terjadi di IHSG kemarin. 3 index utama Wall Street serempak tutup di zona merah walaupun tipis. S&P 500 yang sempat naik lebih dari +3% ditutup turun -0.2%. Sedangkan Nasdaq yang di awal perdagangan alami rally +3% akhirnya menyerah -0.3%. Index volatilitas VIX naik +3.23% ke level 46.70.
Kondisi mulai redanya penambahan kasus baru di Italy dan Spain membuat market Eropa melihat harapan bahwa dua negara ini sudah mencapai peak. Saat ini masalah bergeser ke Prancis dan UK, apalagi Perdana Menteri Boris Johnson harus di rawat ICU karena belum ada perbaikan dari kondisi kesehatannya pasca positif COVID. Prancis kemarin catatkan+11ribu kasus baru dan +1417 kematian. Sehingga total kasus di negara fashion ini lampaui 100ribu dengan jumlah kematian 10.328. Menjadi nomor 4 kasus terbanyak di dunia. Hal yang sama terjadi di UK dengan penambahan kematian +786 dan +3892 kasus baru membuat kasus kematiannya nyaris 2x lipat China.
Tanpa Kesepakatan OPEC+, Oversupply Minyak Akan Buat Harga Tetap Rendah
Market sepertinya belum siap kapan semua pembatasan aktivitas masyarakat akan berakhir. Bila sudah berakhir pun masih jadi pertanyaan akan seperti apakah business as usual pasca lockdown atau social distancing. Impact yang akan terjadi pada jalannya aktivitas bisnis, biaya tambahan yang muncul serta potensi turunnya revenue dan laba. Hal ini yang sebabkan index masih bergerak naik turun bergantian.
Di sisi lain market juga menunggu kepastian Rusia dan Saudi untuk pangkas output produksi dan akhiri perang harga. Kekhawatiran masalah oversupply masih terjadi dan membuat harga minyak acuan WTI terpangkas -9.39% atau – USD 2.45 per barrel. WTI kini diperdagangkan di level USD 23.63 sedangkan Brent USD 31.87 per barrel.
Market telah alami oversupply 28 juta barrel per hari selama bulan April. Bila tanpa ada perubahan komitmen dari Amerika dan OPEC + Rusia maka di bulan Mei supply minyak mentah dunia akan berlebih 21 juta per barrel ditengah belum adanya kepastian kenaikan demand selama periode wabah corona.
Beberapa Saham Telah Capai Target Kenaikan, Dorong IHSG Koreksi (Sehat)
Kenaikan indeks selama 2 pekan dari level terendah telah membuat beberapa saham kembali ke level harga di awal Maret 2020. Tercapainya target kenaikan ini membuah market mulai exhausted untuk mencari sentimen baru.
Beberapa contoh saham yang sudah alami kenaikan dan target koreksinya
Saham | Low | Target Naik (tercapai) | Target Koreksi (baru) untuk Buy Back |
HMSP | 1085 | 1820 | 1540 – 1450 |
GGRM | 30625 | 52900 | 44400 – 41800 |
PTRO | 860 | 1380 | 1180 – 1120 |
BRPT | 426 | 1065 – 1050 | 815 – 740 |
KLBF | 830 | 1340 – 1310 | 1145 – 1085 |
ADRO | 610 | 1225 – 1200 | 990 – 920 |
Bagaimana sih cara menemukan target naik dan koreksi yang mudah ? Bisa gunakan Fibonacci Retracement yang akan diajarkan di Mini Class Sahamology tanggal 24 April 2020. Klik Link LOKETCOM untuk pendaftaran https://www.loket.com/event/trading-dengan-menggunakan-fibonacci-retracement-sahamology-id_Ek4
Walaupun Sudah Bullish Indeks Potensi Koreksi
Kenaikan index selama 2 pekan membuat nya bullish bahkan telah lampui level +20% dari low 3911. Selain itu index juga sudah memiliki support 2 MA yaitu MA20 4624 dan EMA7 4546. Pertahanan ini akan teruji dalam beberapa hari ke depan (besok IHSG libur Paskah). Index diperkirakan akan terkonsolidasi dengan kecenderungan melemah apalagi sentimen global masih volatile dan rencana implementasi PSBB yang akan dilakukan di Jakarta mulai hari Jumat 10 April hingga 20 April.
Bila menggunakan aturan retracement maka index akan terkoreksi dengan target hingga 4570 – 4445. Bila kondisi ini terjadi maka index akan mengakhiri kondisi bullishnya untuk membentuk swing turun. Kita berharap index tidak berusaha untuk jemput lagi level 3911 yang dapat jadi spekulasi signal double bottom atau downtrend lanjutan (Bull Trap)
Beberapa saham yang masih bisa diperhatikan hari ini : ERAA AUTO BTPS PSAB MAPI KINO LPPF AALI SRIL MDKA CTRA LSIP INKP dan HEAL
Support dan Resisten IHSG 4570 – 4928
Tone dan Manner IHSG : Aksi Jual Asing Tekan Kenaikan IHSG Terhambat dan Terkonsolidasi
Potensi Pergerakan : 4570 – 4928
******
Ada lebih dari 600 saham diperdagangkan di bursa saham IDX. Mulai dari saham gocapan sampai saham blue chip. Saham yang punya kapitalisasi besar sampai yang berkapitalisasi receh. Saham yang aktif dan saham yang tidur.
Tidak semua saham cocok untuk trading. Apalagi untuk fast trading atau intraday.
Ada karakterisitik tertentu saham saham yang bisa dijadikan potensi income rutin harian untuk intraday trading atau fast trade.
Develop Skill Intraday Trading bersama Satrio Utomo klik link ini –> Loket.COM https://www.loket.com/event/memilih-saham-cuan-untuk-trading-sahamology-id_EIU
*******