Menteri BUMN, Erick Thohir, mengumumkan rencana untuk melakukan merger tiga maskapai penerbangan pelat merah, yaitu PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA), Citilink Indonesia, dan Pelita Air. Tujuan dari rencana ini adalah untuk menurunkan biaya logistik di Indonesia, dengan harapan bahwa tindakan ini akan membantu meringankan beban dunia bisnis dan meningkatkan daya saing ekonomi nasional.

Erick Thohir menjelaskan bahwa efisiensi akan menjadi agenda utama dalam operasional perusahaan-perusahaan milik negara. Dia menekankan bahwa Indonesia masih menghadapi kekurangan sekitar 200 pesawat dalam memenuhi kebutuhan transportasi udara di negara ini. Indonesia hanya memiliki sekitar 550 pesawat untuk melayani penduduk sekitar 280 juta.

Baca juga: PRAJOGO PANGESTU TAMBAH KEPEMILIKAN SAHAM BRPT

Erick menyampaikan rencana untuk mengurangi ketertinggalan ini melalui kemungkinan penggabungan antara tiga maskapai penerbangan tersebut. Dia memberikan contoh dari penggabungan yang sebelumnya telah dilakukan pada sektor pelabuhan, di mana restrukturisasi perusahaan-perusahaan yang sebelumnya terpisah berhasil menurunkan biaya logistik secara signifikan.

Selain itu, Erick juga menyoroti upaya penyelamatan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), yang sebelumnya menghadapi ancaman pembubaran. Erick menjelaskan bahwa GIAA akhirnya dipertahankan karena pentingnya memiliki maskapai penerbangan bendera nasional.

Meskipun rencana merger tiga maskapai penerbangan ini masih dalam tahap perencanaan, langkah ini menjadi upaya konkret Menteri BUMN dalam memperbaiki sektor transportasi udara dan logistik di Indonesia. Harapannya, dengan efisiensi yang lebih tinggi dan penggunaan sumber daya yang lebih optimal.

Analisa saham GIAA lebih mudah pakai SAHAMOLOGY Download sekarang