Index bentuk pola doji di weekly candle pekan lalu tanda market dipenuhi keraguan untuk pekan ini setelah MTD IHSG naik +3.6%

Jelang akhir pekan di perdagangan hari Jumat index terkoreksi -1.2% setelah jumlah saham yang turun lampaui 2x jumlah saham yang naik. Ada 296 saham terkoreksi dan hanya ada 135 saham yang naik. Kegalauan global yang merembet ke IHSG karena faktor ketegangan politis China – Amerika serta makin tingginya kasus COVID di Amerika Latin dan USA. Total kasus COVID global sudah lebih dari 16.39 juta orang dimana hampir 25% berasal dari Amerika Serikat. Candle weekly IHSG bentuk pola doji tanda ada keraguan di market. Apakah pekan ini index akan tertekan dimana posisi MTD saat ini +3.6% ?

Analisis Weekly Candle IHSG

Index Sementara Waktu Keluar dari Area Support EMA7 Jangka Pendek

Dalam perdagangan Jumat lalu saat hampir seluruh bursa global dan regional terkoreksi index turun -62 point ke level 5082. Semua sektor alami koreksi dengan CONSUMER FINANCE dan MISC-IND menjadi sektor yang paling dalam koreksinya. Anjloknya saham saham dalam top 10 index mover menjadi penyebabnya dengan penurunan terbesar terjadi di saham HMSP -4.26% ASII -2.41% dan ICBP -2.39%. Tak heran membuat index terseret hingga keluar dari area support EMA7 jangka pendek di 5095.

Koreksi pekan lalu tak lepas dari masih tingginya outflow investor asing bahkan pada hari Jumat mencapai puncak hingga -739 milyar . Padahal di awal pekan sempat terjadi netbuy +243 milyar. Namun tidak kondusifnya market global membuat investor asing ambil langkah mundur setelahnya dan bawa kabur dana dari bursa hingga -972 milyar. Good news nya adalah sektor FINANCE masih mencatat net inflow hingga +196 milyar pekan lalu. Namun ini tidak bisa halau maksud asing untuk jual saham sektor INFRA hingga -572 milyar dan CONSUMER -256 milyar.

Saham yang menjadi sasaran jual asing selama pekan lalu : KLBF TLKM BBRI INTP BBNI TOWR

Saham yang menjadi sasaran beli asing pekan lalu : BMRI BBCA MDKA ICBP UNTR BNLI BTPS

Detail Market Summary Jumat 24 Juli 2020

Ketegangan China – Amerika, Tingginya COVID dan Meeting The FED Jadi Sorotan Pekan Ini

Aksi saling tutup kantor konsulat China – Amerika membuat market meradang. Setelah Amerika minta China tutup konsul di Houston, giliran China lakukan hal yang sama terhadap konsular di Chengdu. Market khawatir di tengah belum pulihnya ekonomi didera oleh pandemi COVID harus berhadapan dengan isu politik baru. Apalagi tuduhan Amerika terkait aktivitas mata mata China yang juga libatkan WN Singapore semakin merebak tak hanya dikaitkan dengan teknologi Huawei saja.

Masih terus naiknya angka kasus COVID dunia yang mayoritas disumbang oleh negara Amerika dan Amerika Latin membuat dibutuhkan lebih banyak stimulus untuk recovery. Pemerintah Amerika berencana menambah paket stimulus baru hingga USD 1 trilyun untuk boost ekonomi. Apalagi terjadi kenaikan kembali jumlah penerima manfaat pengangguran pekan lalu 1.4 juta orang. Dalam paket stimulus baru ini termasuk  USD 1200 dana bantuan tunai yang dibagikan ke rumah tangga yang terpengaruh oleh COVID.

Pekan ini market menanti dua agenda : rilis laporan keuangan dari emiten besar di DOW dan S&P seperti McDonalds, Pfizer, Google Alphabet, Apple dan AMD. Sudah 128 emiten sampaikan laporan keuangannya dimana 81% lampaui ekspektasi analis. Namun secara umum emiten S&P500 alami penurunan laba lebih dari 40% bila dibandingkan dengan periode yang sama  tahun lalu sebelum COVID. Selain tu market juga menunggu hasil dari pertemuan dua hari FOMC (The FED) tentang arah kebijakan ekonomi dan suku bunga Amerika yang saat ini sudah dekati level 0%.  

Sektor Berbasis Komoditas dan Penguatan Rupiah Menjadi Penahan Koreksi IHSG Pekan Ini

Masih riuhnya covid dan sentimen China membuat USD melemah dan lambungkan harga komoditas emas. Gold saat ini diperdagangkan di level USD 1910 per troy ounce. Buruknya angka unemployment di Amerika, tingginya COVID di Florida yang sekarang berada nomor 2 setelah California membuat pasar forex menjauhi greenback. Dollar melemah 0.8% terhadap Yen ke level 105.68. Hal ini tekan Dollar Index turun 0.4% ke level 94.42 yang menjadi level terendah selama 22 bulan.

IHSG yang pekan lalu gagal breakout level 5139 akhirnya harus bermain kembali pada rentang support resisten 4975 – 5139 minggu ini.  Apalagi hari Jumat lalu index mulai keluar dari area support EMA7  dan mulai muncul kekuatan seller yang besar. Hal ini ditandai dengan mulai turunnya stoch ke area 80-50 dengan sinyal bear taking over.

Analisis Daily Chart IHSG

Hari ini index berpotensi mixed terkonsolidasi dengan sentimen masih bagusnya harga komoditas logam dan potensi penguatan rupiah yang pekan lalu kurs tengahnya di level 14.614. Saham saham berbasis CPO dan Gold masih bisa dijadikan perhatian seperti PSAB MDKA AALI LSIP SIMP dan SSMS. Selain itu saham berbasis coal seperti INDY PTBA ADRO ITMG juga bisa diperhatikan potensi keaktifannya.

Beberapa saham yang bisa masuk dalam watchlist hari ini : INAF KAEF SMBR DOID SMRA KRAS FREN PNLF MIKA GJTL TPIA NFCX

Tone dan Manner Hari Ini : Candle Weekly Doji Tanda Market Mulai Muncul Keraguan Pekan Ini

Support – Resisten  : 5047 – 5135

Info Instagram Sahamology

Follow akun instagram Sahamology di https://instagram.com/sahamology untuk mendapatkan informasi dan edukasi singkat yang cocok buat trader dan investor yang sibuk

IG Sahamology