
Kesalahan yang Harus Dihindari Ketika Kita Melakukan #TradingSaham
- 5 March 2020
- 0
Jika anda tidak ingin mengalami ‘kematian finansial’ (baca: kerugian), anda harus bisa menghindari untuk tidak melakukan kesalahan berikut
Dosa #1: Fail to Cut the Losses Short
Apa sih yang paling berharga yang dimiliki seorang trader? Kemampuan prediksinya? Informasi yang dimiliki? Software grafik? Sekuritas yang kuat dan selalu rajin dalam memberikan margin? atau OLT yang lengkap dan reliable?
Setiap trader itu harus sadar bahwa kekayaannya, modal dasar transaksi yang dimiliki oleh seorang trader adalah miliknya yang paling berharga.
Itulah sebabnya, seorang trader harus mampu ‘melindungi’ kekayaannya tersebut dengan cara mengelola kerugian yang muncul dari transaksi yang dilakukannya. Dalam trading, kita harus sadar bahwa kerugian adalah sesuatu yang tidak bisa dielakkan. Akan tetapi, selama kita bisa menjaga kerugian tersebut agar tetap kecil, belajar ‘cut loss’ secara profesional, adalah kunci utama dari kemenangan. Selama kita bisa menjaga posisi kalah tetap kecil, profit akan datang dengan sendirinya.
Saran dari Velez dan Capra agar kita bisa Cut the Losses Short adalah sebagai berikut:
- Kalau trading, jangan lupa menetapkan stoploss.
- Disiplin dalam mengeksekusi cut loss,
- Kalau anda enggan untuk disiplin, setidaknya jual setengah dari posisi yang anda lakukan agar kita bisa ‘membuka peluang’ untuk tetap disiplin.
Deadly Sin #2: Dollar Counting
Tujuan dari setiap transaksi adalah profit. Tapi.. selalu memperhatikan profit atau loss dari posisi yang kita lakukan, bisa mengacaukan trading plan yang telah kita susun. Misalnya gini deh.. Setelah melakukan posisi beli, kita terus berhitung.. harga naik 1%, 2%, 3%, 5% dst.. ketika harga mencapai 7%.. kita kemudian memaksakan untuk take profit karena merasa bahwa keuntungan kita sudah cukup. Padahal, kalau kita lihat trading plan awal kita, kita sudah menyusun trading plan berdasarkan asumsi bahwa pergerakan harga bakal memiliki target price dengan potensi kenaikan sebesar 15%.
Ketika melakukan Dollar Counting, seorang trader cenderung akan memiliki perilaku ‘berani rugi gak berani untung’. Ketika untung 3 – 5 poin, dia akan melakukan profit taking. Tapi, ketika rugi sudah berlarut-larut, sampai 5 – 10 persen, dia akan tetap melakukan hold atas posisi.
Solusinya adalah:
- Ketika melakukan positioning, seorang trader harus memiliki dua buah exit. Ketika seorang trader melakukan posisi beli, berarti akan ada dua posisi jual: jual ketika untung (target price), dan jual ketika rugi (stoploss).
- Disiplin. Posisi setelah melakukan posisi beli, posisi jual hanya dilakukan ketika salah satu dari target price atau stoploss itu kena.
- Kalau anda benar-benar tergoda untuk melakukan posisi jual, jualah hanya setengah dari posisi. Sisakan 50% untuk dijual pada posisi stoploss atau target price.