Penulis: Gembong Suwito ( Direktur Edukasi dan Investasi SAHAMOLOGY )

Tanggal publish: Senin, 30 Januari 2023

Investment Outlook 23-27 Januari 2023. Januari Efek masih ada di 2023. Simak review dan prediksi IHSG, rekomendasi saham, Reksadana dan Obligasi.

IHSG Review: Januari efek 2023 masih ada. Investor Asing mulai Inflow ke BEI

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari jumat (27/1) berhasil ditutup menguat sebesar 34 poin atau 0.50% ke level 6898. IHSG dibuka pada harga 6864 setelah itu terus mengalamai kenaikan karena efek rilis laporan keuangan BBNI dan BBCA yang mencatatkan pertumbuhan sangat signifikan. Untuk BBCA laba tumbuh sebesar Rp 40 Trilliun dengan pertumbuhan 29% secara YoY. Sehingga saham BBCA mengalami kenaikan 4% sebelum ditutup pada 8700, IHSG sempat mencapai 6932 sebagai titik tertinggi sebelum ditutup pada 6898. Transaksi di BEI sebesar Rp 11,8 Trilliun dengan Market caps sebesar Rp 9534 T. sentimen positif juga dari faktor eksternal yaitu pertumbuhan GDP AS yang baik sehingga membuat kekhawatiran Resesi global sedikit mereda. 

Ada beberapa fokus berita dan data ekonomi yang menjadi penggerak utama market minggu kemarin :

  • Bank Sentral Indonesia (BI) kembali menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 5.75%.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) bank Indonesia Pada 18-19 Januari 2023 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 5.75%. keputusan kenaikan suku bunga yang lebih terukur ini merupakan langkah lanjutan untuk antisipasi kebijakan ekonomi global dan memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dengan target kisaran inflasi di 3+-1% pada semester 1 di 2023 serta menjaga stabilisasi Mata uang rupiah kita.  

Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan Evaluasi Mayor untuk sejumlah indeks saham dengan periode Februari – Juli 2023 dengan tanggal Efektif 1 Februari 2023 dengan detail sebagai berikut :

IDX30

Masuk : AMRT , ESSA , MEDC

Keluar : ICBP , INKP , TINS

LQ45

Masuk : ACES , AKRA , ESSA , SCMA , SIDO , SRTG

Keluar : BFIN , ERAA , HMSP , MIKA , MNCN , WIKA

IDX80

Masuk : ADMR , BMTR , ELSA, MPMX, MYOR , PNLF , RMKE

Keluar : ADHI , AGII , BACA, BTPS, DMMX, DSNG , LPPF

Januari sudah berjalan hampir 1 bulan dengan menyisakan 2 hari lagi , masih ada harapan Januari Effect dengan IHSG ditutup Positif.

IHSG pada bulan januari berjalan ini masih mengalami kenaikan 0.71% , dengan sentimen Bigbank yang rilis laporan keuangan ( BBNI dan BBCA) serta mulai adanya inflow asing maka optimis IHSG bulan januari akan positif. Januari Efect terjadi di 2023.

Kinerja Sektoral IHSG Minggu Kemarin (23-27Januari 2023)

Sumber: IDX

Setelah mengalami tekanan jual yang tinggi oleh investor asing pada 2 minggu di awal januari 2023 , Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan seminggu kemarin ditutup mengalami kenaikan sebesar 24 point atau 0.35% ke level 6898. Kenaikan IHSG ini juga diikutin oleh kenaikan Indeks LQ45 sebesar 0.93% dan Indeks IDX30 sebesar 0.88% terutama disebabkan kenaikan saham-saham bluechip penggerak IDX30 dan LQ45. Sektor yang menjadi penggerak kenaikan IHSG adalah sektor IDXTransportasi dan logistik yang naik 8.53% dan IDXTechnology dengan kenaikan 3.13% serta yang paling besar efeknya adalah sektor IDXFinance yang mengalami kenaikan sebesar 2,49%. Sedangkan sektor yang mengalami penurunan terdalam adalah sektor IDXEnergy yang turun -2,74% disebabkan saham-saham batubara serta sektor Kesehatan yang turun -1.73%.  

Investor Asing

Pola Pergerakan Investor Asing pada IHSG

Kabar baik telah datang dengan mulai adanya inflow ( arus dana asing masuk ) ke BEI setelah 2 minggu diawaI januari dominan menjual ( sell ). Investor asing pada hari jumat (27/1) melakukan aksi beli ( net buy) diseluruh pasar sebesar Rp 918 Milliar ( terutama disaham perbankan bbca dan bbni) , selama seminggu Investor asing membeli ( Net Buy ) sebesar Rp 1,12 Trilliun dengan perincian sebagai berikut : pembelian ( Net Buy) dipasar reguler  sebesar  Rp 776 Milliar , dan dipasar Negosiasi sebesar Rp 345 Milliar . sedangkan jika di dari awal tahun 2023 januari alias Year to Date ( YTD) maka investor asing masih outflow sebesar Rp 3.73%.

5 Saham yang Diakumulasi Asing Terbesar dalam Mingguan (Dibeli Asing)

Sumber Data: RTI Business

Saham yang selama seminggu ini paling banyak dibeli oleh investor asing yaitu saham Bank Negara Indonesia (BBNI ) sebesar 349 Milliar. Pembelian diatas 250 Milliar sudah menjadi katalist positif masuknya investor asing di BEI. Selanjutnya saham Merdeka Copper Gold (MDKA) sebesar Rp 305 Milliar , saham Gojek Tokopedia (GOTO) sebesar 199 Milliar , saham Telkom Indonesia (TLKM) sebesar 193 Milliar dan saham Unilever Indonesia (UNVR) sebesar 60 Milliar.

5 Saham yang Distribusi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dijual Asing)

Sumber Data: RTI Business

Baca Juga : Peluang Kenaikan saham penghuni baru lq45

Saham yang dijual/distribusi oleh investor asing terbanyak adalah saham saham bank mandiri (BMRI) sebesar 289 Miliar , saham astra internasional sebesar 49 Milliar , saham ace hardware indonesia (ACES) 40 milliar , saham daya mitra telekomonukasi (MTEL) sebesar 680 milliar dan saham sarna Menara Nusantara (TOWR) sebesar 34 Milliar.

Invesment Outlook: IHSG Minggu Ini (30 Januari – 3 Februari)

IHSG minggu ini akan melanjutkan kenaikan dengan target resisten psikologis di 7000. Jika tidak tertembus efek profit taking maka koreksi wajar dengan batas support di 6750. Secara outlook mingguan sideways dengan kecenderungan positif.

Data dan Sentimen Kuat Penggerak Market

Data Global:

Sumber: Investing.com

Penggerak market pada minggu ini secara global adalah data NFP dan tingkat pengangguran AS , Rapat FOMC ( potensi ada kenaikan suku bunga maksimal 0.25% secara bertahap pada Q1 2023 )

Rekomendasi Saham

Rilis Laporan keuangan BIgBank menjadi perhatian. saham BBCA dan berbasis Emas ( MDKA dan ANTM) sudah terbang dan kita sudah take Profit sebagian serta menunggu koreksi sehat ketiga saham tersebut. Untuk minggu ini kita mulai akumulasi bertahap pada saham-saham sebagai berikut :

  1. BBRI

BBRI akan rilis laporan keuangan pada tgl 7 februari 2023 dengan estimasi Profit tahunan di 50 T , sangat baik jika dibandingkan kinerja 2022. Pada akhir februari 2023 atau awal maret, target yield deviden di 4-5% karena keuntungan yang jumbo di 2022.

Outlook Pergerakan BBRI

BBRI terus dilakukan akumulasi pembelian di 4640 , 4600 dan 4550 . target Profit BBRI di 5000-5100 di februari 2023.

Investment Outlook:

Reksa DanaBerikut rincian pergerakan reksa dana indeks basis LQ45, IDX30, dan JII:

Reksa Dana Indeks Basis LQ45 dan ETF LQ45

Indeks LQ45 berhasil teknikal rebound minggu ini dengan target kenaikan di 970 ( resisten kuat minggu ini ) , sedangkan jika mengalami koreksi sehat maka batas supportnya di 920. Secara outlook masih sideways setelah melewati down trend jangka pendeknya.

Reksa Dana Indeks Basis IDX30 dan ETF IDX30

IDX30 akan mirip pergerakan dengan LQ45 dengan target kenaikan di 505 dan 510 ( resisten minggu ini ) sedangkan batas suport masih di 480.

Indeks Syariah/Jakarta Islamic Indeks (JII)

JII juga masih tes suport di 570 dan 560 ( batas suport minggu ini ) , sedangkan resisten di 590 dan 600 ( resisten kuat minggu ini ) secara outlook masih konsolidasi

Rekomendasi Reksa Dana

Berikut ini merupakan produk reksa dana yang unggul atau memiliki kinerja lebih baik (aktif) dibandingkan dengan market (YtD).

Reksa Dana Saham

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2022: Year To Date (YTD) di atas IHSG
  • Asset Under Management (AUM): di atas 200 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 9-15%
  • Top 20 Manajer Investasi (MI) sisi Dana Kelolaan

Reksadana Saham

Sumber: Indopremier per 30 Januari 2023

Tahun 2023 merupakan tahun yang menantang untuk reksadana terutama basisnya saham , untuk saat ini kita masih melanjutkan view dan penempatan reksadana saham dengan style bluchips seperti diatas.  

Sektoral dan Top Holding Sahamnya Per Data FFS

  • Panin Dana Teladan : Jenis reksa dana aktif  yang pengelolaannya akitf pada saham-saham Value investing dengan kombinasi bluechip. Kemarin group panin naik tinggi sehingga reksadana ini mengalami kenaikan yang signifikan. Contoh penempatan di Saham BBCA , BMRI , BBRI , BBNI , MDKA , TOWR

Reksa Dana Campuran

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2022: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Balance Fund Indeks
  • Asset Under Management (AUM): di atas 100 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 7-12%

Sumber: Indopremier

Sektoral dan Top Holding Saham dan Obligasinya Per Data FFS

  • Batavia Dana Dinamis: Alokasi kebijakan investasinya di pasar uang 11%, obligasi perusahaan sebesar 8%, obligasi pemerintah di 19,94% dan saham sebesar 61,03%.

Top holding sahamnya: BBCA, ARTO, BMRI, BBRI, BTN, BBNI, TLKM.

  • Schroder Dana Campuran: Portofolio aset alokasi di saham 57%, obligasi 39,58% dan cash sebesar 3% sedangkan untuk top holding perusahaannya adalah BBCA, BBRI, BBNI, TLKM , ASII.

Reksa Dana Pendatapan Tetap

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2022: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Fix Income Indeks
  • Asset Under Management (AUM): di atas 100 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 4-6%

Untuk tahun 2023 karena kenaikan suku bunga sudah terbatas maka kami merekomendasikan reksadana pendapatan tetap dengan tipe agresif yaitu penempatan di obligasi negara lebih banyak contoh ABF Indonesia Bond Indeks Fund dengan porsi yang lebih besar, sedangkan untuk stabilitas kita kombinasikan dengan reksadana pendapatan tetap basisnya obligasi swasta.  Reksa dana pendapatan tetap dengan kinerja di atas rata-rata pendapatan tetap yang ada di market karena strategi investasi mereka adalah di obligasi swasta yang dominan diambil.

Oleh karena itu, kinerjanya lebih bagus dan stabil. Contoh pada FFS di Succor Invest Stable Fund dan sukuk syariah fund sucor.

Reksa Dana Pasar Uang

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2022: Year To Date (YTD) 
  • Asset Under Management (AUM): di atas 500 M
  • DrawDown (DD): 0-0,5%

Sumber: Indopremier

Penempatan reksa dana pasar uang lebih dominan di obligasi jangka pendek dibandingkan dengan deposito dan penempatan deposito dengan rate bunga yang menarik yaitu ada di Bank buku 1-2 dan porsi obligasi swasta lebih banyak.

Investment Outlook: Obligasi

Obligasi Negara tipe FR yang menjadi acuannya adalah FR tenor 10 tahun:

Sumber: CNBC

Secara yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun kembali ke 6.755% alias kembali ke yield wajarnya dengan harga 101.76. Penurunan obligasi negara dan reksadana pendatapan tetap berbasis obligasi negara sudah mulai berkurang. Kita mulai masuk secara bertahap untuk obligasi berbasis Negara.

Saatnya Membeli SBR012 tenor 2 tahun dengan kupon 6.15%.

Untuk sementara P2P kita tidak rekomendasi sambil melihat perbaikan sistem dan perlindungan Investor untuk P2P. Disclaimer ON:

Sifat dari analisis ini adalah pandangan pribadi penulis berdasarkan pemahaman dan pengalaman , segala instrumen Investasi ada sisi risiko dan potensinya. Do Your Own Research (DYOR)!