IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah pada perdagangan Rabu (22/11). IHSG terkoreksi -0.79% ke level 6,905.95 setelah pada hari sebelumnya juga ditutup melemah -0.47% dari level 6,994 ke level 6,961.79. Dari sisi teknikal, IHSG masih berpotensi untuk kembali melemah dalam waktu dekat dengan target pelemahan tutup gap di level 6,862 dengan target pelemahan selanjutnya di MA20 level 6,838, yang mana IHSG masih berpeluang untuk terkoreksi 0.65 sampai 0.97%. Investor tetap dihimbau untuk wait and see terhadap fluktuasi pasar dan tidak membeli saham dengan agresif karena masih berpotensi melanjutkan penurunan.

Index Sectoral

Index SectoralIndex ScoreMovementPercentage
IDXBASIC1,173.43-30.35-2.52%
IDXCYCLIC812.95-1.14-0.14%
IDXENERGY1,967.97-11.61-5.44%
IDXFINANCE1,397.28-0.67-0.05%
IDXHEALTH1,370.77+5.97+0.44%
IDXINDUST1,094.21-8.24-0.75%
IDXINFRA1,374.95-79.14-5.44%
IDXNONCYC731.58-1.64-0.22%
IDXPROPERT708.70-2.01-0.28%
IDXTECHNO4,416.66+114.47+2.66%
IDXTRANS1,661.25-18.70-1.11%

Sebanyak 9 sektor index ditutup melemah dan hanya 2 sektor yang menguat ditengah longsornya IHSG (-0.79%) ke level 6,906 pada perdagangan Rabu (22/11). Sektor yang menguat paling signifikan adalah sektor teknologi (IDXTECHNO) yang menguat +2.66% ke level 4,416.66 didukung oleh saham DCII yang ditutup Auto Reject Atas (+19.96%) ke level 41,025. Sedangkan sektor yang terkoreksi paling dalam adalah sektor infrastruktur (IDXINFRA) yang longsor -5.44% ke level 1,374.95 ditekan oleh melemahnya saham BREN (-9.96%) ke level 5,650.

Berita Global

Suku Bunga The Fed

Federal Reserve mempertahankan kisaran target suku bunga dana federal pada level tertinggi dalam 22 tahun di 5,25%-5,5% untuk kedua kalinya berturut-turut di bulan November, mencerminkan fokus ganda para pengambil kebijakan dalam mengembalikan inflasi ke target 2% sambil menghindari pengetatan moneter yang berlebihan. . Para pengambil kebijakan menekankan bahwa tingkat pengetatan kebijakan tambahan akan mempertimbangkan dampak kumulatif dari kenaikan suku bunga sebelumnya, jeda waktu yang terkait dengan pengaruh kebijakan moneter terhadap aktivitas perekonomian dan inflasi, serta perkembangan perekonomian dan pasar keuangan. Selama konferensi pers, Powell mengisyaratkan bahwa dot-plot bulan September yang menunjukkan mayoritas peserta memperkirakan kenaikan suku bunga satu kali lagi pada tahun ini mungkin tidak lagi akurat. Dia juga menyatakan FOMC belum membahas penurunan suku bunga apa pun, sementara fokus utama tetap pada apakah bank sentral perlu menerapkan kenaikan suku bunga tambahan.

Sumber : https://tradingeconomics.com/united-states/interest-rate

Harga Acuan Minyak (BRENT)

Minyak mentah berjangka Brent stabil di atas $82 per barel pada hari Rabu karena para pedagang menantikan pertemuan OPEC+ akhir pekan ini. Harga minyak naik lebih dari 6% sejak Kamis di tengah spekulasi bahwa kelompok produsen besar mungkin memperdalam pengurangan pasokan pada pertemuan mendatang untuk meningkatkan harga. Para analis menunjuk pada penurunan posisi spekulatif dan rentang waktu, serta inventarisasi yang lebih tinggi dari perkiraan yang mendukung sikap tersebut. Sementara itu, data industri menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS melonjak sekitar 9 juta barel pada minggu lalu, jauh lebih tinggi dari ekspektasi pasar yang memperkirakan peningkatan sebesar 1,5 juta barel. Investor juga tetap berhati-hati terhadap prospek melemahnya permintaan dan perlambatan ekonomi global, dengan para pedagang mengamati indikator-indikator ekonomi utama dari Amerika Serikat dan Tiongkok, dua konsumen minyak terbesar di dunia.

Buka MNC Sekuritas dengan Kode Sales M01 untuk dapatkan fitur Affiliate Sahamology

Sumber : https://tradingeconomics.com/commodity/brent-crude-oil

Berita Emiten

  1. Emiten transportasi dan logistik milik konglomerat TP Rachmat, PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) menyampaikan bahwa anak usahanya, PT Adi Sarana Transportasi telah memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp 150 miliar dari PT Bank Mestika Dharma Tbk (BBMD). “Diperolehnya fasilitas kredit investasi ini menunjukkan bahwa kapasitas dan kualitas bisnis Perseroan tetap kredibel di mata perbankan. Dengan menggunakan fasilitas kredit investasi ini, kami berharap akan bisa semakin memperkuat bisnis mid-mile logistic ASSA,”
  2. MNC Land (KPIG) akan melakukan private placement Rp886,88 miliar. Itu dengan melepas maksimal 8.868.829.933 helai alias 8,86 miliar saham baru. Penerbitan saham anyar itu, dibalut dengan nilai pelaksanaan Rp100.
  3. Delta Dunia Makmur (DOID) akan menggelar Management and Employee Stock Ownership Program (MESOP) 862.117.300 lembar. Alokasi itu sekitar 10 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor perseroan. Saham itu akan diambil dari sebagian treasury stock.

Sumber : https://www.emitennews.com/

3 Saham yang bersinyal Fresh Buy

1. SCMA (Surya Citra Media)

SCMA (Surya Citra Media) diperdagangkan menguat tipis +0.67% ke level 151 pada perdagangan Rabu (22/11). Dari sisi teknikal, SCMA berhasil cross up diatas EMA7 dan MA20 dengan potensi kenaikan ke 155. Sinyal Sahamology juga merekomendasikan Fresh Buy untuk saham SCMA dengan batasan resiko jika SCMA diperdagangkan dibawah bollinger lower bands.

2. HRUM (Harum Energy)

HRUM (Harum Energy) diperdagangkan menguat +1.06% ke level 1,435 pada perdagangan Rabu (22/11). Trend HRUM saat ini masih super bearish. Sinyal Sahamology juga merekomendasikan Fresh Buy dengan skenario buy on breakout EMA7 di level 1,440 target kenaikan MA20 di 1,505. Batasi risiko jika HRUM diperdagangkan dibawah 1,400.

3. AKRA (AKR Corporindo)

AKRA (AKR Corporindo) diperdagangkan menguat tipis +0.34% ke level 1,460 pada perdagangan Rabu (22/11). Dari sisi teknikal, AKR masih berada dalam trend sideways area EMA7 dan MA20. Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy dengan skenario Buy on Breakout MA20 target kenaikan ke Bollinger Upper Bands. Batasi risiko jika AKRA diperdagangkan dibawah 1,430.

Dapatkan fitur Chat AI terkait saham yang kalian ingin tanyakan dengan download Sahamology