IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsisten berada di zona hijau sejak awal perdagangan dan ditutup menanjak +0.59% ke level 7,328 pada perdagangan Rabu (28/2). Sebanyak 260 saham menguat, 267 saham melemah, dan 246 saham sisanya ditutup flat. Total transaksi IHSG mencapai 10.75 triliun, jumlah saham beredar mencapai 25.09 miliar, dan aktif ditransaksikan sebanyak 1,291,463 kali. Dari sisi teknikal, IHSG berhasil rebound dari MA20 dan kembali melanjutkan kenaikan menuju level all time high 7,404. IDXNONCYC dan IDXINFRA menjadi penopang kenaikan IHSG dengan penguatan masing masing +1.09% dan +0.72%. Disamping itu, laba bersih saham berfundamental solid satu per satu mulai dirilis ke publik. Investor tetap perlu waspada jika IHSG kembali melemah dan ditutup dibawah MA20 <7,267.

BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY 2 BULANN

Sektoral Indeks

Sektoral IndeksHarga IndeksPerubahanPersentase
IDXBASIC1,236.40+5.26+0.43%
IDXCYCLIC850.95-1.35-0.16%
IDXENERGY2,107.50+4.48+0.21%
IDXFINANCE1,527.51+8.18+0.54%
IDXHEALTH1,319.93-10.24-0.77%
IDXINDUST1,105.17-0.82-0.07%
IDXINFRA1,590.34+11.44+0.72%
IDXNONCYC707.30+7.64+1.09%
IDXPROPERT692.63+0.45+0.06%
IDXTECHNO3,779.31-76.85-1.99%
IDXTRANS1,580.10+1.6+0.1%

Mayoritas Sektoral Indeks ditutup menguat seiring dengan kenaikan IHSG pada perdagangan Rabu (28/2). Sebanyak 7 sektor ditutup menguat dan 4 sektor ditutup melemah. Sektor yang mengalami penurunan paling dalam adalah IDXTECHNO yang longsor hampir 2% ke level 3,779.31 ditekan oleh saham Gojek Tokopedia (IDX : GOTO) -6.25% ke level 75. Sedangkan sektor yang mengalami kenaikan paling signifikan adalah IDXNONCYC dengan kenaikan +1.09% ke level 707.30 didorong oleh menguatnya saham MYOR, UNVR, LSIP, ULTJ. Sektor IDXINDUST bergerak uptrend dan berpotensi retest resistance di level 1,127.

Saham Top Gainers

SahamTop Gainers
FIRE+34.15%
MPOW+33.33%
AHAP+17.48%
MMIX+17.28%
BESS+12.15%

Saham Top Losers

SahamTop Losers
VISI-18.30%
SMLE-16.39%
ACRO-14.04%
OASA-13.79%
BIPI-9.09%

Saham Top Frequency

SahamTop Frequency
HUMI66,873
UDNG50,714
VISI50,413
WIFI42,481
GOTO41,077

Saham Top Volume Shares

SahamTop Volume Shares
GOTO82,238,445
HUMI18,298,917
VISI5,999,891
GTSI5,689,799
BUMI4,880,441

Saham Top Turnover

SahamTop Turnover (Juta)
ASII1,194,515
BBRI733,797
BBCA667,941
GOTO627,334
BMRI423,192

Saham Top Net Foreign Buy

SahamTop Net Foreign Buy
BBCA197,117
BBRI124,339
ITMA68,009
BREN46,584
INKP25,315

Saham Top Net Foreign Sell

SahamTop Net Foreign Sell
ASII-165,967
TLKM-30,398
BMRI-21,861
TPIA-19,733
BBNI-18,994

Berita Domestik

Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada saat momen defisit secara bertubi-tubi terjadi di Indonesia. Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,29% di angka Rp15.680/US$. Pelemahan rupiah ini sejalan dengan depresiasi yang terjadi kemarin (27/2/2024) yang melemah sebesar 0,06% serta merupakan penurunan yang terjadi selama empat hari beruntun. Sementara DXY pada pukul 14:47 WIB naik di angka 104,07 atau sebesar 0,24%. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin yang berada di angka 103,83.

Tekanan terhadap rupiah terjadi di tengah berbagai sentimen defisit yang terjadi belakangan ini serta proyeksi potensi defisit yang semakin melebar ke depan. Sebagai informasi, pada kuartal IV-2023 tercatat transaksi berjalan Indonesia mengalami pelebaran defisit menjadi US$ 1,3 Miliar sementara secara keseluruhan tahun 2023 defisitnya mencapai US$1,6 Miliar atau 0,1% dari produk domestik bruto (PDB). Di sisi lain Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 defisit sebesar Rp347,6 triliun atau 1,65% dari PDB.

Twin defisit yang terjadi ini menyebabkan perspektif investor asing terhadap kondisi perekonomian Indonesia kurang baik. Alhasil depresiasi rupiah tak terhindarkan. Ekonom CIMB Niaga, Mika Martumpal mengatakan twin deficit kerap berdampak negatif ke pasar keuangan RI, meski faktor suku bunga dan prospek pertumbuhan global turut mempengaruhi stabilitas pasar. Lebih lanjut, ke depan, proyeksi defisit APBN berpotensi semakin melebar menjadi sekitar 2,8%. Seperti diketahui, APBN 2025 akan menjadi pedoman presiden berikutnya. Melihat data real count Komisi Pemilihan Umum (KPU), APBN tersebut akan digunakan Prabowo Subianto.

Di lain sisi, investor juga masih menunggu data inflasi Indonesia dan Personal Consumption Expenditure (PCE) AS yang akan dirilis pekan ini.Terkhusus jika data inflasi AS mengalami kenaikan atau di atas ekspektasi pasar, maka hal ini mengindikasikan suku bunga bank sentral AS (The Fed) masih akan ditahan di posisi yang tinggi dalam waktu yang lama. Alhasil tekanan terhadap mata uang Garuda akan tetap tinggi. Sumber : CNBC Indonesia

Berita Global

Shanghai Composite turun 1,91% menjadi ditutup pada 2,958 sedangkan Komponen Shenzhen turun 2,4% menjadi 9,047 pada hari Rabu, dengan saham-saham daratan mundur dari level tertinggi multi-bulan karena investor mengunci keuntungan menyusul reli yang kuat. Kekhawatiran terhadap sektor properti Tiongkok juga muncul kembali setelah petisi likuidasi diajukan terhadap pengembang raksasa Country Garden.

Investor kini menantikan Kongres Rakyat Nasional yang dimulai pada tanggal 5 Maret untuk mencari tanda-tanda dukungan kebijakan lebih lanjut dari pihak berwenang. Saham-saham yang bergerak di bidang teknologi dengan pertumbuhan tinggi dan sektor konsumen memimpin penurunan, dengan penurunan tajam yang dialami oleh IEIT Systems (-5%), Zhongji Innolight (-7.5%), Kunlun Tech (-4.5%), Seres Group (-5%) dan ChongQing Chang’an (-6,1%). Sumber : Tradingeconomics.com

3 Saham dengan sinyal Lonjakan Volume

1. BUKA (Bukalapak)

BUKA (Bukalapak) ditutup flat 0% di level 161 pada perdagangan Rabu (28/2). Screener Sahamology mengindikasikan lonjakan volume di saham BUKA dengan target kenaikan ke 170. Secara teknikal, BUKA berada dalam fase downtrend dibawah MA20 tetapi mulai menyentuh EMA7nya. Stochastic juga keluar dari zona oversold. Untuk berspekulasi, batasi risiko jika BUKA diperdagangkan dibawah <153.

2. ERAA (Erajaya Swasembada)

ERAA (Erajaya Swasembada) ditutup menguat +0.84% ke level 480 pada perdagangan Rabu (28/2). Screener Sahamology mengindikasikan Lonjakan Volume dengan target kenaikan ke angka psikologis 500. Secara teknikal, ERAA berada dalam fase uptrend karena stabil diatas EMA7 dan MA20 serta Stochastic di area overbought. Batasi risiko jika ERAA diperdagangkan dibawah EMA7 <468.

3. BNII (Bank Maybank Indonesia)

BNII (Bank Maybank Indonesia) ditutup menguat tipis +0.79% ke level 256 pada perdagangan Rabu (28/2). Screener Sahamology mengindikasikan adanya lonjakan volume untuk saham BNII dengan target kenaikan ke 264-270. Dari sisi teknikal, BNII uptrend diatas EMA7 dan MA20 serta stochastic yang mengarah keatas. Batasi risiko jika BNII diperdagangkan dibawah MA20 <246.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable