IHSG Gagal Menguat dan Ambles -0.16% ke Level 7,365
- 26 March 2024
- 0
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsisten berada di zona merah dan ditutup melemah -0.16% ke level 7,365 pada perdagangan Selasa (26/3). Sebanyak 219 saham menguat, 356 saham melemah, dan 208 saham lainnya ditutup flat. Total transaksi IHSG mencapai 11.76 Triliun, jumlah saham yang diperdagangkan sebesar 16.24 miliar, dan aktif ditransaksikan sebanyak 985,450 kali. Penurunan IHSG hari ini ditekan oleh melemahnya saham TLKM dengan koreksi -2.95% ke level 3,620 imbas laporan keuangan yang kurang memuaskan untuk perolehan laba Q4 dibanding Q3. Secara teknikal, IHSG masih berada dalam fase konsolidasi area EMA7 dan MA20 dengan rentang 7,336-7,355. Investor kami himbau untuk tidak terlalu agresif dalam pembelian saham dengan mewaspadai potensi koreksi IHSG dibawah level 7,300. Apabila IHSG berhasil menguat dan tembus level resistance 7,380 maka IHSG berpotensi untuk lanjut menguat ke 7,400 – all time high 7,454.
BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 BULAN
Sektoral Indeks
Sektoral Indeks | Harga Indeks | Perubahan | Persentase |
IDXBASIC | 1,298.52 | -5 | -0.38% |
IDXCYCLIC | 831.14 | +6.88 | +0.83% |
IDXENERGY | 2,140.35 | +13.23 | +0.62% |
IDXFINANCE | 1,531.72 | +0.19 | +0.01% |
IDXHEALTH | 1,367.08 | +3.41 | +0.25% |
IDXINDUST | 1,103.88 | -6.31 | -0.57% |
IDXINFRA | 1,575.90 | -2.45 | -0.15% |
IDXNONCYC | 721.26 | -2.53 | -0.35% |
IDXPROPERT | 674.77 | -4.24 | -0.62% |
IDXTECHNO | 3,584.67 | +14.50 | +0.41% |
IDXTRANS | 1,551.45 | -48.34 | -3.02% |
Sektoral Indeks ditutup variatif ditengah penurunan IHSG -0.16% ke level 7,365 pada perdagangan Selasa (26/3). Sebanyak 6 sektor melemah dan 5 sektor menguat. Sektor yang menguat paling signifikan adalah sektor konsumer siklikal (IDXCYCLIC) dengan kenaikan +0.83% ke level 831.14. Kenaikan IDXCYCLIC didukung oleh terapresiasinya saham MNC grup seperti MNCN (+7.23% ke level 356) dan BMTR (+4.07% ke 256). Sektor yang paling terpuruk adalah sektor transportasi (IDXTECHNO) dengan penurunan -3.02% ke level 1,551.45. Saham GIAA yang termasuk dalam pemantauan khusus sudah terkoreksi -16.8% dalam 2 hari ke level 64. Investor dapat memperhatikan saham dari sektor kesehatan yang sedang bergerak uptrend ditengah maraknya kasus Demam Berdarah Dengue.
Saham Top Gainer
Saham | Top Gainer |
IDPR | +34.51% |
TNCA | +13.51% |
ULTJ | +8.24% |
LIVE | +7.93% |
SLIS | +7.35% |
Saham Top Loser
Saham | Top Loser |
COCO | -25% |
CHEM | -10% |
GIAA | -9.86% |
LMAX | -9.09% |
IDEA | -7.58% |
Saham Top Volume Shares
Saham | Top Volume Shares |
GOTO | 29,630,913 |
INET | 6,547,412 |
DOOH | 5,208,457 |
PNLF | 4,657,137 |
SLIS | 3,741,849 |
Saham Top Frequency
Saham | Top Frequency |
INET | 60,743 |
TLKM | 41,813 |
DOOH | 37,466 |
PTMP | 33,455 |
BBYB | 18,801 |
Saham Top Turnover
Saham | Top Turnover (Juta) |
TLKM | 1,288,280 |
BBRI | 756,869 |
BBCA | 658,383 |
BMRI | 532,834 |
ASII | 302,605 |
Saham Top Net Foreign Buy
Saham | Top Net Foreign Buy (Juta) |
BBRI | 181,038 |
AMRT | 59,323 |
ITMA | 28,692 |
INKP | 20,919 |
TPIA | 20,506 |
Saham Top Net Foreign Sell
Saham | Top Net Foreign Sell (Juta) |
TLKM | -491,905 |
BBCA | -197,572 |
BMRI | -145,687 |
UNTR | -40,236 |
JSMR | -38,640 |
Berita Global
Minyak sawit berjangka Malaysia berada di bawah MYR 4,250 per ton menyusul sesi yang kuat di awal minggu, terguncang oleh penguatan ringgit dan ekspektasi produksi yang lebih tinggi di bulan Maret. Para pedagang juga berhati-hati karena mereka mengantisipasi angka resmi PMI negara pembeli utama Tiongkok yang akan dirilis pada akhir pekan. Penguatan pada minyak nabati Dalian dan kenaikan lebih lanjut pada harga minyak mentah membatasi suasana bearish. Sementara itu, data ekspor terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat di bulan Maret.
Surveyor kargo Intertek Testing Services dan AmSpec Agri melaporkan pengiriman produk minyak sawit Malaysia untuk periode 1-25 Maret kemungkinan meningkat antara 13,8% dan 21,2% dari periode yang sama di bulan Februari. Di Indonesia, yang merupakan produsen utama minyak nabati, pihak berwenang dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk merevisi kebijakan kewajiban pasar dalam negeri untuk minyak nabati dengan menghubungkannya dengan produksi, bukan ekspor. Pertumbuhan produksi di negara ini telah melambat dalam beberapa bulan terakhir, yang berarti ekspor akan lebih ketat, menurut sebuah perusahaan riset komoditas. Sumber : TradingEconomics.com
Berita Emiten
Indofood Sukses Makmur (INDF) sepanjang 2023 meraup laba bersih Rp8,14 triliun. Menanjak 28 persen dari episode sama tahun sebelumnya di kisaran Rp6,35 triliun. So, laba per saham dasar melejit ke level Rp928 dari edisi sebelumnya Rp724. Penjualan bersih Rp111,70 triliun, naik tipis 0,78 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp110,83 triliun. Beban pokok penjualan Rp75,65 triliun, susut dari fase sama tahun sebelumnya senilai Rp76,85 triliun. Laba kotor terakumulasi Rp36,05 triliun, surplus 6 persen dari posisi sama akhir 2022 senilai Rp33,97 triliun.
Beban penjualan dan distribusi Rp11,27 triliun, bengkak dari Rp10,64 triliun. Beban umum dan administrasi Rp5,09 triliun, bengkak dari Rp4,64 triliun. Laba dari nilai wajar aset biologis Rp12,87 miliar, melambung dari tekor Rp136,11 miliar. Penghasilan operasi lain Rp1,02 triliun, susut dari Rp2,09 triliun. Beban operasi lain Rp1,05 triliun, bengkak dari Rp951,76 triliun. Laba usaha Rp19,66 triliun, turun tipis dari sebelumnya Rp19,69 triliun. Penghasilan keuangan Rp1,96 triliun, melompat 232 persen dari sebelumnya Rp596,23 miliar. Beban keuangan Rp3,52 triliun, susut dari Rp7,99 triliun. Pajak final atas penghasilan bunga Rp174,33 miliar, bengkak dari Rp94,87 miliar.
Bagian atas rugi bersih entitas asosiasi dan ventura bersama dan lainnya Rp2,31 triliun, membengkak 2.025 persen dari periode sama tahun sebelumnya dengan surplus Rp123,18 miliar. Laba sebelum beban pajak penghasilan Rp15,61 triliun, melesat 26 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp12,31 triliun. Pajak penghasilan Rp4,12 triliun, bengkak dari Rp3,12 triliun. Laba tahun berjalan Rp11,49 triliu, surplus 25 persen dari edisi sama tahun sebelumnya Rp9,19 triliun. Total ekuitas Rp100,46 triliun, melonjak dari akhir 2022 sebesar Rp93,62 triliun. Total liabilitas Rp86,12 triliun, turun dari akhir tahun sebelumnya Rp86,81 triliun. Jumlah aset Rp186,58 triliun, melejit dari akhir 2022 senilai Rp180,43 triliun.
Anthoni Salim, Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, mengatakan menghadapi kondisi ekonomi global penuh perubahan dan tantangan, Indofood kembali menunjukkan ketangguhan dengan meraih kinerja keuangan solid sepanjang 2023. ”Memasuki 2024 ini, kami tetap optimistis namun senantiasa berhati-hati menghadapi kondisi ketidakpastian global, terus berupaya meraih pertumbuhan berkelanjutan, dan menjaga keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas,” tegas Anthoni. (*) Sumber : EmitenNews.com
3 Saham Bersinyal Fresh Buy
1. ADRO (Adaro Energy)
ADRO (Adaro Energy) ditutup menguat +2.62% ke level 2,740 pada perdagangan Selasa (26/3). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy dengan target kenaikan ke 2,850-2,920. Secara teknikal, ADRO berada dalam fase uptrend karena berada diatas EMA7 dan MA20. Indikator Stochastic juga berada di area overbought. Batasi risiko jika ADRO berada dibawah 2,650.
2. MNCN (Media Nusantara Citra)
MNCN (Media Nusantara Citra) ditutup menguat signifikan +7.23% ke level 356 pada perdagangan Selasa (26/3). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk saham MNCN dengan target kenaikan ke level 368-374. Secara teknikal, MNCN mulai berada dalam fase uptrend karena ditutup diatas MA20 pada perdagangan minggu lalu. Batasi risiko jika MNCN berada dibawah 340.
3. PWON (Pakuwon Jati)
PWON (Pakuwon Jati) ditutup menguat +3.43% ke level 422 pada perdagangan Selasa (26/3). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy dengan target kenaikan ke level 434-440. Secara teknikal, PWON berhasil keluar dari fase konsolidasi selama beberapa pekan dengan ditutup diatas MA20 pada Selasa (26/3). Batasi risiko jika PWON diperdagangkan dibawah 410.
Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable