IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat +1.13% ke level 7,735 pada perdagangan Kamis (17/10). Sebanyak 343 saham menguat, 230 saham melemah dan 224 saham lainnya ditutup flat. Total transaksi IHSG mencapai 11.88 triliun, jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 27.26 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 1,343,028 kali.

Heatmap Sahamology

Heatmap Sahamology menunjukkan mayoritas saham big caps ditutup menghijau pada perdagangan Kamis (17/10). Beberapa saham Big Caps yang menguat dari Big Banks yang kompak menghijau seperti BBRI (+0.61%), BMRI (+3.21%), BBNI (+0.46%) dan BBCA (+2.39%). Disamping itu, ada pula saham dari Grup Bakrie seperti BUMI (+6.57%) dan BRMS (+17.48%) yang menguat signifikan. Saham yang terkoreksi di pantauan Heatmap adalah ASII (-0.2%), AMMN (-1.27%), HUMI (-4.41%), ISAT (-2.03%), PGAS (-0.65%).

Chart IHSG

Secara teknikal, IHSG berada dalam fase bullish diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang nilai 7,619-7,620. Indikator stochastic menguat dan berhasil keluar dari area oversold. IHSG masih berpotensi untuk kembali retest all time high 7,910 jika IHSG berhasil menguat dari fibonacci retracement 0.786 di level 7,811. Investor sedang menantikan rilisnya data laporan keuangan Q3-2024 dan Federal Reserve disinyalir akan memangkas suku bunga 1x di sisa tahun 2024.

Sektoral Indeks

Sektoral IndeksNilai IndeksPerubahanPersentase
IDXBASIC1,453.98+38.85+2.75%
IDXCYCLIC879.08-5.52-0.62%
IDXENERGY2,786.02+35.91+1.31%
IDXFINANCE1,538.80+16.98+1.12%
IDXHEALTH1,588.52-14.9-0.93%
IDXINDUST1,072.07+7.68+0.72%
IDXINFRA1,539.64-4.84-0.31%
IDXNONCYC759.91-2.21-0.29%
IDXPROPERT829.75+4.96+0.6%
IDXTECHNO3,937.85+31.84+0.82%
IDXTRANS1,508.01+5.16+0.34%

Sektoral Indeks bergerak mayoritas di zona hijau pada perdagangan Kamis (17/10). Sebanyak 8 sektor berhasil menghijau dan 3 sektor lainnya ditutup terkoreksi seiring dengan menguatnya IHSG +1.13% ke level 7,735. Sektor yang menguat paling signifikan adalah sektor Industri Dasar (IDXBASIC) dengan kenaikan +2.75% ke 1,453.98. Beberapa saham dari sektor IDXBASIC yang menguat adalah BRMS (+17.48% ke 336), INTP (+6.76% ke 7,900), SMGR (+5.54% ke 4,570), AVIA (+4.94% ke 510). Sedangkan sektor yang melemah paling dalam adalah sektor kesehatan (IDXHEALTH) dengan koreksi -0.93% ke level 1,588.52. Beberapa saham dari sektor kesehatan IDXHEALTH yang terkoreksi adalah KLBF (-2.31% ke 1,690), HEAL (-1.59% ke 1,550). MIKA (-0.96% ke 3,090), SIDO (-0.74% ke 670.

Saham Top Gainer

SahamTop Gainer
DNAR+34.68%
NZIA+33.78%
PICO+21.54%
MLPL+19.61%
MLPT+19.59%

Saham Top Loser

SahamTop Loser
MARI-7.46%
LUCK-5.81%
NASI-5%
HUMI-4.41%
AUTO-3.25%

Saham Top Turnover

SahamTop Turnover
BBRI938,695
BRMS836,716
BBCA717,557
BMRI647,725
TLKM324,819

Saham Top Volume Shares

SahamTop Volume Shares
BRMS26,144,415
GOTO23,059,114
BUMI21,701,326
HUMI11,460,873
PSAB8,086,388

Saham Top Frequency

SahamTop Frequency
BSBK87,738
BRMS43,209
PSAB36,992
BBRI34,932
BUMI22,843

Saham Top Net Foreign Buy

SahamTop Net Foreign Buy
BBCA344,696
BMRI323,755
BRMS222,730
TLKM109,065
SMGR70,969

Saham Top Net Foreign Sell

SahamTop Net Foreign Sell
BBRI191,091
JSMR19,555
INKP18,950
MBMA16,716
BUKA14,795

Berita Emiten

Adaro Energy Indonesia (ADRO) bakal mengantongi dana taktis sekitar USD2,44-2,62 miliar. Itu didapat dari divestasi 7 miliar saham Adaro Andalan Indonesia (AAI). Transaksi divestasi AAI akan dilakukan melalui penawaran umum oleh pemegang saham (PUPS). PUPS akan dilaksanakan secara bersamaan atau berkesinambungan dengan proses penawaran umum perdana saham AAI. Ya, perseroan mengapling 99,9999 persen saham perusahaan yang dulunya bernama Alam Tri Abadi (ATA) tersebut. 

Di mana, setelah penawaran umum perdana saham AAI itu, kepemilikan saham perseroan pada AAI diperkirakan terdilusi menjadi 90 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor AAI. Transaksi itu, didasari oleh sejumlah kepentingan. Yaitu, mendukung upaya pemerintah bertransisi menuju ekonomi hijau. Meningkatkan daya tarik investasi di Indonesia dengan memberikan lebih banyak pilihan dan peluang bagi investor untuk berinvestasi di sektor bisnis hijau, dan berkelanjutan. 

Meningkatkan fokus pengembangan dan kinerja bisnis lebih terarah untuk bisnis pertambangan batu bara termal dan non batu bara termal, terutama dalam pengembangan berbagai proyek di bisnis hijau. Memperoleh akses lebih baik untuk potensi kerja sama dengan rekanan bisnis potensial peringkat atas pada proyekproyek ramah lingkungan sedang dikembangkan Perseroan. 

Memperoleh akses atas potensi pendanaan lebih luas, dan kompetitif untuk pengembangan bisnis hijau. Nah, untuk memuluskan rencana itu, perseroan akan mengajukan izin kepada para pemodal melalui rapat umum pemegang saham pada 18 Oktober 2024. (*)

Berita Domestik

EmitenNews.com – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menekankan ekonomi Indonesia tetap tumbuh baik dan perlu terus didorong agar tumbuh lebih tinggi. Permintaan domestik cukup mendukung pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2024. “Investasi juga tetap kuat, khususnya investasi bangunan sejalan dengan penyelesaian berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Konsumsi rumah tangga, khususnya kelas menengah ke atas, tetap terjaga. Ekspor nonmigas tumbuh positif di tengah perlambatan ekonomi global dan penurunan harga komoditas,” urainya ketika usai memimpin Rapat Dewan Gubernur BI, Rabu (16/10).

BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 BULAN


Dari sisi Lapangan Usaha (LU), pertumbuhan ditopang oleh Industri Pengolahan, Konstruksi, dan Perdagangan Besar dan Eceran. Secara spasial, kinerja ekonomi terjaga di seluruh wilayah. Pada triwulan IV 2024, pertumbuhan ekonomi diprakirakan tetap baik ditopang terutama oleh kenaikan investasi dan baiknya konsumsi rumah tangga, serta peningkatan belanja Pemerintah pada akhir tahun.


“Secara keseluruhan tahun, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi 2024 berada dalam kisaran 4,7-5,5% dan meningkat pada 2025. Ke depan, berbagai upaya perlu terus ditempuh untuk mendorong pertumbuhan, baik dari sisi permintaan maupun dari sisi penawaran,” sambung Perry. Untuk itu, Bank Indonesia memperkuat bauran kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi agar lebih tinggi, bersinergi erat dengan kebijakan stimulus fiskal Pemerintah.


Dari sisi penawaran, kebijakan reformasi struktural perlu terus diperkuat untuk mendorong sektor ekonomi yang dapat menyerap tenaga kerja. Upaya tersebut didukung dengan optimalisasi stimulus kebijakan makroprudensial dan akselerasi digitalisasi transaksi pembayaran yang ditempuh Bank Indonesia.(*)

Berita Global

ECB diperkirakan akan menurunkan biaya pinjaman sebesar 25bps pada Oktober 2024, mengikuti langkah serupa pada bulan September dan Juni. Hal ini akan menjadikan suku bunga deposito utama menjadi 3,25%, suku bunga operasi refinancing utama menjadi 3,65% dan suku bunga pinjaman menjadi 3,4%. Investor juga memperkirakan penurunan tiga perempat poin lagi hingga Maret 2025, termasuk Desember. Inflasi di Zona Euro turun di bawah target ECB sebesar 2% untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga tahun pada bulan September.

Sekarang berada di 1,8%. Selain itu, terdapat tanda-tanda melemahnya perekonomian Zona Euro, dengan pertumbuhan PDB direvisi turun menjadi 0,2% pada kuartal kedua dan PMI terus menunjukkan kontraksi di sektor manufaktur dan melambatnya pertumbuhan jasa. sumber: Bank Sentral Eropa

3 Saham Bersinyal Fresh Buy

1. AVIA (Avia Avian)

AVIA (Avia Avian) ditutup menguat +4.94% ke level 510 pada perdagangan Kamis (17/10). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk AVIA dengan target kenaikan ke 530-550. Screener Sahamology menunjukkan AVIA dengan On The Move, Cross Up MA20, Big White Candle, Breakout High, dan Close High. Batasi risiko jika AVIA diperdagangkan dibawah 488.

2. ADRO (Adaro Energy)

ADRO (Adaro Energy) ditutup menguat +1.3% ke level 3,900 pada perdagangan Kamis (17/10). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk ADRO dengan target kenaikan ke 4,000-4,050. Jumlah pelaku pasar yang membeli saham ADRO lebih dominan daripada jumlah pelaku pasar yang menjual saham ADRO. Batasi risiko jika ADRO diperdagangkan dibawah 3,750.

3. BBYB (Bank Neo Commerce)

BBYB (Bank Neo Commerce) ditutup menguat +2.99% ke level 276 pada perdagangan Kamis (17/10). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk BBYB dengan target kenaikan ke 290-300. Menurut Arvita, BBYB sangat potensial dengan kondisi sideways up, Aktifitas market maker Big Accum dengan market interest middle to oversold. Batasi risiko jika BBYB diperdagangkan dibawah 262.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable