IHSG -0.35% ke level 7,227. Sektor Kesehatan menjadi pemberat
- 20 January 2024
- 0
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat diperdagangkan menguat pada awal perdagangan ke level 7,227 dan menyentuh level terendahnya di level 7,170 dan ditutup terkoreksi -0.35% ke level 7,227 pada perdagangan Jumat (19/1). Sebanyak 196 saham ditutup menguat, 327 saham ditutup melemah dan 238 saham ditutup flat. Total transaksi IHSG hari ini mencapai 9.65 Triliun, volume saham yang diperdagangkan mencapai 15.48 miliar, dan aktif ditransaksikan 1,132,583 kali. Dari sisi teknikal, IHSG masih bergerak terbatas di rentang support 7,152 sampai resistance 7,280. Investor tetap dihimbau untuk wait and see terhadap pergerakan IHSG mendekati pemilu yang akan diselenggarakan pada 14 Februari nanti. Apabila IHSG mampu menguat dan breakout dari resistance 7,280, maka IHSG berpotensi untuk melanjutkan kenaikan ke level 7,400 titik all time high. Apabila IHSG kembali terkoreksi dan breakdown dibawah 7,152, maka IHSG berpeluang untuk melanjutkan penurunan ke level 7,110.
BUKA AKUN DI SAMUEL SEKURITAS UNTUK MEMULAI PERJALANAN INVESTASIMU MENUJU FINANCIAL FREEDOM
Sektoral Indeks (Jumat, 19 Januari 2024)
Sektoral Indeks | Harga Indeks | Perubahan | Persentase |
IDXBASIC | 1,291.50 | +7.99 | +0.5% |
IDXCYCLIC | 861.65 | -0.7 | -0.08% |
IDXENERGY | 2,164.07 | -16,54 | -0.76% |
IDXFINANCE | 1,508.10 | +4.02 | +0.27% |
IDXHEALTH | 1,306.51 | -14 | -1.06% |
IDXINDUST | 1,112.63 | -0.61 | -0.05% |
IDXINFRA | 1,530.68 | -11.64 | -0.76% |
IDXNONCYC | 703.45 | +0.08 | +0.01% |
IDXPROPERT | 702.36 | -3.13 | -0.44% |
IDXTECHNO | 4,228.82 | -35.18 | -0.83% |
IDXTRANS | 1,681.49 | -14.15 | -0.83% |
Sektoral Indeks (Mingguan, 15-19 Januari 2024)
Sektoral Indeks | Harga Indeks Sebelumnya | Harga Indeks Sekarang | Perubahan | Persentase |
IDXBASIC | 1,249.41 | 1,291.50 | +42.09 | +3.37% |
IDXCYCLIC | 858.20 | 861.65 | +3.45 | +0.4% |
IDXENERGY | 2,177.36 | 2,164.07 | -13.29 | -0.61% |
IDXFINANCE | 1,524.48 | 1,508.10 | -16.38 | -1.07% |
IDXHEALTH | 1,346.70 | 1,306.51 | -40.19 | -2.98% |
IDXINDUST | 1,115.97 | 1,112.63 | -3.33 | -0.3% |
IDXINFRA | 1,535.15 | 1,530.68 | -4.47 | -0.29% |
IDXNONCYC | 704.83 | 703.45 | -1.38 | -0.2% |
IDXPROPERT | 714.89 | 702.36 | -12.53 | -1.75% |
IDXTECHNO | 4,336.56 | 4,228.82 | -107.74 | -2.48% |
IDXTRANS | 1,661.66 | 1,681.49 | +19.82 | +1.19% |
5 Saham Top Gainers (Jumat, 19 Januari 2024)
Saham | Gain |
KRYA | +33.96% |
CGAS | +22.37% |
SHID | +20.1% |
WIDI | +8.7% |
IKPM | +7.32% |
5 Saham Top Losers (Jumat, 19 Januari 2024)
Saham | Lose |
GTRA | -11.68% |
BANK | -11.07% |
BREN | -9.73% |
MAYA | -9.32% |
GRPH | -8.47% |
5 Saham Top Gainers (Mingguan, 15-19 Januari 2024)
Saham | Gain |
CGAS | +89.02% |
MSKY | +44% |
KRYA | +26.78% |
TPIA | +22.19% |
PMMP | +21.57% |
5 Saham Top Losers (Mingguan, 15-19 Januari 2024)
Saham | Lose |
MAYA | -30.07% |
GTRA | -26.67% |
SMLE | -17.57% |
WIDI | -12.28% |
TBIG | -12.02% |
5 Saham Dengan Akumulasi Asing Terbanyak (Mingguan, 15-19 Januari 2024)
Saham | Harga Minggu Lalu | Harga Sekarang | Persentase | Net Foreign Buy (Juta) |
BBCA | 9,700 | 9,625 | -0.77% | 700,098 |
BBRI | 5,850 | 5,800 | -0.85% | 271,911 |
MAPI | 1,820 | 1,945 | +6.87% | 130,141 |
ARTO | 3,400 | 3,500 | +2.94% | 102,810 |
BMRI | 6,575 | 6,525 | -0.76% | 102,786 |
5 Saham Dengan Distribusi Asing Terbanyak (Mingguan, 15-19 Januari 2024)
Saham | Harga Minggu Lalu | Harga Sekarang | Persentase | Net Foreign Sell (Juta) |
ASII | 5,600 | 5,350 | -4.46% | -841,783 |
KLBF | 1,595 | 1,555 | -2.51% | -212,937 |
TPIA | 3,560 | 4,350 | +22.19% | -164,732 |
BRPT | 1,065 | 1,085 | +1.88% | -152,079 |
BBNI | 5,600 | 5,500 | -1.79% | -139,127 |
Berita Global
Market Preview
Ini akan menjadi minggu yang penting di AS, dengan investor yang memantau dengan cermat perkiraan awal tingkat pertumbuhan PDB Q4, Indeks Harga PCE, serta pendapatan dan belanja pribadi. Selain itu, perhatian akan diarahkan pada pesanan barang tahan lama, PMI Manufaktur dan Jasa, serta penjualan rumah baru dan rumah tertunda. Musim pendapatan akan memasuki puncaknya, menampilkan laporan dari pemain industri besar seperti Microsoft, Tesla, Visa, J&J, P&G, Netflix, Intel, T-Mobile, Verizon, Abbott, IBM dan Amex. Di tingkat global, keputusan tingkat suku bunga akan diambil di Kawasan Euro, Jepang, Kanada, Turki, Norwegia, Afrika Selatan, dan Malaysia. Selain itu, PMI manufaktur dan Jasa akan diawasi dengan ketat di Australia, Jepang, Perancis, Kawasan Euro, dan Inggris. Selanjutnya, Jerman akan merilis indeks Ifo Business Climate dan GFK Consumer Confidence, sedangkan Australia akan merilis NAB Business Confidence. Sumber : TradingEconomics.com
Berita Domestik
Rupiah Menguat 2 Hari Berturut-Turut
Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah optimisme pejabat bank sentral AS (The Fed) perihal pemangkasan suku bunga di 2024. Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup menguat tipis di angka Rp15.610/US$ atau menguat sebesar 0,03%. Sedangkan secara mingguan, rupiah masih terdepresiasi sebesar 0,42%. Sementara indeks dolar AS (DXY) pada pukul 14.46 WIB turun 0,13% menjadi 103,4. Angka ini lebih rendah dibandingkan penutupan perdagangan kemarin yang berada di angka 103,53.
Pada dini hari tadi, Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic mengatakan para pengambil kebijakan kemungkinan besar akan mulai menurunkan suku bunga pada kuartal ketiga tahun ini. “Karena saya bergantung pada data, saya telah memasukkan kemajuan tak terduga dalam inflasi dan aktivitas ekonomi ke dalam perkiraan saya, dan dengan demikian mempercepat perkiraan waktu saya untuk mulai menormalisasi suku bunga ke kuartal ketiga tahun ini dari kuartal keempat,” Ungkap Bostic dalam pidato sambutannya di hadapan para pemimpin bisnis di Atlanta, Jumat dini hari (19/1/2024), dikutip dari CNBC International.
Kendati begitu, Bostic mengatakan dia tidak sepenuhnya menentang pemotongan sebelum kuartal ketiga, yang menyiratkan bahwa pemotongan tersebut akan dilakukan paling cepat pada bulan Juli, namun mengatakan bahwa batasannya akan tinggi. “Jika kita terus melihat akumulasi kejutan penurunan lebih lanjut dalam data, saya mungkin merasa cukup nyaman untuk menganjurkan normalisasi lebih cepat dari kuartal ketiga,” terang Bostic “Tetapi buktinya harus meyakinkan.” lanjutnya. Dari pidato Bostic tersebut, kita setidaknya mendapatkan gambaran yang lebih luas mengenai prospek pelonggaran kebijakan the Fed semakin jauh dari perkiraan. Hal ini patut diantisipasi karena bisa meningkatkan volatilitas dalam jangka pendek di pasar lantaran ekspektasi sebelumnya yang terlalu optimis.
Sebagaimana diketahui, pada akhir tahun lalu pasar memperkirakan bank sentral AS bisa memangkas suku bunga sebanyak enam kali atau sekitar 150 basis poin (bps). Jika paling cepat terjadi pada kuartal ketiga tahun ini, maka kemungkinan besar pemangkasan suku bunga akan sekitar 75 bps, hanya setengah kali dari perkiraan awal. Hal ini disambut positif oleh pelaku pasar mengingat suku bunga yang tinggi membuat pertumbuhan eknomi suatu negara menjadi cukup terhambat. Dengan dipangkasnya suku bunga, maka hal ini diharapkan dapat kembali menggerakkan roda perekonomian. Hingga kini, survei dari perangkat CME FedWatch menunjukkan bahwa pemangkasan suku bunga pertama kalinya berpotensi terjadi pada Maret 2024 dengan 53,8%. Sumber : CNBC Indonesia
Kalendar Emiten (22-26 Januari 2024)
- OCAP (Onix Capital) – RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) – 22 Januari 2024
- BBKP (Bank KB Bukopin) – RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) – 24 Januari 2024
- CSMI (Cipta Selera Murni) – RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) – 25 Januari 2024
- KOKA (Koka Indonesia) – RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) – 25 Januari 2024
- SDRA (Bank Woori Saudara Indonesia 1906) – RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) – 25 Januari 2024
- AISA (FKS Food Sejahtera) – RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) – 26 Januari 2024
- DGNS (Diagnos Laboratorium Utama) – RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) – 26 Januari 2024
- POLA (Pool Advista Finance) – RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) – 26 Januari 2024
- SOUL (Mitra Tirta Buwana) – RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) – 26 Januari 2024
- TBMS (Tembaga Mulia Semanan) – RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) – 26 Januari 2024
3 Saham Dengan Sinyal Fresh Buy
1. ESSA (Essa Industries Indonesia)
ESSA (ESSA Industries Indonesia) berhasil ditutup menguat +4.42% ke level 590 pada perdagangan Jumat (19/1). Selama sepekan, ESSA ditutup melemah -2.48% dari level 605 pada Jumat (12/1). Dari sisi teknikal, ESSA bergerak uptrend karena berhasil cross up EMA7 dan menjauh diatas level MA20. Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk saham ESSA dengan target kenaikan ke Bollinger Upper Bands 615-620. Batasi risiko ketika ESSA berada dibawah 570.
2. INDF (Indofood Sukses Makmur)
INDF (Indofood Sukses Makmur) berhasil ditutup menguat +1.18% ke level 6,450 pada perdagangan Jumat (19/1). Selama sepekan, INDF berhasil ditutup menguat +1.18% dari level 6,375 pada akhir pekan lalu (12/1). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk saham INDF dengan target kenaikan ke 6,575-6,625. INDF berada dalam fase sideways dan berada diatas EMA7 dan MA20 yang menunjukkan sinyal bullish. Batasi risiko jika INDF diperdagangkan dibawah 6,325.
3. SCMA (Surya Citra Media)
SCMA (Surya Citra Media) ditutup menguat +1.92% ke level 159 pada perdagangan Jumat (19/1). Selama sepekan, SCMA terkoreksi -3.05% dari level 164. Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk saham SCMA dengan target kenaikan ke 166-170. SCMA berada dalam trend sideways tetapi berada diatas level EMA7 dan MA20. Batasi risiko jika SCMA berada dibawah level MA20 <156.
Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable