IHSG -0.25% ke 7,702. Inflasi China menjadi 0.6% pada Aug-24
- 9 September 2024
- 0
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah -0.25% ke level 7,702 pada perdagangan Senin (9/9). Sebanyak 236 saham ditutup di zona hijau, 353 saham di zona merah dan 211 saham lainnya flat. Total transaksi IHSG mencapai 10.74 triliun, jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 18.61 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 1,106,864 kali.
Heatmap Sahamology
Heatmap Sahamology mengindikasikan mayoritas saham berkapitalisasi pasar besar kompak terkoreksi seiring dengan penurunan IHSG -0.25% ke level 7,702 pada perdagangan Senin (9/9). Saham Big Caps yang terkoreksi adalah BBCA (-0.24%), BREN (-0.46%), ASII (-0.5%), BBRI (-0.96%), TLKM (-0.33%). Saham yang terkoreksi paling dalam adalah Siloam (SILO) dengan penurunan -14.49% ke 2,950 setelah sempat menyentuh all time high di 3,880 pada pekan sebelumnya. Sedangkan saham yang berhasil menguat diantaranya adalah ADRO (+0.58%), PANI (+13.25%), BBNI (+1.33%), UNTR (+0.74%).
Chart IHSG
Secara teknikal IHSG berada dalam fase kenaikan terbatas dan bergerak sedikit diatas rentang area konsolidasi MA 7&20 dengan nilai 7,573-7,675. Indikator stochastic bergerak stabil dan berada di area overbought. Jika IHSG kembali melemah dibawah 7,657, maka IHSG berpotensi untuk melanjutkan koreksi ke level low minggu lalu di 7,546. Investor kami himbau untuk wait and see terhadap fluktuasi pasar pada September 2024.
Sektoral Indeks
Sektoral Indeks | Harga Indeks | Perubahan | Persentase |
IDXBASIC | 1,324.57 | -4.03 | -0.3% |
IDXCYCLIC | 913.61 | +1.24 | +0.14% |
IDXENERGY | 2,628.49 | -16.41 | -0.62% |
IDXFINANCE | 1,533.43 | -2.83 | -0.18% |
IDXHEALTH | 1,483.76 | -14.53 | -0.97% |
IDXINDUST | 1,083.44 | -5.51 | -0.51% |
IDXINFRA | 1,643.17 | -9.43 | -0.57% |
IDXNONCYC | 719.14 | -4.15 | -0.57% |
IDXPROPERT | 751.22 | +14.07 | +1.91% |
IDXTECHNO | 3,303.68 | -1.28 | -0.04% |
IDXTRANS | 1,449.39 | -0.09 | -0.01% |
Sektoral Indeks bergerak di zona merah pada perdagangan Senin (9/9). Sebanyak 2 sektor menguat dan 9 sektor melemah ditengah penurunan IHSG -0.25% ke level 7,702. Sektor yang menguat paling signifikan adalah sektor IDXPROPERT dengan kenaikan +1.91% ke level 751.22. Beberapa saham dari sektor IDXPROPERT yang menguat diantaranya adalah ASRI (+5.79% ke 256) dan BSDE (+2.34% ke 1,310). Sedangkan sektor yang melemah paling dalam adalah sektor IDXHEALTH dengan koreksi -0.97% ke level 1,483.76. Beberapa saham dari sektor IDX yang terkoreksi adalah SILO (-14.49% ke 2,950), TSPC (-0.78% ke 2,560), SIDO (-0.75% ke 665)
Saham Top Gainer
Saham | Top Gainer |
KICI | +33.33% |
DATA | +20.41% |
MLPL | +16.44% |
CINT | +14.14% |
PANI | +13.25% |
Saham Top Loser
Saham | Top Loser |
BINO | -16.67% |
SILO | -14.49% |
MKAP | -8.96% |
HOMI | -8.47% |
WIFI | -6.72% |
Saham Top Turnover
Saham | Top Turnover |
BBRI | 1,048,495 |
BMRI | 516,319 |
BBNI | 449,234 |
BBCA | 371,629 |
BREN | 282,872 |
Saham Top Volume Shares
Saham | Top Volume Shares |
GOTO | 14,425,054 |
MLPL | 5,209,520 |
BULL | 4,099,349 |
BUMI | 3,666,314 |
BSBK | 3,411,382 |
Saham Top Frequency
Saham | Top Frequency |
BSBK | 25,249 |
BBRI | 24,670 |
ADRO | 19,722 |
ANTM | 16,517 |
PNLF | 15,417 |
Saham Top Net Foreign Buy
Saham | Top Net Foreign Buy |
BBNI | 158,575 |
ADRO | 96,309 |
BMRI | 84,154 |
BBCA | 50,758 |
BRIS | 47,093 |
Saham Top Net Foreign Sell
Saham | Top Net Foreign Sell |
BBRI | 99,862 |
ASII | 40,682 |
ANTM | 34,656 |
SMGR | 27,818 |
PTRO | 24,803 |
Berita Domestik
Data World Meteorological Organization menunjukkan bahwa 2023 menjadi tahun dengan suhu terhangat dengan kenaikan suhu global mencapai 1,45 derajat celcius dibandingkan masa pra-industri. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, pemanasan global ini dapat membawa dampak besar dan sistemik terhadap perekonomian jika tidak diatasi secara benar.
“Berbagai studi menunjukkan skenario terburuk yang dapat ditimbulkan oleh perubahan iklim adalah penurunan PDB hingga 10% pada tahun 2025,” ujar Menkeu dalam acara Standard Chartered’s Decarbonisation Opportunities in ASEAN pada Jumat (6/9) di Jakarta.
Menurutnya, penurunan 10% Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan sesuatu yang sangat signifikan dan memiliki konsekuensi besar. Tidak hanya bagi perekonomian tetapi juga berdampak pada upaya pengentasan kemiskinan serta penciptaan lapangan kerja khususnya bagi generasi muda.
Ia memaparkan, kenaikan suhu udara meningkatkan potensi terjadinya bencana alam yang kemudian bisa mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur. Perubahan iklim menurutnya juga menyebabkan ketidakstabilan sosial politik di mana kelompok masyarakat miskin dan rentan akan menjadi yang paling terdampak.
Untuk itu, Menkeu menekankan peran penting seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun swasta dalam upaya dekarbonisasi. “Karena ini adalah upaya yang memerlukan biaya besar. Dan itulah mengapa kita benar-benar perlu berdiskusi ketika kita berbicara tentang perubahan iklim, semua pemangku kepentingan, tidak hanya sektor publik, tetapi juga sektor swasta, dan bagaimana kita akan menciptakan lingkungan yang tepat bagi sektor swasta untuk berpartisipasi,” ucap Sri Mulyani.
Menkeu mengungkapkan, Indonesia memerlukan 281 miliar USD atau lebih dari 4.000 triliun rupiah untuk menuntaskan komitmen pengurangan emisi CO2 khususnya transisi energi. Pembiayaan tersebut menurutnya tidak bisa berasal dari APBN semata, sehingga memerlukan peningkatan peran dari swasta.
“Meski pemerintah tentu saja memainkan peran yang sangat penting dan utama, sektor swasta sebenarnya perlu melangkah maju dan akan terus memainkan peran yang jauh lebih signifikan. Mereka dapat terlibat melalui pengurangan emisi karbon dengan juga mengadopsi ESG, praktik keberlanjutan, dan juga mendanai teknologi hijau,” ujar sang Bendahara Negara.
Bahkan menurutnya, peran sektor swasta beserta lembaga filantropi, lembaga keuangan multilateral, dan komunitas internasional tidak hanya penting, tetapi juga menjadi suatu keharusan.
Selaras dengan hal tersebut, ia menegaskan Kementerian Keuangan akan terus menunjukkan konsistensi komitmen dalam upaya penanggulangan dampak perubahan iklim sehingga dapat mencapai berbagai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif.(*)
Berita Emiten
PT PGN Tbk, sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero), berkomitmen untuk menjalin kerja sama bisnis baru yang berfokus pada inisiatif rendah karbon atau low carbon business.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, mengungkapkan pada Kamis (5/9) bahwa pengembangan bisnis ini akan dilakukan melalui strategi step out yang inovatif.
“PGN sangat terbuka untuk menjalin kemitraan guna mendukung keberhasilan inisiatif low carbon business ini,” kata Rosa dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.
Selain itu, PGN juga mendukung penuh pelaksanaan Indonesia Africa Forum (IAF) 2024 yang diharapkan dapat memperkuat kerja sama ekonomi internasional, khususnya di sektor energi. Dalam forum ini, PGN siap berperan bersama holding migas Pertamina untuk mendorong ekspansi global di sektor energi.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menambahkan bahwa Pertamina melihat peluang besar dalam pengembangan energi gas bumi dan panas bumi, yang sejalan dengan upaya transisi energi menuju energi yang lebih hijau dan bersih.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang midstream dan downstream gas bumi, PGN memiliki peluang besar dalam pengembangan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi sesuai dengan roadmap menuju net zero emission (NZE).
Berita Global
Tingkat inflasi tahunan Tiongkok naik menjadi 0,6% pada Aug-24 dari 0,5% pada Jul-24, jauh di bawah perkiraan pasar sebesar 0,7%. Namun, angka tersebut merupakan angka tertinggi sejak bulan Februari, menandai inflasi konsumen selama 7 bulan berturut-turut di tengah masalah pasokan akibat panas terik dan hujan lebat.
Harga pangan naik untuk pertama kalinya sejak Juni 2023, dengan tingkat kenaikan tercepat dalam 19 bulan (2,8% vs angka datar di bulan Juli) karena sayuran segar melonjak tajam. Sementara itu, harga non-makanan meningkat 0,2% yoy, jauh lebih lambat dibandingkan sebelumnya 0,7%, karena kenaikan yang lebih rendah pada biaya sandang (1,4% vs 1,5%), perumahan (data datar vs 0,1%), kesehatan (1,3% vs 1,4% ), dan pendidikan (1,3% vs 1,7%).
Pada saat yang sama, biaya transportasi turun lebih tajam (-2,7% vs -0,6%), dengan harga minyak yang lebih rendah mengimbangi biaya utilitas yang lebih tinggi. Harga konsumen inti, setelah dikurangi biaya makanan dan energi, meningkat 0,3% yoy, setidaknya sejak Maret 2021. Secara bulanan, CPI naik 0,4%, kenaikan bulan kedua namun lebih rendah dari konsensus sebesar 0,5%.
3 Saham Bersinyal Fresh Buy
1. MLIA (Mulia Industrindo)
MLIA (Mulia Industrindo) ditutup menguat +2.78% ke level 370 pada perdagangan Senin (9/9). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk MLIA dengan target kenaikan ke level 380-386. Screener Sahamology mengindikasikan MLIA dengan screener On The Move dan Breakout High. Batasi risiko jika MLIA diperdagangkan dibawah 356.
2. DRMA (Dharma Polimetal)
DRMA (Dharma Polimetal) ditutup menguat +0.46% ke level 1,090 pada perdagangan Senin (9/9). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk DRMA dengan target kenaikan ke level 1,135-1,150. Jumlah pelaku pasar yang membeli saham DRMA jauh lebih banyak daripada pelaku pasar yang menjual saham DRMA. Batasi risiko jika DRMA diperdagangkan dibawah 1,040.
3. BSDE (Bumi Serpong Damai)
BSDE (Bumi Serpong Damai) ditutup menguat +2.34% ke level 1,310 pada perdagangan Senin (9/9). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk BSDE dengan target kenaikan ke level 1,340-1,360. Berdasarkan AI Statistic, BSDE berada dalam trend yang kuat, momentum yang moderat menuju menguat dan kekuatan pasar yang kuat. Batasi risiko jika BSDE diperdagangkan dibawah 1,260.
Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable