IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah -0.2% ke level 7,125 pada perdagangan Selasa (2/7). Total transaksi IHSG mencapai 10.47 triliun, jumlah saham beredar mencapai 13.72 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 979,747 kali. Sebanyak 261 saham menghijau, 270 saham melemah dan 251 saham ditutup flat.

Beberapa sentimen yang menggerakan IHSG adalah kembali melemahnya rupiah ke level Rp16,390 per dollar AS pada perdagangan Selasa (2/7). Inflasi Euro Area kembali melemah ke level 2.5% pada Periode Juni-24 (Vs 2.6% pada periode Mei-24). Yield obligasi AS tenor 10 tahun menguat ke level 4.44% setelah panasnya politik AS menjelang pemilihan presiden antara Joe Biden vs Donald Trump.

Secara teknikal, IHSG masih berada dalam fase uptrend diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 6,927-7,022. Indikator stochastic masih berada dalam fase overbought. IHSG juga berhasil mengenai target resistance fibonacci 0.618 di level 7,165. IHSG masih berpotensi untuk melanjutkan kenaikan ke level 7,292 ditengah rilisnya data laporan keuangan Q2-2024. FOMC Meeting juga akan diselenggarakan pada 30-31 Juli 2024 oleh Federal Reserve. Untuk penurunan jangka pendek, IHSG berpotensi untuk melemah ke level 7,000-7,023.

Sektoral Indeks

Sektoral IndeksHarga IndeksPerubahanPersentase
IDXBASIC1,383.46-0.67-0.05%
IDXCYCLIC718.02+0.29+0.04%
IDXENERGY2,403.95+36.01+1.52%
IDXFINANCE1,363.47-2.9-0.21%
IDXHEALTH1,414.99-15.73-1.1%
IDXINDUST943.41-0.36-0.04%
IDXINFRA1,538.98-8.29-0.54%
IDXNONCYC689.97-1.32-0.19%
IDXPROPERT593.69+3.11+0.53%
IDXTECHNO3,185.64+4.16+0.13%
IDXTRANS1,271.21-19.53-1.51%

Sektoral Indeks bergerak mayoritas di zona merah seiring dengan melemahnya IHSG pada perdagangan Selasa (2/7). Sebanyak 7 sektor melemah dan 4 sektor ditutup zona hijau. Sektor yang menguat paling signifikan adalah sektor energi yang menguat +1.52% ke level 2,403.95. Beberapa saham IDXENERGY yang menguat adalah ADMR (+4.1% ke 1,395), ITMG (+2.99% ke 25,000), PGAS (+2.91% ke 1,590). Sedangkan sektor yang melemah paling dalam dialami sektor transportasi IDXTRANS dengan penurunan -1.51% ke level 1,271.21. Beberapa saham IDXTRANS yang terkoreksi adalah SMDR (-4.3% ke 356), TMAS (-1.83% ke 161), ASSA (-0.78% ke 635)

Saham Top Gainer

SahamTop Gainer
LABA+26.01%
WIKA+22.64%
KPIG+19.64%
ATLA+18.87%
GDST+16.67%

Saham Top Loser

SahamTop Loser
KJEN-12.07%
IBOS-9.82%
BULL-9.22%
TOSK-6.56%
DATA-5.26%

Saham Top Turnover

SahamTop Turnover
BBRI1,075,948
BMRI996,654
BBCA783,816
BRPT764,236
ASII328,240

Saham Top Volume Shares

SahamTop Volume Shares
ATLA13,500,953
BRPT6,468,494
DEWA4,307,626
DOOH3,915,415
BUMI3,314,399

Saham Top Frequency

SahamTop Frequency
ATLA81,677
BRPT58,337
BBRI37,482
ASII17,187
BBCA16,526

Saham Top Net Foreign Buy

SahamTop Net Foreign Buy
BBCA248,240
BMRI129,665
AMMN37,270
ADRO34,635
ADMR34,061

Saham Top Net Foreign Sell

SahamTop Net Foreign Sell
BBRI-156,788
ASII-87,762
BREN-36,448
ANTM-26,946
TPIA-25,947

Berita Global

Yen Jepang terdepresiasi melampaui 161,5 per dolar, tenggelam ke posisi terendah baru dalam 38 tahun karena perbedaan suku bunga yang mencolok antara Jepang dan Amerika. Kurangnya urgensi Bank of Japan untuk menormalisasi pengaturan moneter juga membebani mata uang tersebut, meskipun terdapat spekulasi yang berkembang bahwa BOJ dapat menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan berikutnya pada akhir Juli. Melemahnya yen mendorong kenaikan biaya impor, menambah tekanan inflasi dan merugikan konsumsi rumah tangga.

Sementara itu, Menteri Keuangan Shunichi Suzuki menegaskan kembali pada hari Selasa bahwa pemerintah tetap waspada terhadap pergerakan mata uang, dengan menyatakan bahwa tingkat nilai tukar mata uang asing mencerminkan berbagai faktor yang kompleks. Dari segi data, revisi kedua menunjukkan bahwa perekonomian Jepang mengalami kontraksi pada tingkat tahunan sebesar 2,9% pada kuartal Januari-Maret, penurunan yang lebih tajam dari angka sebelumnya sebesar 1,8% karena revisi belanja pekerjaan umum menjadi jauh lebih lemah. Sumber : TradingEconomics.com

Berita Emiten

EmitenNews.com – Astra International (ASII) menuntaskan transaksi afiliasi senilai Rp984,11 miliar. Transaksi itu berupa sexorna modal, dan pembelian saham lintas entitas usaha. Transaksi tersebut serentak dituntaskan pada 27 Juni 2024. Transaksi itu, melibatkan sejumlah entitas usaha. Misalnya, United Tractors (UNTR), Astra Land Indonesia (ALI), Bhumi Prama Arjasa (BPA), Serasi Autoraya (SERA), Harmoni Mitra Utama (HMU), Sedaya Multi Investama (SMI), dan Bank Jasa Jakarta (BJJ).  

Transaksi pertama, Astra Land Indonesia (ALI) setor modal Bhumi Prama Arjasa (BPA) senilai Rp524,30 miliar. Itu dengan menyerap 47.048 saham seri D BPA pada harga pelaksanaan Rp11,14 juta per lembar. Transaksi untuk dukungan keuangan BPA.  Kemudian, transaksi Serasi Autoraya (SERA) membeli 7.875.000 saham Harmoni Mitra Utama (HMU). Transaksi saham senilai Rp15 miliar itu, dibeli dari United Tractors (UNTR). Di mana, United Tractors menjual 35 persen saham dalam HMU. Tujuan transaksi untuk melipatgandakan nilai tambah bagi Seresi Autoraya. 

Terakhir, Sedaya Multi Investama (SMI) memborong 130.586 saham Bank Jasa Jakarta (BJJ) senilai Rp444,81 miliar. Transaksi penyerapan saham sebanyak itu, dilakukan dengan harga pelaksanaan Rp3,4 juta per lembar. Transaksi dilakukan dengan tujuan memberi dukungan pendanaan kepada BJJ. Suntikan dana itu, selanjutnya oleh BJJ akan digunakan untuk keperluan umum korporasi. Bagi SMI, pelaksanaan transaksi dapat memberi manfaat finansial berupa dividen sebagai imbal hasil investasi BJJ. Sumber : EmitenNews.com

Berita Domestik

EmitenNews.com – PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID resmi menjadi pemegang saham terbesar PT Vale Indonesia Tbk. (INCO). BUMN Holding Industri Pertambangan itu, telah menyelesaikan transaksi pembelian sekitar 14% saham divestasi INCO dari Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM). Dengan begitu, MIND ID resmi menjadi pemegang saham terbesar PT Vale Indonesia.

BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 BULAN DAN TAMBAHAN SALDO RDN 25%

Dalam keterangannya Senin (1/7/2024), Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf mengatakan pada 28 Juni 2024, pihaknya telah merampungkan pengembalian bagian atas saham baru sebagai pelaksanaan atas seluruh Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Hak itu diperoleh MIND ID dalam Penambahan Modal Dengan Memberikan HMETD I PT Vale dan pembelian oleh MIND ID atas sebagian saham lama milik VCL, SMM, dan Vale Japan Limited di PT Vale melalui pasar negosiasi di Bursa Efek Indonesia.

“Dengan penyelesaian transaksi ini, MIND ID resmi menjadi pemegang saham terbesar di PT Vale dengan porsi saham yang meningkat dari 20% menjadi sekitar 34,0%. Sedangkan, kepemilikan VCL berkurang dari 44,4% menjadi sekitar 33,9%, dan kepemilikan SMM berkurang dari 15,0% menjadi sekitar 11,5%,” kata Heri Yusuf dalam keterangan tertulis, Senin (1/7/2024).

Divestasi saham ini merupakan bagian dari kewajiban perpanjangan izin operasi selama 10 tahun yang diperoleh PT Vale melalui penerbitan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) hingga 28 Desember 2035. PT Vale menerima penerbitan IUPK pada 3 Mei 2024 sebagai kepastian hukum bagi perusahaan untuk tetap beroperasi di wilayah konsesinya.

Perseroan mengapresiasi dukungan kementerian/lembaga terkait dalam proses divestasi ini. Di antaranya, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Keuangan, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal , Otoritas Jasa Keuangan. MIND ID akan terus berkolaborasi dengan VCL dan para pemangku kepentingan PT Vale lainnya dalam mengembangkan PT Vale Indonesia.

“Kami akan mengoptimalkan proses hilirisasi terhadap hasil tambang PT Vale agar dapat mendukung industri dalam negeri serta kebutuhan ekspor dalam mendukung program hilirisasi,” tambahnya. Akuisisi saham PT Vale menjadi langkah strategis MIND ID agar Indonesia dapat mengambil posisi lebih kuat untuk mengamankan pasokan bahan baku industri hilir berbasis nikel. Apalagi, komoditas nikel menjadi salah satu sumber daya mineral strategis dan penting bagi dunia. Nikel telah menjadi bahan baku utama baterai untuk kendaraan listrik dan infrastruktur penyimpan listrik. Sumber : EmitenNews.com

3 Saham Bersinyal Fresh Buy

1. SMRA (Summarecon Agung)

SMRA (Summarecon Agung) ditutup menguat +3% ke level 515 pada perdagangan Selasa (2/7). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk SMRA dengan target kenaikan ke 540-555. Secara teknikal, SMRA berada dalam fase uptrend karena berhasil cross up dari kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 504-509. Indikator stochastic juga menguat menjauhi area oversold. Batasi risiko jika SMRA diperdagangkan dibawah 496.

2. ESSA (Essa Industries Indonesia)

ESSA (Essa Industries Indonesia) ditutup menguat +1.27% ke level 800 pada perdagangan Selasa (2/7). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk ESSA dengan target kenaikan ke 840-860. Secara teknikal, ESSA berada dalam fase uptrend karena berada stabil diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 766-777. Indikator stochastic masih berada dibawah level middle 50. Batasi risiko jika ESSA diperdagangkan dibawah 760.

3. PNBN (Bank Pan Indonesia)

PNBN (Bank Pan Indonesia) ditutup menguat tipis +0.41% ke level 1,215 pada perdagangan Selasa (2/7). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk PNBN dengan target kenaikan ke 1,270-1,295. Secara teknikal, PNBN berada dalam fase uptrend karena diperdagangkan diatas kombinasi MA7&20 rentang harga 1,164-1,175. Indikator stochastic juga menguat diatas level middle 50. Batasi risiko jika PNBN diperdagangkan dibawah 1,165.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable