Pada semester I 2023, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 55,85 triliun. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 9,4 persen dibandingkan periode semester I 2022 yang mencapai Rp 61,67 triliun. Sementara itu, biaya pokok penjualan juga mengalami penurunan sebesar 15,2 persen menjadi Rp 47,9 triliun pada semester I 2023. Sebelumnya, biaya pokok penjualan GGRM mencapai Rp 56,53 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Akibatnya, laba bruto perusahaan melesat hingga 54,46 persen menjadi Rp 7,93 triliun pada semester I 2023. Laba Rp 5,13 triliun tersebut meningkat jauh jika dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan kinerja positif dan pertumbuhan laba yang mencolok di semester pertama 2023. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) kembali ke daftar saham-saham unggulan di Indonesia, Index LQ45. Meskipun menghadapi penurunan pendapatan dan laba pada tahun 2022, perusahaan ini berhasil mengambil langkah strategis dalam mengoptimalkan efisiensi biaya dan meningkatkan kinerja keuangan.

Peningkatan Pendapatan Lainnya dan Efisiensi Biaya

Selain itu, terjadi kenaikan pendapatan lainnya menjadi Rp 167,19 miliar pada semester I 2023. Pendapatan tersebut naik jika dibandingkan perolehan Rp 134,66 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Beban usaha perusahaan juga berhasil turun menjadi Rp 3,57 triliun pada semester I 2023. Dari Rp 3,88 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, beban lainnya justru mengalami kenaikan menjadi Rp 2,1 miliar pada semester I 2023. Sementara itu, laba kurs mengalami penurunan menjadi Rp 4,06 miliar pada semester I 2023.

Laba Perusahaan Meningkat Tajam

Melihat kondisi tersebut, laba usaha PT Gudang Garam Tbk naik tajam sebesar 224,71 persen menjadi Rp 4,53 triliun pada semester I 2023, dari Rp 1,39 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga melambung hingga 243,9 persen. Labanya menjadi Rp 3,2 triliun pada semester I 2023, dari Rp 956,14 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan Laba Per Saham dan Posisi Keuangan Perusahaan

Dengan kondisi keuangan yang membaik tersebut, PT Gudang Garam Tbk berhasil membukukan laba per saham dasar dan dilusi yang meningkat drastis menjadi Rp 1.709 pada semester I 2023, dari hanya Rp 497 pada semester I 2022. Total ekuitas perusahaan pada 30 Juni 2023 mencapai Rp 58,83 triliun, meningkat dari Rp 57,8 triliun pada Desember 2022. Sementara itu, total liabilitas perusahaan turun menjadi Rp 26,02 triliun pada 30 Juni 2023, dari Rp 30,7 triliun pada Desember 2022.

Pada sisi aset, PT Gudang Garam Tbk mencatatkan penurunan menjadi Rp 84,85 triliun hingga semester I 2023 dari Rp 88,56 triliun pada Desember 2022. Namun, perusahaan masih memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 4,69 triliun hingga 30 Juni 2023.

Baca juga: PT INDIKA ENERGY TBK (INDY) CATAT PENURUNAN PENDAPATAN DI SEMESTER I 2023, NAMUN BERAMBISI MELONJAK LEWAT BISNIS KENDARAAN LISTRIK

Performa Saham GGRM di Pasar Modal

Perlu pada penutupan perdagangan saham tanggal 31 Juli 2023, saham GGRM mengalami penurunan sebesar 0,6 persen, berada di posisi 27.925. Saham GGRM mencapai level tertinggi 28.925 dan level terendah 27.925. Total frekuensi perdagangan mencapai 5.468 kali dengan volume perdagangan mencapai 58.004 lot saham, dan nilai transaksi mencapai Rp 164,8 miliar.

Sebelumnya, pada tahun buku 2022 yang berakhir pada 31 Desember 2022, PT Gudang Garam Tbk juga telah merilis kinerja keuangan. Periode tersebut, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 124,68 triliun, turun 0,16 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 124,88 triliun.

Pada tahun 2022, biaya pokok penjualan meningkat menjadi Rp 113,59 triliun, dari Rp 110,61 triliun pada tahun sebelumnya. Akibatnya, laba bruto perusahaan mengalami penurunan 22,26 persen menjadi Rp 11,1 triliun, dari Rp 14,27 triliun pada tahun 2021.

Disisi lain, laba usaha tahun 2022 mencapai Rp 3,91 triliun, turun setengahnya atau 46,9% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 7,36 triliun.

Setelah dikurangi beban bunga dan pajak penghasilan, PT Gudang Garam Tbk berhasil membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,78 triliun. Laba ini mengalami penurunan sebesar 50,41 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021 yang mencapai Rp 5,61 triliun. Dampak dari penurunan laba tersebut menyebabkan laba per saham dasar juga mengalami penurunan menjadi Rp 1.445, dari sebelumnya Rp 2.913.

Upaya Perusahaan dalam Menghadapi Tantangan

Dari sisi aset, PT Gudang Garam Tbk mencatatkan penurunan menjadi Rp 88,56 triliun pada akhir Desember 2022, dari Rp 89,96 triliun pada Desember 2021. Namun, liabilitas perusahaan naik menjadi Rp 30,71 triliun, dari sebelumnya Rp 30,68 triliun. Sementara itu, ekuitas perusahaan pada akhir Desember 2022 juga mengalami penurunan menjadi Rp 57,86 triliun, dari Rp 59,29 triliun pada Desember 2021.

Secara keseluruhan, PT Gudang Garam Tbk berhasil mengatasi berbagai tantangan dan menunjukkan performa yang positif pada semester I 2023. Meskipun pendapatan mengalami penurunan, upaya efisiensi dalam pengendalian biaya pokok penjualan dan beban usaha telah memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan laba perusahaan. Perusahaan harus terus berupaya menjaga performa keuangan yang baik dan menerapkan strategi yang tepat untuk menghadapi fluktuasi pasar agar tetap kompetitif dan berkelanjutan di masa depan.

Analisa saham GGRM lebih mudah pakai SAHAMOLOGY Download sekarang https://cutt.ly/SahamologyApp