Emitten tambang emas dan tembaga milik Grup Salim, Amman Mineral Internasional (AMMN), mengawali perdagangan sesi I pada Senin, 11 September 2023, dengan pelemahan yang signifikan. Hingga pukul 09.30, AMMN tercatat melemah sebesar 3,57% ke level Rp 5.400 per saham.

Meskipun dibuka menguat, perusahaan tambang emas-tembaga terbesar kedua di Indonesia ini sempat mengalami penurunan tajam hingga 14,28% sesaat setelah pasar dibuka.

Pada awal pembukaan, perdagangan saham AMMN tercatat cukup ramai dengan nilai transaksi mencapai Rp391 miliar. Volume AMMN tercatat sebanyak 73,25 juta saham yang ditransaksikan lebih dari 14 ribu kali.

Apabila kondisi ini bertahan hingga akhir penutupan, maka ini akan menjadi kali pertama AMMN ditutup dengan pelemahan dalam sebulan terakhir. Terakhir kali AMMN mengalami penurunan harian adalah pada penutupan perdagangan tanggal 1 Agustus 2023.

Lebih lanjut, emiten yang dimiliki oleh Panigoro Grup ini hanya tercatat empat kali ditutup di zona merah dalam perdagangan harian. Bahkan sejak IPO (7/7), Saham AMMN belum pernah ditutup melemah dalam perdagangan mingguan.

Hingga akhir perdagangan pada hari Jumat, 8 September lalu, AMMN ditutup di harga Rp 5.600 per saham. AMMN telah mengalami kenaikan sebanyak 230% dari harga IPO yang dijual pada Rp 1.695 per saham.

Baca Juga : BERKAH IPCC DARI PERTUMBUHAN KENDARAAN LISTRIK

Grup Salim diketahui sebagai pemegang saham mayoritas di emitten ini, dengan Agoes Projo sebagai pengendali melalui AP Investment.

AMMN mendapat perhatian pasar pekan lalu karena mengalami peningkatan harga yang sangat volatil (unusual market activity/UMA). Dalam surat resmi tanggal 8 September, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mengumumkan bahwa mereka sedang memantau perkembangan pola transaksi AMMN. BEI juga menyarankan para investor untuk memperhatikan kinerja serta rencana aksi korporasi perusahaan.

Sebelumnya, melalui pengumuman resmi di keterbukaan informasi BEI, Manajemen telah mengungkapkan program MSOP (Manajemen Stock Option Plan). MSOP akan dijalankan sebanyak 602,33 juta saham dengan nilai nominal Rp125 yang telah dicatatkan pada tanggal 29 Agustus yang lalu. Harga pelaksanaannya ditetapkan sebesar Rp 2.120 per saham.

Sementara itu, pelaksanaan program MSOP dimulai pada tanggal 5 Oktober dan berakhir pada tanggal 15 November 2023 dalam 1 tahap.

“Harga pelaksanaan saham dalam Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu ditetapkan 90% dari rata-rata harga penutupan saham Perseroan selama kurun waktu 25 hari bursa berturut-turut di pasar regular,” ungkap manajemen dalam pengumuman pada hari Kamis, 7 September 2023.

Program MSOP ini akan memberikan saham AMMN kepada anggota Direksi tertentu dari Perseroan dan/atau perusahaan anak, sejalan dengan tujuan IPO yang telah dicantumkan dalam prospektus AMMN. Dalam prospektus initial public offering (IPO) Amman Mineral, disebutkan bahwa program MSOP akan dilaksanakan melalui penerbitan dan pengeluaran saham baru sebanyak-banyaknya sebesar 602.336.000 dengan nilai nominal Rp 125 setiap saham.

Situasi ini akan menjadi hal yang menarik untuk terus diamati oleh para pemegang saham dan pelaku pasar dalam beberapa waktu mendatang. sambil mereka mencerna dampak dari berbagai faktor yang memengaruhi harga AMMN.