Dibuka melemah, IHSG ditutup naik +0.11% ke 7,256
- 23 January 2024
- 0
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperdagangkan melemah selama sesi 1 dan 2 sebelum ditutup menguat +0.11% ke level 7,256 pada Selasa (23/1). Sebanyak 156 saham menguat, 379 saham melemah dan 229 saham ditutup flat. Total transaksi IHSG mencapai 10.08 triliun, volume saham yang diperdagangkan sebanyak 15.61 miliar, dan aktif ditransaksikan sebanyak 1,239,322 kali. Dari sisi teknikal, IHSG masih berada dalam fase sideways 7,152-7,280. IHSG masih menunggu konfirmasi breakout level 7,280 ditengah panasnya kontestasi politik dengan potensi kenaikan retest all time high 7,404 didukung oleh isu The Fed memangkas suku bunga di tahun 2024 ini. Investor juga dihimbau untuk jaga cash dalam jumlah besar apabila IHSG kembali melemah dibawah 7,152 karena IHSG berpotensi melemah ke 7,110.
Sektoral Indeks
Sektoral Indeks | Harga Indeks | Perubahan | Persentase |
IDXBASIC | 1,299.74 | +6.27 | +0.48% |
IDXCYCLIC | 863.35 | +0.68 | +0.08% |
IDXENERGY | 2,127.88 | -4.64 | -0.22% |
IDXFINANCE | 1,531.45 | +0.76 | +0.05% |
IDXHEALTH | 1,297.30 | -7.66 | -0.59% |
IDXINDUST | 1,087.30 | -13.09 | -1.19% |
IDXINFRA | 1,547.30 | +1.82 | +0.12% |
IDXNONCYC | 699.64 | +0.31 | +0.04% |
IDXPROPERT | 696.30 | -8.53 | -1.21% |
IDXTECHNO | 4,176.42 | -28.86 | -0.69% |
IDXTRANS | 1,621.96 | -31.81 | -1.92% |
Sama seperti perdagangan Senin (22/1), sektoral indeks bergerak mixed. 5 sektor berhasil menguat dan 6 sektor lainnya bergerak melemah pada perdagangan Selasa (23/1). Sektor yang bergerak paling signifikan adalah sektor transportasi (IDXTRANS) dan sektor industri dasar (IDXBASIC). Sektor transportasi melemah drastis -1.92% ke level 1,621.96 didukung oleh longsornya saham SMDR, TMAS yang terkoreksi masing-masing -4.26% dan -3.53%. Sedangkan sektor yang menguat paling signifikan adalah sektor industri dasar (IDXBASIC) +0.48% ke level 1,299.74 didorong oleh menguatnya saham BRPT, AVIA, TPIA yang masing masing terapresiasi +2.75%, +4.50%, dan +14.8%.
BUKA MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY 2 BULAN
5 Saham Top Gainers
Saham | Top Gainers |
BABY | +32.94% |
SSMS | +17.17% |
TPIA | +14.82% |
KOKA | +13.85% |
PTRO | +12.20% |
5 Saham Top Losers
Saham | Top Losers |
CGAS | -25% |
HUMI | -24.16% |
MAYA | -23.30% |
GRIA | -20% |
NICE | -10.66% |
5 Saham Top Turnover
Saham | Top Turnover (Juta) |
ASII | 905,334 |
BBCA | 879,716 |
BBRI | 699,552 |
BMRI | 500,269 |
TPIA | 389,218 |
5 Saham Top Volume Saham
Saham | Top Volume |
GOTO | 12,056,337 |
STRK | 8,134,176 |
CARE | 4,271,647 |
MAYA | 4,047,967 |
DOOH | 3,893,750 |
5 Saham Top Frequency
Saham | Top Frequency (x) |
LMAX | 66,492 |
STRK | 49,657 |
ASII | 40,122 |
TPIA | 29,503 |
DOOH | 28,463 |
5 Saham Net Foreign Buy
Saham | Net Foreign Buy (Juta) |
BMRI | 112,017 |
AMMN | 53,778 |
BRIS | 25,235 |
ACES | 15,577 |
CUAN | 10,928 |
5 Saham Net Foreign Sell
Saham | Net Foreign Sell (Juta) |
ASII | 338,471 |
BBRI | 148,256 |
BBNI | 85,417 |
KLBF | 34,707 |
INCO | 31,137 |
Berita Global
Yuan di luar negeri terapresiasi melampaui 7,18 per dolar, mencapai level tertinggi dalam hampir dua minggu menyusul janji baru kabinet Tiongkok untuk menstabilkan pasar modal. Perdana Menteri Li Qiang memimpin rapat kabinet pada hari Senin di mana para pejabat mengindikasikan bahwa mereka akan mengambil langkah-langkah yang lebih kuat dan efektif untuk menstabilkan kepercayaan pasar. Para pembuat kebijakan dilaporkan berupaya untuk mengerahkan sekitar 2 triliun yuan, terutama dari rekening luar negeri perusahaan-perusahaan milik negara Tiongkok, sebagai bagian dari dana untuk membeli saham-saham di Tiongkok daratan.
Aset domestik berada di bawah tekanan karena deflasi yang terus-menerus dan pemulihan ekonomi yang lemah mengurangi sentimen investor. Bank Rakyat Tiongkok juga mengecewakan pasar dengan mempertahankan suku bunga pinjaman utama tidak berubah pada bulan Januari. Namun, pasar mengharapkan adanya pelonggaran moneter, dengan kekuatan baru dalam yuan yang memberikan fleksibilitas kepada bank sentral dalam melakukan penyesuaian kebijakan. Sumber : TradingEconomics.com
Berita Domestik
Jakarta, CNBC Indonesia – Nilai tukar rupiah kembali takluk di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan hari ini, Selasa (23/1/2024) di tengah keraguan pasar akan kebijakan suku bunga di AS.
Merujuk data Refinitiv, rupiah di posisi Rp 15.655 per US$ 1 pada Selasa pukul 09:05 WIB. Mata uang Garuda melemah 0,16%. Pelemahan ini memperpanjang tren negatif mata uang Garuda yang melemah 0,13% pada perdagangan kemarin, Senin (22/1/2024).
Pergerakan nilai tukar rupiah hari ini akan dibayangi oleh sejumlah sentimen mulai dari keraguan pasar mengenai kebijakan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) hingga penantian pasar mengenai kebijakan moneter bank sentral Jepang (BoJ). Pelaku pasar mulai ragu jika The Fed akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat setelah data-data menunjukkan jika ekonomi AS masih panas. Survei dari University of Michigan menunjukkan indeks keyakinan konsumen melonjak ke 78,8 pada Januari, tertinggi sejak Juli 2021. Pekan lalu, Biro Ketenagakerjaan AS juga melaporkan penurunan klaim awal tunjangan pengangguran sebanyak 16.000 menjadi 187.000 untuk pekan yang berakhir 13 Januari 2024.
Klaim pengangguran AS menandai posisi terendah sejak September 2022, meleset jauh dari perkiraan yang proyeksi naik ke 207.000, menurut penghimpun data Trading Economics. Tak berhenti di situ, ekonomi AS yang panas juga dicerminkan data penjualan ritel pada akhir tahun lalu meningkat, disertai inflasi pada periode yang sama juga naik di luar dugaan. Penjualan ritel pada Desember tercatat naik 5,6% secara tahunan (yoy), meleset dari konsensus pasar yang proyeksi hanya tumbuh 4% yoy. Ini menandai peningkatan terbesar dalam sebelas bulan terakhir.
Kenaikan penjualan ritel juga memicu inflasi pada Desember lalu melambung 3,4% yoy, lebih panas dibandingkan konsensus pasar yang proyeksi hanya naik 3,2% yoy dan bulan sebelumnya sebesar 3,1% yoy. Keraguan pelaku pasar tercermin melalui FedWatch Tool dari CME Group. Perangkat tersebut menunjukkan pelaku pasar kini bertaruh 48% jika The Fed akan memangkas suku bunga pada Maret, turun auh dibandingkan pekan lalu yang berada di angka 70an%. Selain dari AS, pelaku pasar Asia juga masih menunggu keputusan kebijakan moneter dari bank sentral Jepang (BoJ).
BoJ akan mengumumkan kebijakan pada hari ini Selasa (23/1/2024). BoJ pada Desember 2023 mempertahankan suku bunga ultra rendahnya yakni -0,1%. Suku bunga ultra rendah ini sudah bertahan sejak 2016 atau tujuh tahun terakhir. BoJ diperkirakan masih akan menahan suku bunga ultra rendahnya tetapi yang ditunggu publik adalah apakah BoJ akan memberi sinyal pivot kebijakan.
Sebelum BoJ, pada Senin (22/1/2024), bank sentral Tiongkok People Bank of China (PBoC) memutuskan untuk mempertahankan Suku bunga dasar kredit (LPR) satu tahun di level 3,45%. Suku bunga yang digunakan untuk pinjaman jangka menengah kepada perusahaan dan rumah tangga terus sudah ditahan selama lima bulan beruntun. Sementara itu, tingkat lima tahun yang menjadi acuan untuk hipotek tetap pada 4,2% untuk bulan ketujuh berturut-turut. Keputusan ini muncul setelah bank sentral meningkatkan injeksi likuiditas pekan lalu, sambil tetap mempertahankan suku bunga yang tidak berubah. Sumber : CNBC Indonesia
3 Saham Dengan Sinyal Buy
ACES (Ace Hardware Indonesia)
ACES (Aces Hardware Indonesia) ditutup menguat +1.85% ke level 825 pada perdagangan Selasa (23/1). Sinyal Sahamology merekomendasikan Buy untuk saham ACES dengan target kenaikan ke swing high sebelumnya di 895. ACES berada di zona uptrend karena konsisten diatas EMA7 dan MA20 selama beberapa minggu, batasi risiko jika ACES dibawah 800.
BRPT (Barito Pacific)
BRPT (Barito Pacific) ditutup menguat +2.75% ke level 1,120 pada Selasa (23/1). Sinyal Sahamology merekomendasikan Buy setelah kemarin muncul Fresh Buy pada Senin (22/1). Dari sisi teknikal, BRPT masih downtrend dan berhasil ditutup diatas EMA7 1,101. BRPT berpotensi untuk melanjutkan kenaikan ke MA20 di level 1,205-1,210. Batasi risiko jika BRPT diperdagangkan dibawah 1,090.
AVIA (Avia Avian)
AVIA (Avia Avian) ditutup menguat signifikan +4.5% ke level 580 pada Selasa (23/1). Sinyal Sahamology merekomendasikan Buy setelah Fresh Buy muncul pada Senin (22/1) di level 550. AVIA berada dalam fase uptrend karena stabil diatas EMA7 dan MA20 dengan target kenaikan ke 600-625. Batasi risiko jika AVIA diperdagangkan dibawah EMA7 <550.
Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable