Bank bank besar mulai rilis laporan keuangan dan rencana pembagian dividen tahun ini. BMRI segera akan distribusikan keuntungannya 16,49 trilyun untuk pemegang saham.

Bank bank besar mulai rilis laporan keuangan dan rencana pembagian dividen tahun ini. BMRI segera akan distribusikan keuntungannya 16,49 trilyun untuk pemegang saham. Ini setara dengan value 4,4% yield dengan menggunakan harga penutupan kemarin

Akhirnya index memiliki 2 support baru  setelah mulai ada trailing stop EMA7 5909. Naiknya IHSG +0.71% kemarin dapat menjadi signal awal minor trend. Posisi harga yang 5928 dan arah dari garis EMA ke atas membuat analis yakin bahwa index masih penguatan sementara alami. Jumlah saham yang naik 207 kalahkan jumlah saham yang turun 175. Apalagi dari 9 sektor yang ada hanya PROPERTY yang alami minor koreksi -0.06%. Melejitnya saham ASII +2.45%  mampu bawa sektor MISC-IND jadi pendorong IHSG +1.93% disusul oleh BASIC-IND +1.09% dan FINANCE +0.79%.

Investor Asing Lakukan Pembelian Kembali Sektor Perbankan termasuk Saham BMRI

Investor asing mulai lakukan kembali pembelian dengan total inflow capai +105 milyar dimana +164 milyar terjadi di pasar regular. Net buy asing terbesar terjadi di sektor FINANCE +185 milyar setelah terjadi pembelian pada saham saham perbankan unggulan seperti BMRI +167 milyar, BBRI +52 milyar dan BBCA +29 milyar. Saham Astra yang menguat juga tak lepas karena ada kekuatan beli yang cukup besar hingga +77 milyar dari investor asing sehingga sahamnya naik +150 point.

Setelah BBRI umumkan untuk bagikan dividen Rp 168 per lembar kini giliran Bank Mandiri unjuk gigi. Bank yang terkenal dengan inovasi perbankan elektronik ini akan bagikan laba kepada investor 60% dari profitnya senilai Rp 16.49 trilyun. Nilai ini setara dengan Rp 353 per saham. Bila dibandingkan dengan dividen tahun sebelumnya maka angka ini naik + 5.29 trilyun atau setara dengan kenaikan +46%. Angka ini terlihat lebih fantastis ketimbang BBRI yang hanya naik +27%.  Bila dibandingkan dengan harga penutupan kemarin 7950 maka dividen sebesar Rp 353 setara dengan yield 4.44% yang lebih baik dari yield yang dibayarkan BBRI 3.8%.

Dalam perspektif trading saham BMRI saat ini sedang uptrend dan overbought dengan stochastic diatas level 80. Potensi breakout dengan target penguatan hingga 8075 – 8150.  Area stop loss 7750.

Saat FINACE Trend Sideways Up, Justru PROPERTY Alami Uptrend

Sudah ada tiga sektor IHSG yang saat ini memiliki trend yang berbeda dengan COMPOSITE yang sideways down. FINANCE dan MINING trendnya Sideways Up sedangkan PROPERTY alami uptrend. Rilisnya rencana pembagian dividen bank bank BUMN mampu angkat sektor FINANCE, mulai membaiknya harga komoditas juga membuat saham saham unggulan MINING seperti PTBA MDKA ANTM menanjak. Saham saham BUMN karya WIKA WSKT PTPP  menjadi pendorong sektor PROPERTY setelah terjadi pembalikan arah.

Market Global Masih Ambigu Cermati Impact COVID19

Masih mixed nya sentimen market terhadap impact dari COVID-19 menjadikan munculnya signal ambigu di beberapa pasar. Harga minyak membaik setelah menanggap bahwa kasus penyebaran virus yang berasal dari Wuhan ini mulai mereda. Hal ini membuat harga crude naik +2.9% ke level USD 53.56 per barrel.

Di sisi lain kekhawatiran The FED bahwa virus ini punya potensi risk bagi ekonomi global membuat yield surat utang turun dan harga emas menguat diatas level USD 1600 per ounce. Rencana China untuk melakukan bailout kepada airline lokal membuat market capai rekor terbaru apalagi saham Apple yang sempat turun karena outlook shipment iPhone yang terganggu akibat hambatan produksi di China terjadi rebound +1.5%. Tiga index utama di Wall Street serempak menguat dengan DOW naik lebih dari +100 point

Reboundnya IHSG Buat Beberapa Saham Menarik Dicermati

Rebound dan mulai minor uptrendnya IHSG membuat beberapa saham unggulan mulai menarik kembali untuk diperhatikan. Beberapa saham yang bisa dimasukkan dalam watchlist disamping saham saham yang sudah disebutkan diatas adalah BRPT ELSA EXCL ISAT CPIN TPIA BMTR INKP ICBP.

Hari ini index akan masuki babak yang crucial. Bila menguat dan keluar dari area stoch 20 maka potensi penguatan akan lebih sustainable. Walaupun kekuatan bull sudah leading 17.18  vs 10.66 namun masih dibawah level 20-nya. MACD histogram tetap positive direction sebagai signal yang bagus dan saat ini menjelang golden cross. Dua signal ini menjadi tanda bahwa untuk sementara waktu kenaikan IHSG masih berpeluang terjadi. Target penguatan terdekat adalah 5979 – 6013.

Tone dan Manner IHSG : BMRI Bagi Dividen 16.49 Trilyun Setara Yield +4.4%, Bagaimana Prospek Trading Sahamnya ?

Potensi Pergerakan :  5888 – 5968

Banyak dari komunitas muslim yang masih ragu untuk masuk ke bisnis saham karena  belum mengerti aspek Syariah dari transaksi saham. Padahal sudah ada fatwa DSN-MUI terntang aturan pasar modal syariah.

Pelajari 2 kriteria dasar bagi DSN-MUI untuk menetapkan emiten syariah oleh OJK  https://sahamology.id/2020/02/19/catat-ini-dia-2-kriteria-dasar-penetapan-emiten-syariah-versi-dsn-mui/