Semakin kecil kapitalisasi pasar perusahaan, maka resiko pun semakin relatif lebih besar. Namun saham Middle Cap menawarkan gain lebih besar dari Big Cap.

Kapitalisasi Pasar atau Market Cap adalah suatu harga keseluruhan untuk membeli sebuah perusahaan bila ingin membeli 100% kepemilikan perusahaan tersebut. Nilai kapitalisasi pasar suatu emiten didapatkan dari mengalikan jumlah lembar saham beredar perusahaan tersebut dengan harga saham perusahaan pada saat ini.

Sebagai contoh :
Harga Saham TLKM pada penutupan hari Rabu 08-04-2020 pada : Rp. 3110
Jumlah seluruh saham TLKM : 99,062,216,600 lembar / 99.06 M lembar. Maka Market Cap TLKM adalah : Rp. 3110 x 99,062,216,600 = Rp. 308,08 Triliun

Pentingnya Tahu Market Kapitalisasi

Kenapa kita perlu mengetahui berapa jumlah Market Kapitalisasi suatu emiten adalah untuk membandingkan seberapa besar perusahan tersebut dengan perusahan lainnya. Karena kita tidak bisa semata-mata membandingkan perusahan A dan B hanya dengan berpatokan dengan harga sahamnya saja

Bisa saja jika perusahan ABCD yg diberikan harga market Rp 1000 sedangkan perusahan DEFG yang berharga Rp 1500 , Kita tidak bisa langsung menilai bahwa perusahan DEFG  lebih mahal ketimbang perusahan ABCD atau nilai perusahan DEFG  lebih besar ketimbang perusahan ABCD

Kalau ternyata perusahan ABCD  memiliki jumlah saham yang beredar sebanyak 10000 lembar dan saham DEFG 4000 lembar, Maka perusahan ABCD diberikan harga yang lebih mahal dibandingkan perusahan DEFG.
Karena bisa dihitung Secara Kapitalisasi pasarnya perusahan ABCD 10.000.000 (Rp 1000 x 10000), sedangankan total Market Kapitalisasi perusahan DEFG 6.000.000 ( RP 1500 x 4000)

Tetapi perlu ditekankan kembali bahwa nilai Market Cap ini berbeda dengan nilai aset suatu perusahan, sehingga kapitalisasi pasar sebuah perusahaan tidak menggambar dengan nilai aset perusahaan.
Bisa saja nilai kapitalisasi pasar nilainya lebih besar atau bahkan lebih kecil dari nilai aset sesungguhnya perusahaan tersebut.

Kapitalisasi Pasar menjadi sangat penting sebagai penilaian total harga perusahaan tersebut dan seberapa besar dan bertumbuhnya perusahan itu karna semakin besar nilai kapitalisaasi pasarnya makan semakin mahal perusahan tersebut dihargai oleh pasar.  Dan untuk memudahkan kita sebagai investor dalam mengelompokkan perusahaan-perusahaan berdasarkan kapitasilasinya dan membagi perusahaan ini menjadi 3 golongan

Big Cap, Middle Cap dan Small Cap.

Big Cap biasanya diisi oleh perusahan dengan market kapitalisasi diatas 10 Milyar USD dengan karekteristik biasanya memiiliki volotalitas harga yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu terpengaruh dengan gejolak pasar karna biasanya perusahan ini memiliki kinerja yang sangat baik seperti contohnya saham BBCA, UNVR, BBRI, TLKM, UNVR

Perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang besar sering disebut dengan nama Index Mover atau Blue Chip karena saham saham ini mampu menggerakan IHSG. Saat ini saham dengan kapitalisasi pasar terbesar adalah BBCA dengan nilai 682 trilyun disusul oleh BBRI 340 trilyun

Top 11 Market Cap Emiten IDX

Middle Cap perusahaan dengan market kapitalisasi antara 2-10 Milyar USD
Harga sahamnya cenderung fluktuatif dan saham ini terbilang likuid.
untuk fundamental perusahan ini bisanya cukup  baik walaupun masih dalam tahapan berkembang.
seperti contohnya saham JPFA LSIP BSDE PWON

Sedangkan saham Small Cap memiliki karakteristik dari segi harga masih terbilang murah dengan nilai kapitalisasinya berada di bawah angka Rp500 miliar.
sangat fluktuasi harga sahamnya seperti contohnya WTON SRIL

Strategi Diversifikasi Investasi

Keuntungan mengelompokkan perusahan berdasarkan nilai kapitalisasinya untuk menentukan strategi investasi, khususnya untuk diversifikasi.
Perusahaan-perusahaan yang berada pada kategori Big Cap, biasanya menawarkan investasi yang cenderung lebih aman karena resikonya rendah

Semakin kecil Kapitalisasi perusahaan, maka resiko pun semakin relatif lebih besar. Namun Small cap dan Middle Cap bisa jadi menawarkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan Big Cap.

Oleh sebab itu, kita perlu mengkategorikan kapitalisai perusahaan, agar kita bisa melakukan diversifikasi portofolio saham dengan baik. Agar kita dapat menentukan berapa persen alokasi dana yang kita taruh pada big cap, pada middle cap, dan berapa persen pada small cap. Sehingga kita bisa memaksimalkan return, dan menimalisir resiko dengan membagi dana kita pada setiap kategori.