Saham itu adalah permainan otak. Ketika Saham adalah sebuah permainan otak, maka ‘siapa yang bisa membaca 2 – 3 langkah kedepan’ bakal bisa memiliki peluang yang lebih baik untuk memenangkan permainan

Saham itu adalah permainan otak. Ketika Saham adalah sebuah permainan otak, maka ‘siapa yang bisa membaca 2 – 3 langkah kedepan’ bakal bisa memiliki peluang yang lebih baik untuk memenangkan permainan, memenangkan permainan itu = memperoleh cuan, memperoleh keuntungan. Cara untuk ‘membaca 2-3 langkah kedepan’ adalah dengan menggunakan Elliot Wave. Nah. beberapa waktu lalu, saya sudah sempat mention bahwa kedepan, sebagai konfirmasi bahwa masa bottoming sudah terlewati, IHSG bakal memasuki periode ‘Wave 2’. Dalam Wave 2 itu, ‘berita terlihat lebih jelek, tapi harga tidak mencetak titik terendah baru. Bagaimana Strategi Trading dan Strategi Investasi kita ketika menghadapi Wave ke 2 ini? Mari kita bahas pada tulisan berikut ini.

Wave 2: Berita Lebih Jelek, Tapi Harga Tidak New Low

Seperti yang sudah kita pelajari beberapa waktu yang lalu, Wave 2 memiliki karakteristik dimana berita-berita yang ada memang lebih jelek, tapi harga tidak mencetak titik terendah baru.

Beberapa hari terakhir, Pemerintah sudah mulai membuka data asli dari ODP Virus Corona yang ternyata angkanya sudah ratusan ribu. Kondisi ekonomi yang lebih buruk dari Krisis 1998, bahkan ancaman kemungkinan PHK dari jutaan buruh. Itu semua adalah beberapa contoh dari berita yang ada saat ini, dimana ‘secara news’ kondisi fundamental ekonomi memang lebih buruk dibandingkan ketika IHSG mencetak titik terendah di bulan Maret yang lalu. Dengan semua berita itu kemudian… apakah IHSG bakal mencetak new low?

Kemarin sih.. IHSG gagal bertahan diatas suport pertamanya. Kalau hari ini IHSG turun menembus suport pertama di 4562, maka potensi koreksi IHSG untuk jangka pendeknya bisa ke kisaran 4450 – 4300 seperti yang ada dibawah ini.

Skenaio seperti yang ada diatas, adalah skenario yang saya pegang untuk beberapa hari kedepan. Perhatikan bahwa IHSG sepertinya belum akan mencetak new low, belum akan mencetak titik terendah baru dibawah titik terendah yang sempat dicapai di bulan Maret kemarin. Malahan… IHSG sebenarnya belum tentu short term peak (mencapai titik tertinggi dalam trend naik jangka pendek) jika hari ini IHSG bisa naik lagi diatas level 4.700. Optimisme itu masih ada.

Posisi dari indeks Dow Jones Industrial (DJI) juga kurang lebih sama. Semalam signalnya memang sudah negatif, tapi belum terlihat munculnya sebuah short term down trend: DJI terlihat masih cenderung bergerak mendatar, belum terlihat kemunculan sebuah trend turun. Kalaupun turun misalnya, potensi koreksi hanya terlihat hingga kisaran 19500 – 21250. Kisaran ini masih diatas level 18213,65 yang merupakan titik terendah di bulan Maret.

Resiko Masih Sangat Tinggi

Pada Wave 2, berita lebih jelek, tapi harga tidak mencetak new low. Bagaimana kalau ternyata harga masih mencetak new low? Well.. dua gambar dibawah ini, saya kira cukup menjelaskan bagaimana resiko atau potensi koreksi pada IHSG dan DJI kalau ternyata kedua indeks ini kemudian mencetak new low. Saya gak mau bahas deh.. takutnya nanti kejadian beneran. Skenario ini nanti kita bahas kalau IHSG dan DJI ternyata mencetak new low. Tapi gak akan saya jelaskan sekarang.

Strategi Bagi Investor

Tugas yang benar dari seorang investor adalah : membeli saham dengan fundamental yang bagus, dengan prospek kedepan yang cerah. Investor itu tidak mementingkan timing karena yang mereka beli adalah value dari sebuah perusahaan di masa yang akan datang. Pertanyaannya sekarang adalah: emang kalau jadi investor terus harus mau rugi gitu? Rule No. 1 bagi seorang Warren Buffet saja jelas: Jangan Sampai Rugi! Artinya: kalau harga kemudian kedepan cenderung bergerak turun, ya sudah.. kita tunggu saja sampai harga menjadi lebih baik. Kita tunggu saja sampai IHSG turun di area 4450 – 4300 atau kalau pada IHSG muncul reversal. Menunggu harga murah itu boleh kok. Nggak usah ngotot beli invest padahal trend jangka pendek sedang turun.

Strategi Bagi Trader

Bagi seorang trader, rule of the gamenya lebih mudah lagi: Beli ketika mau naik, dan Jual ketika mau turun. Kalau mau turun, ngapain di hold sih? Sudahkah kita mentukan titik stoploss dan melakukan cut loss secara disiplin? Belinya nanti saja. Nanti kalau trend naik sudah muncul lagi. Kalau kedepan trend turun, ya kita jual dulu… kalau muncul trend naik, baru beli lagi… mudah kan? Hehehe. At least teorinya begitu.

Penutup

So.. pasar modal itu sederhana Ges.. pasar modal itu mudah. Yang bikin sulit, yang bikin sulit itu kalau kita denial, kalau kita melakukan pengingkaran, kalau kita munafik. Milikilah ilmu yang cukup sebelum terjun ke Pasar Modal. Jika tidak, pasar modal bakal menelan kita bulat-bulat, dengan semua angkara murka dan keserakahannya.