Rencana pemerintah untuk membuka kembali mal di Ibukota dan sekitar sebagian bagian reopening economy punya impact bagus untuk emiten PROPERTY

Walaupun masih simpang siur mengenai jadwal implementasi new normal di beberapa kota besar Indonesia, namun market sudah ancang ancang. Keinginan sebagian besar pengelola mal untuk bisa beroperasi 1 hari setelah PSBB berakhir di Jakarta tanggal 4 Juni 2020. Bahkan Presiden Jokowi telah melakukan inspeksi kesiapan transportasi publik dan beberapa publik area di Jakarta untuk hal ini. Sentimen ini bersama dengan sentimen global yang positif akan punya impact kepada sektor PROPERTY dan TRADE di bursa.

Kemarin Index Mixed Walaupun Ditutup Positif +0.31%, BBRI Kembali di Posisi Runner Up Setelah BBCA

Jumlah saham yang naik selisih tipis dengan jumlah saham yang turun diperdagangan kemarin : 197 berbanding 177. Hal ini tandakan kondisi market yang mixed pasca kenaikan tinggi hari sebelumnya. 3 sektor alami penurunan dengan INFRA dan CONSUMER menjadi penekan terbesar setelah TLKM ICBP dan INDF turun.

Index yang sejak awal perdagangan tertekan di zona merah terbantu oleh terangkatnya saham BBCA dari level harga terendah 24275 dan ditutup di level 24825. Harga ini hanya -25 lebih rendah dari harga pembukaannya di 24850. Dari 10 saham top mover 4 alami koreksi dan 6 alami penguatan. Koreksi terbesar terjadi di saham ICBP yang lanjutkan ARB di hari kedua dan TLKM -2.46% ditekan oleh sentimen rendahnya kenaikan EPS 2019 yang hanya +3%. BBRI menjadi yang paling dominan kenaikannya hingga +4.36%. Rally BBRI dari level terendah 2160 ke 2630 membawanya kembali menjadi runner up di Index setelah BCBA dengan nilai market cap 321 trilyun. Ini menggusur TLKM ke #3 314 trilyun dan UNVR #4 312 trilyun

Top 10 Index Mover

Investor Asing Masih Catatkan Net Sell, Kecewa LK TLKM 2019

Catatan outflow asing masih terjadi hingga kemarin dengan total -274 milyar dimana -171 milyar nya berasal dari pasar regular. Good newsnya adalah sektor  yang memiliki peran dominan di index seperti FINANCE dan CONSUMER masih terjadi inflow. Sektor keuangan terjadi net buy +97 milyar dan sektor barang konsumsi +20 milyar.

Catatan net sell terbesar berada dari sektor INFRA -241 milyar setelah kekecewaan investor terhadap performa TLKM 2019 yang hanya catatkan kenaikan EPS +3%.  Laba TLKM tertekan setelah ada catatan kerugian investasi -1.17 trilyun yang terkait investasi di TELE (Tiphone Mobile Indonesia). Tahun 2018 saham TELE yang dikempit TLKM 24% ada di harga  940 dan di tahun 2019 anjlok di level 300. Ini menekan harga TLKM kemarin terkoreksi -2.46% dan harga TELE berangsur naik +3.54% ke 117.

Snapshot Laporan Laba Rugi TLKM 2019 vs 2018

Rencana Pembukaan Mall Di Jakarta 5 Juni Jadi Sentimen Emiten Property

Kesiapan Pemerintah untuk membuka kembali pusat pertokoan ibukota disambut baik oleh investor. Berita yang beredar bahwa tanggal 5 Juni beberapa mal di ibukota akan dibuka menjadi signal reopening economy dengan penerapan new norma. Walaupun terjadi perdebatan di masyarakat terkait apakah sudah saatnya aktivitas ini dibuka kembali tetapi pemerintah sepertinya akan lanjutkan kebijakan ini. Sudah mulai turunnya kasus COVID di Jakarta dalam beberapa hari dan berakhirnya masa PSBB DKI di 4 Juni menjadi salah satu trigger.

Kemarin beberapa emiten property seperti CTRA BSDE PWON SMRA mulai tunjukkan geliatnya. Emiten pemilik 2 mal besar DKI, Kokas dan GanCit  menjadi yang paling tinggi kenaikannya hingga +10.49% disurul oleh BSDE +6.15%, CTRA +4.76% dan SMRA +3.66%. Walaupun indexnya kemarin hanya naik tipis +0.19% lebih disebabkan karena ARB nya saham POLL sebagai top sektor movernya. Saat ini saham POLL punya bobot 20% ke sektor PROPERTY dengan market kapitalisasi 63 trilyun.

Analisis Teknikal untuk saham PWON dan CTRA

PWON Daily Chart
CTRA Daily Chart

Sentimen Global Positif, Saham Perbankan dan Industri Komponen DJIA Naik Tinggi

Semalam tiga index utama global di New York telah tutup di atas angka psikologisnya. Dow di atas 25000 dan S&P 500 di atas level 3000. DJIA lanjutkan kenaikan hingga +553 point ke level 25548. Ini menjadi level 25000 pertama sejak bulan Maret 2020. S&P 500 yang naik +1.53% ke level 3036 membuatnya kembali berada di atas level support MA200. NASDAQ pun merangkak naik setelah sempat turun dan ditutup +0.8% ke level 9412.

Naiknya saham saham perbankan, retail dan industri mendorong DOW melejit. 3 saham perbankan komponen DOW naik diatas +5% seperti American Express, Goldman dan JP Morgan. Saham industri seperti Caterpillar, 3M dan Boeing naik diatas+3%. Pembukaan ekonomi nyaris terjadi di 50 negara bagian Amerika walaupun angka kematian akibat COVID semalam tembus level 100ribu.

Pembukaan ekonomi disatu sisi punya impact terhadap saham kelompok teknologi. Terjadi rotasi di market seiring dengan telah naik tingginya saham saham online selama pandemic. Kemarin Amazon turun -0.47%, FB -1.3% dan Zoom Video -1.2%. Dengan S&P 500 sudah berada diatas level MA200 nya maka atensi investor akan fokus ke saham saham yang terkoreksi dan baru saja crossing over level ini karena punya potensi upside yang tinggi dibandingkan dengan saham teknologi yang sudah alami ATH.

Market Potensi Uji Area Resisten 4667 Lanjutkan Penguatan

Dengan dukungan dari sentimen global positif walaupun dibayangi oleh potensi konflik China – Amerika terkait dengan Hongkong, namun bursa lokal siap tancap gas. Setelah kemarin ditutup naik +14.75 point membuat susunan MA support menjadi rapih : EMA7 – MA20 – MA50 sebagi tanda awal kenaikan yang stabil. Issue tentang suspensi reksadana milik Sinar Mas Asset Management sepertinya kurang jadi perhatian publik. Apalagi sudah ada jawaban atas ini dari pihak management serta gencarnya pembelaan dari investor kawakan Lo Keng Hong bahwa Sinarmas baik baik saja dan cukup solid.

Secara teknikal kemarin stochastic %K  sudah crossing over area 50 dan masuki area middle to overbought. Hal ini ditopang oleh volume perdagangan yang tinggi diatas rata rata 15 dan 25 hari terakhir. Selain itu bentukan candle dengan long wick tandakan ada penolakan turun di pasar dengan MACD histogram lanjutkan arah yang positif. Secara trend EMA7 dan MA20 kemarin alami golden cross. Tiga hal ini menjadi signal yang baik untuk IHSG hari ini.

Analisis Teknikal IHSG

Beberapa saham yang bisa diperhatikan sebagai watchlist untuk trading cepat hari ini adalah : EXCL BTPS INTP BSDE BRIS BBRI MNCN AKRA PTBA PWON SCMA SMGR CPIN dan WIKA

IHSG akan bergerak menguji area resisten 4667 dengan rentang 4612 – 4702

Tone dan Manner Hari Ini : Rencana Pembukaan Mal Sebagai Bagian Reakvitasi Ekonomi Punya Impact Bagus Kepada Emiten Property

Support – Resisten  : 4612 – 4702

******

Sahamology New Class Di Bulan Juni

Bulan Juni jadi yang istimewa. Karena makin banyak pilihan kelas untuk program Mini Class

Kelas Intraday Lengkap. Satrio Utomo  kasih kelas Bid Offer tanggal 1 Juni. Bro Jack  pandu untuk membaca Tick Chart tanggal 3 Juni. Kokolato kembali sharing tentang bagaimana melakukan scalping tanggal 7 Juni

Kelas Saham berbasis Syariah juga lengkap. Muhammad Teguh yang dikenal juga dengan Ustad Teguh dari DSN akan kasih topik menarik. Tanggal 4 Juni bicara tentang Saham Halal Haram dan Kebutuhan Hidup.  Bersama dengan Tommy akan bicara tentang Bandar Saham Syariah tangal 8 Juni

Kelas Investasi dan Swing Trading juga ada. Bro Jack dan Beebo akan tampil di Value Investing dan Growth Investing tanggal 5 Juni.  Buat yang penasaran cara mencari saham yang undervalue juga akan dibahas bersama tanggal 11 Juni. Lalu kita akan ulas kembali soal Fenomena Akumulasi dan Distribusi Bandar dalam kelas Bandarmology

Langsung book kelas kelasnya di LOKETCOM pada alamat http://loket.com/o/sahamology