IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah -0.17% ke level 6,874.82 pada perdagangan Kamis (5/10). IHSG sedang berada dalam fase sideways cenderung downtrend karena diperdagangkan dibawah Garis Exponential Moving Average 7 (EMA7) dan Moving Average 20 (MA20). Jika IHSG kembali melanjutkan koreksi dan menembus level 6,839 maka IHSG valid berada pada fase downtrend dan investor dihimbau untuk memegang cash sembari melihat situasi pasar.

Sectoral movers

Sectoral IndexIndex PriceMoversPercentage
IDXNONCYC770.64+15.28+2.02%
IDXCYCLIC861.48-0.80-0.09%
IDXFINANCE1,398.16+1.47+0.11%
IDXENERGY1,992.60-22.41-1.11%
IDXINFRA909.20+0.06+0.01%
IDXPROPERT720.73-6.92-0.95%
IDXBASIC1,244.65-7.50-0.60%
IDXTRANS1,798.25-9.80-0.54%
IDXINDUST1,151.73+1.38+0.12%
IDXTECHNO4,291.49+35.80+0.84%
IDXHEALTH1,480.72+37.18+2.58%
Index Sectoral Movements

IHSG kembali ditutup melemah 3 hari berturut turut dengan terkoreksi -0.17% ke level 6,874.82 pada perdagangan Kamis (5/10). Ditengah pelemahan IHSG hari ini, indeks sektoral ditutup mixed. Sebanyak 6 sektoral berhasil menguat, sedangkan 5 ditutup melemah. 2 Sektoral yang menguat signifikan pada perdagangan hari ini berasal dari sektor kesehatan (IDXHEALTH) yang ditutup +2.58% ke level 1,480.72 ditopang oleh saham SILO, SIDO, KLBF, HEAL. Selain sektor kesehatan, ada juga sektor konsumen non siklikal (IDXNONCYC) yang berhasil menguat +2.02% ke level 770.64 didorong oleh menguatnya saham saham non siklikal seperti MYOR, WIIM, ICBP, CPIN. Sektor energi (IDXENERGY) kembali menjadi sektor yang terkoreksi paling dalam sebesar -1.11% ke level 1,992.6 didorong oleh jatuhnya saham MEDC, BUMI, HRUM, ITMG. Selain IDXENERGY, sektor properti (IDXPROPERT) juga melemah -0.95% ke level 720.73 dan ditekan oleh saham ASRI, PWON, SMRA, BSDE.

USDIDR

Ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 dan 2024 masing masing 5,3% dan 5,2%, ditopang oleh tingkat konsumsi masyarakat di tahun pemilu. Potensi resiko resesi global pada beberapa tahun kedepan cukup tinggi berimbas tingginya suku bunga yang ditetapkan oleh Federal Reserve (The Fed) sehingga akan berdampak kepada sektor keuangan global. Tetapi, sektor keuangan dan perbankan Indonesia tidak terlalu terpengaruh secara signifikan karena permodalan yang kuat.

Baca Juga : SAHAM GRUP ASTRA SIAP MEMBAGIKAN DIVIDEN INTERIM

3 Saham yang menarik untuk ditransaksikan :

1. AVIA (Avia Avian)

AVIA (Avia Avian) pada perdagangan Kamis (5/10) ditutup menguat +2.7% ke level 570. AVIA berhasil reject dari support 550 dan breakout EMA7 setelah pada perdagangan hari sebelumnya membuat candle Dragonfly Doji. AVIA berpotensi untuk melanjutkan penguatan ke level 600 dengan target akselerasi 650. Batasi risiko jika AVIA diperdagangkan kembali dibawah 550.

2. HEAL (Medikaloka Hermina)

HEAL (Medikaloka Hermina) pada perdagangan Kamis (5/10) ditutup menguat +1.14% ke level 1,335. Secara teknikal HEAL pada perdagangan Rabu (4/10) membentuk Bullish Engulfing dan melanjutkan penguatan breakout EMA7 nya di level 1,322. HEAL berpotensi untuk melanjutkan penguatan ke level 1,355-1,360 dengan target akselerasi ke 1,390-1,400. Batasi risiko jika HEAL diperdagangkan dibawah 1,270.

3. ERAA (Erajaya Swasembada)

ERAA (Erajaya Swasembada) pada perdagangan Kamis (5/10) ditutup menguat +4.33% ke level 434. Secara teknikal ERAA berhasil melakukan teknikal rebound pada support false breaknya dari titik terendahnya di 414 dan berada diatas support 432. ERAA berpotensi untuk kembali menguat ke level 450 dengan target akselerasi ke MA20 di level 460. Batasi risiko jika ERAA kembali diperdagangkan dibawah 414.

Dapatkan Sinyal Fresh Buy dan Fresh Sell dengan berlangganan Sahamology