Mulai ada tanda tanda tolakan index untuk turun lebih dalam, tapi ini masih bersifat sementara saja. Indikator nya masih mixed ciri market masa sideways down.

Mulai ada tanda tanda tolakan index untuk turun lebih dalam, tapi  ini masih bersifat sementara saja. Indikator nya masih mixed ciri market masa sideways down. Walaupun hari Jumat index terkoreksi -85.99 point yang setara dengan -1.49% namun setidaknya penutupan di level 5452 jauh lebih baik ketimbang lowest intraday yang capai level 5288. Telah terjadi reversal lebih dari +160 point yang membentuk candle dengan long wick/shadow bawah tandakan mulai ada kekuatan buyer untuk tahan penurunan.

Jumlah saham yang turun masih banyak lebih dari 3x lipat jumlah saham yang naik : 330 vs 89. Hal ini tercermin dari seluruh sektor alami koreksi dengan sektor MISCIND dan AGRI menjadi yang paling berat koreksinya. Turunnya saham ASII 7.14% bawa sektor aneka industri terperosok-5.85%  mengingat saham Astra punya bobot 74.47% di sektornya. Sedangkan rontoknya saham AALI -7.32%  bawa sektor perkebunan terkoreksi -4.2%. Beruntung dari Top 10 Mover IHSG masih ada saham saham yang ditutup hijau dan mampu kurangi penurunan index di hari Jumat. Memantulnya saham saham BBRI TLKM TPIA dan BRPT yang ditutup naik jadi penyemangat para investor. Termasuk juga memantulnya BMRI yang sempat turun lebih dari -8% ke level 6550 sebelum berangsur pulih dan hanya turun -75 point di level 7275. Memantulnya saham saham ini membuat bentuk pola menyerupai white hammer tanda potensi rebound dan berhentinya bearish untuk sementara.

Semua Bursa Regional dan Global Masuk Fase Koreksi

Sepanjang pekan lalu hampir semua bursa global dan regional terkoreksi dan mulai masuki fase correction (kondisi dimana index turun lebih dari -10%). IHSG sendiri YTD turun -13.44%, sedangkan di Eropa index Stoxx600 yang turun -3.8% hari Jumat menambah beban kerugian  YTD hingga -12.7%. DOW yang merefleksikan 30 perusahaan terbesar di Amerika turun hingga -10.96% tahun ini, sedangkan S&P 500 dan NASDAQ turun -8.56% dan -5.77%. Namun ketiga index ini sudah turun lebih -10%  level tertingginya yang pernah dicapai.

Harga komoditas emas dan minyak tidak terkecuali juga terjadi koreksi yang dalam. Minyak acuan WTI turun dekati -5% ke level USD 44.76 per barrel dan menjadi penurunan mingguan terburuk sejak 2008. WTI sepanjang sepekan lalu telah turun sekitar -16%. Minyak acuan Brent untuk kontrak bulan Mei turun -3.2% ke level USD 50.74 dan menjadi harga terendah dalam 14 bulan. Harga emas yang sempat berjaya hingga diatas level USD 1600 per ounce harus menyerah pada kenyataan kekhawatiran global terkait coronavirus. Harga spot emas turun -3.2% ke level USD 1590 per ounce yang artinya sudah terkoreksi lebih dari – USD 80 dibandingkan level tertingginya USD 1676 tanggal 24 Februari 2020. Tak heran harga harga saham tambang di Indonesia pun ikut terkoreksi seperti MEDC ELSA MDKA dan PSAB.

Candle Bull Walaupun Index Terkoreksi, Ada Tolakan Turun Dalam

Bentukan candle bull yang menolak turun hari Jumat bisa menjadi salah satu alasan optimis terjadinya rebound sementara. Namun perlu dicatat bahwa IHSG masih downtrend sehingga rebound teknikal ini hanya merupakan cara bagi beberapa player untuk sell on strength dan sebagian lagi melakukan speculative buy. Selain itu tidak besarnya net sell asing juga menjadi tanda investor mulai sedikit calm down. Bahkan asing terlihat mulai kembali lakukan pembelian di saham saham seperti BMRI ICBP MNCN ITMG BRPT EXCL dan TLKM.

Beberapa saham yang bisa dijadikan speculative buy untuk investasi karena sudah mendekati area MA200 nya

  1. BBCA memantul dan reject dari MA200 di 31100. Buy dan hold selama > 31100
  2. BRPT bisa speculative buy bila masuk kembali ke area MA200 di harga 1005
  3. TPIA memantul dan reject dari MA200 di 7975. Buy dan hold selama > 7975
  4. BTPS hold bila memantul dari MA200 3650

Selain itu beberapa saham lain bisa dimasukkan dalam watchlist untuk hari ini seperti : ACES, BMTR EXCL KREN WIKA ULTJ SRIL RALS dan SSMS

Index Potensi Mixed Terkonsolidasi

Hari ini tetap waspada dengan potensi mixed terkonsolidasi. Banyak yang berharap IHSG bisa menutup gap 5456 -5526 sebelum masuk kembali ke area lower bolinger nya. Stochastic mulai ada tanda golden cross di area oversoldnya namun MACD masih tetap punya arah negatif. Indikator mixed dengan potensi pergerakan IHSG  5399- 5509

Tone dan Manner IHSG : Indikator Masih Mixed, Tetap Waspada Walaupun Mulai ada Saham Bisa Masuk Watchlist

Potensi Pergerakan :  5399 – 5509

Market masih lanjutkan downtrend bahkan beberapa key support utama telah dibreak. Beberapa analis jalanan mulai merapalkan mantra IHSG break 5000 bahkan mencapai level 4500. Nah supaya kita bisa tetap ‘waras’ menyikapi banyaknya informasi terkait pergerakan market, ada dua tulisan ini yang bisa dicermati

Tulisan 1 : https://sahamology.id/tetapwaras-ditengah-krisis/

Tulisan 2 : https://sahamology.id/menjaga-pikiran-agar-tetapwaras/