Penulis: Gembong Suwito ( Direktur Edukasi dan Investasi SAHAMOLOGY

Tanggal publish: Senin, 19 Desember 2022 

Investment Outlook  19-23 Desember 2022. IHSG : Saatnya menguji 7050 setelah Rilis Data Inflasi AS dan Kenaikan Suku Bunga The Fed 0.5%  Simak review dan prediksi IHSG, rekomendasi saham , reksa dana, obligasi hingga P2P lending berikut. 

IHSG Review: Wait And See menunggu arah Kebijakan The Fed AS dan meredanya tekanan Jual GOTO.  

Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) pada perdagangan hari jumat (16/12) ditutup berhasil teknikal rebound dengan kenaikan 60 poin atau 0.89% ke level 6818. Selama perdagangan seminggu kemarin IHSG berhasil naik 1,45%. Tekanan jual GOTO mulai mereda yang sempat membuat harga saham GOTO ke 81 sekarang di level 96an , yang diikuti redanya tekanan jual di TLKM , ASII dan ARTO. Yang paling di khawatirkan minggu kemarin adalah faktor Data Global yaitu Data Inflasi AS dan keputusan The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan 50 basis atau 0.5% pada pertemuan terakhir tahun 2022 di desember minggu kemrin.    

Beberapa Point utama yang terjadi pada minggu kemarin yaitu :  

  • The Fed menaikkan suku bunga 50 basis poin atau 0.5% pada desember , Level tertinggi dalam 15 tahun.  

The Fed alias bank sentral AS pada hari rabu 14 Desember 2022 kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 0.5%. kenaikan suku bunga mendekati 5% merupakan kenaikan suku bunga tertinggi selama 15 tahun terakhir yang menunjukkan bahwa perlawanan bank sentral AS dalam meredam laju inflasi masih jauh dari kata selesai. Kenaikan 50 basis atau 0.5% lebih rendah dari empat kenaikan suku bunga acuan 4 bulan terakhir sebesar 0.75% . hal ini sesuai dengan ekspektasi pasar bahwa The Fed mulai mengurangi tingkat kenaikan suku bunga ekstrim. Tahun depan 2023 suku bunga AS masih akan dinaikkan hingga 5%-5.25%.  

  • Inflasi AS dibawah ekspektasi , Turun jadi 7.1% pada November 2022.  

Amerika Serikat (AS) mencatatkan inflasi sebesar 7.1% secara Tahunan YoY pada November 2022. Berdasarkan data yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada selasa 13 Desember 2022 , inflasi tersebut turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 7.7% YoY. Hasil tersebut menandai penurunan inflasi selama 5 bulan berturut-turut. Tak hanya itu , inflasi tersebut lebih rendah dari proyeksi terakhir atau konsensus yang dirilis sebesar 7.3% YoY. Adapun inflasi AS tahun 2022 mencapai puncaknya sebesar 9.1% YoY pada mei 2022. Setelah itu berangsur-angsur turun seiring dengan penurunan harga disejumlah sektor dan kebijakan fiskan yang terus diperketat. Meskipun demikian , inflasi diperkirakan masih akan terus diatas 6% jauh dari target bank sentral sebesar 2%.  

2 Minggu Bulan Desember 2022 IHSG masih -3,8% , mampukah IHSG positif pada akhir tahun 2022?? 

Statistik Indeks Harga Saham Gabungan pada 20 tahun ini menyatakan sebagai berikut , bahwa pada bulan desember selalu IHSG mengalami kenaikan . fenomena ini disebut dengan window Dressing , menariknya tahun 2022 desember ini setelah periode Lock Up saham GOTO dilepas di awal desember maka terjadi panik selling saham GOTO yang ARB 11 hari , disusul tekanan jual saham TLKM dan ASII , ARTO ( ketikanya punya korelasi kuat dengan GOTO) dan aksi Taking profit investor asing ( net outflow) pada saham Sektor Finance: BBCA, BBRI , BMRI sebelum jumat kemarin ditutup rebound. IHSG masih -3,8% sepanjang bulan desember 2022, mampu kah IHSG kembali ditutup positif diakhir 2022 ini ?  

Kita dapat menganalisa potensi rebound IHSG dengan melihat siapa leader ( pemimpin kenaikkannya ) dan Lagger ( penghambat sahamnya) dengan melihat di website IDX sudah tersedia.  

Pada bulan desember lagger alias penghambat IHSG ada di saham GOTO , BBCA , TLKM, AMRT , BMRI , UNTR , ASII , ARTO , EMTK . namu secara perlahan minggu ini mereka sudah mengalami arah pembalikan.  

Sedangkan dalam bulan desember ini IHSG digerakan ( leader ) oleh saham BYAN , INDF, CPIN, MDKA, TPIA, KLBF dan ICBP.  

Kinerja Sektoral IHSG Minggu Kemarin ( 12-16 Desember 2022 )  

No Sektoral Senin (12/12) Jumat (16/12) Perubahan % Perubahan 
IDXFinance 1.430,18 1.451,34 21,16 1,48% 
IDXBasic 1.248,79 1.267,51 18,72 1,50% 
IDXEnergy 2.114,32 2.159,47 45,15 2,14% 
IDXCyclic 853,09 841,60 11,49 -1,35% 
IDXNonCyclic 719,30 727,71 8,41 1,17% 
IDXHealth 1.529,18 1.557,42 28,24 1,85% 
IDXProperty 708,44 701,21 7,23 -1,02% 
IDXTechno 5.193,21 5.222,57 29,36 0,57% 
IDXInfra 854,96 845,42 9,54 -1,12% 
10 IDXTrans 1.694,01 1.702,99 8,98 0,53% 
11 IDXIndustri 1.167,50 1.177,78 10,28 0,88% 
IDX30 487,70  497,13  9,43 1,93% 
LQ45 933,01  951,18  18,17 1,95% 
IHSG 6.715,11  6.812,19  97,08 1,45% 

Sumber: IDX  

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan seminggu kemarin ditutup mengalami kenaikan sebesar 97 Point atau 1,45%. IHSG berhasil teknikal rebound setelah 8 hari diawal desember turun. Kenaikan IHSG ini diikutin indeks LQ45 yang naik 1,95% dan indeks IDX30 sebesar 1,93%. 8 Sektor di IHSG mengalami kenaikan yang dipimpin oleh sektor energy yang naik 2,14% ( BYAN , PTBA, ADRO, ITMG) , sektor Kesehatan yang naik 1.85% serta sektor yang paling menjadi tumpuan yaitu sektor keuangan yang naik 1.48% serta sektor bahan baku ( basic) yang didominasi oleh Logam Emas dan Nikel ( ANTM , INCO) sedangkan sektor yang mengalami penurunan adalah sektor IDXCyclic yang turun -1,35% , sektor infrastrukur terutama sektor kontruksi BUMN turun -1.12% dan sektor IDX Properti yang terkena sentimen kenaikan suku bunga.  

Investor Asing 

Pola Pergerakan Investor Asing pada IHSG  

Berdasarkan data RTI, investor asing (foreign) pada penutupan bursa hari Jumat (16/12) melakukan aksi penjualan bersih (Net sell) tipis saja  sebesar Rp 181 Milliar yang terdiri dari Penjualan   bersih ( Net sell ) Rp 351 Milliar di pasar reguler dan pembelian bersih (Net Buy) sebesar 169 Milliar di Pasar Negosiasi dan Tunai. Selama seminggu kemarin Investor asing telah melakukan penjualan  bersih ( Net Sell )  sebesar Rp 3,72 Trilliun  di seluruh pasar. Selama sebulan Investor asing  mengalami penjualan bersih   ( net sell) sebesar Rp 11,10 Trilliun terutama di saham-saham Bluchips IHSG.,   Secara awal tahun hingga data kemarin ( Ytd ) Investor asing sudah masuk sebesar Rp 66,27 Trilliun. Selama sebulan ini investor asing melakukan taking profit ( TP) serta dibukanya China ( pelonggaran Covid) yang membuat investor asing sebagian pindah ke china.  

5 Saham yang Diakumulasi Asing Terbesar dalam Mingguan (Dibeli Asing)  

Sumber Data: RTI Business 

Saham yang selama seminggu ini paling banyak dibeli oleh investor asing yaitu saham Bukalapak sebesar 57 Miliar , saham INKP sebesar 56 Milliar , saham CPIN sebesar 43 Miliar , saham INDF sebesar 40 Miliar dan saham Unilever Indonesia sebesar 18 Miliar. Investor asing masih kecil pembeliannya dan belum signifikan untuk dapat mengangkat IHSG.  

5 Saham yang Distribusi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dijual Asing) 

Sumber Data: RTI Business 

Saham yang dijual/distribusi oleh investor asing terbanyak adalah saham GOTO yang dijual sebanyak 1,1 Trilliun , saham bank BCA sebesar 923 Milliar , saham bank mandiri sebesar 776 Milliar , saham TELKOM indonesia sebesar 601 Miliar dan saham Astra Internasional sebesar 415 Miliar.  

Invesment Outlook: IHSG Minggu Ini (19-23 Desember 2022 ) 

Penentuan IHSG apakah bulan desember berhasil melanjutkan tradisi positif adalah di minggu ini , IHSG minggu ini akan melanjutkan teknikal rebound ke 6900 dan 7050 sedangkan support kuat masih di 6700 dan 6600 ( belum tertembus selama ini) secara outlook IHSG minggu Ini akan positif. ( asal jangan GOTO ARB berjilid2 lagi).  

Data dan Sentimen Kuat Penggerak Market 

Data Global: 

Sumber: Investing.com 

Data global yang menjadi fokus minggu ini adalah data dari China ( tingkat suku bunga pinjaman oleh bank sentral China ) , sedangkan dari Amerika adalah data terkait Data perumahan , data persediaan minyak , dan tingkat penjualan rumah.  

Data Domestik yang ditunggu adalah data Suku bunga BI yang akan diumumkan minggu ini . seharusnya akan naik ikut dengan The Fed AS.  

Rekomendasi Saham  

Saham-saham yang kita akumulasi sebagai bagian strategi Windows Dressing dan januari efek fokus pada saham Bigcaps antara lain : BBCA , BBRI , ANTM , HRUM , UNVR ( dengan tema sektor keuangan , logam dan Consumer)   

  1. BBCA  

BBCA kita sudah take profit di atas 9000 , sekarang kita rencana melakukan pembelian kembali dengan target under 8600-8450 secara bertahap dengan target take Profit di 9200.  

  1. BBRI   

BBRI sudah di take profit ketika harga 4950-5000, rencana kita melakukan pembelian kembali di under 4800-4680 dengan target 5200 kembali saat desember januari 2023.   

  1. ANTM   

ANTM secara fundamental menarik dengan kenaikan laporan keuangan yang signifikan , sentimen harga emas global yang naik , serta adalah story baterai listrik dan subsidi besar yang dilakukan oleh pemerintah ( sepeda motor dan mobil listrik)  

  1. UNVR 

Dengan diangkatnya 2 direktur baru dan secara teknikal menarik unvr plus sudah ada akumulasi beli investor asing maka UNVR bisa dilakukan pembelian secara bertahap di range 4700-4800 dengan target 5200-5300 pada desember 2022.  

Investment Outlook:  

Reksa DanaBerikut rincian pergerakan reksa dana indeks basis LQ45, IDX30, dan JII: 

Reksa Dana Indeks Basis LQ45 dan ETF LQ45  

Indeks LQ45 masih mencoba teknikal rebound dengan target 935 dan 950 pada minggu ini namun support kuat masih di 915-910. Asal tidak di jual arb berjilid2 lagi GOTO maka LQ45 akan rebound.  

Reksa Dana Indeks Basis IDX30 dan ETF IDX30 

IDX30 akan mirip pergerakan dengan LQ45 , masih mencoba melanjutkan teknikal reboundnya dengan target 510 dan 520 , namun batas suport masih di 485.  

Indeks Syariah/Jakarta Islamic Indeks (JII) 

Rekomendasi Reksa Dana 

Berikut ini merupakan produk reksa dana yang unggul atau memiliki kinerja lebih baik (aktif) dibandingkan dengan market (YtD). 

Reksa Dana Saham  

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:  

  • Return 2022: Year To Date (YTD) di atas IHSG  
  • Asset Under Management (AUM): di atas 200 M  
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik  
  • DrawDown (DD): 9-15%  
  • Top 20 Manajer Investasi (MI) sisi Dana Kelolaan  

Reksadana Saham 

Sumber: Indopremier per 19 Desember 2022 

Rata-rata reksa dana yang kinerjanya bagus adalah reksa dana yang penempatan di saham-saham medium small dengan karakter jenis aktif pengelolaannya. Untuk bluechip saham-sahamnya mulai turun.  

Sektoral dan Top Holding Sahamnya Per Data FFS  

  • Panin Dana maksima : Jenis reksa dana aktif  yang pengelolaannya akitf pada saham-saham Value investing. Kemarin group panin naik tinggi sehingga reksadana ini mengalami kenaikan yang signifikan. Contoh penempatan di Saham PNBN , PNLF , ADRO , BUMI , BMRI , BBRI dan ADMF terutama Group Panin yang naik 

Reksa Dana Campuran 

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:  

  • Return 2022: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Balance Fund Indeks  
  • Asset Under Management (AUM): di atas 100 M  
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik  
  • DrawDown (DD): 7-12%  

Sumber: Indopremier 

Sektoral dan Top Holding Saham dan Obligasinya Per Data FFS  

  • Batavia Dana Dinamis: Alokasi kebijakan investasinya di pasar uang 11%, obligasi perusahaan sebesar 8%, obligasi pemerintah di 19,94% dan saham sebesar 61,03%.  

Top holding sahamnya: BBCA, ARTO, BMRI, BBRI, BTN, BBNI, TLKM.  

  • Schroder Dana Campuran: Portofolio aset alokasi di saham 57%, obligasi 39,58% dan cash sebesar 3% sedangkan untuk top holding perusahaannya adalah BBCA, BBRI, BBNI, TLKM , ASII. 

Reksa Dana Pendatapan Tetap  

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:  

  • Return 2022: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Fix Income Indeks  
  • Asset Under Management (AUM): di atas 100 M  
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik  
  • DrawDown (DD): 4-6%  

Reksa dana pendapatan tetap dengan kinerja di atas rata-rata pendapatan tetap yang ada di market karena strategi investasi mereka adalah di obligasi swasta yang dominan diambil. 

Oleh karena itu, kinerjanya lebih bagus dan stabil. Contoh pada FFS di Succor Invest Stable Fund dan Equity Dana Pasti.  

Reksa Dana Pasar Uang  

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:  

  • Return 2022: Year To Date (YTD)   
  • Asset Under Management (AUM): di atas 500 M  
  • DrawDown (DD): 0-0,5%  

Sumber: Indopremier 

Penempatan reksa dana pasar uang lebih dominan di obligasi jangka pendek dibandingkan dengan deposito dan penempatan deposito dengan rate bunga yang menarik yaitu ada di Bank buku 1-2 dan porsi obligasi swasta lebih banyak. 

Investment Outlook: Obligasi 

Obligasi Negara tipe FR yang menjadi acuannya adalah FR tenor 10 tahun: 

Sumber: CNBC 

Secara yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun kembali ke 6.86% alias kembali ke yield wajarnya dengan harga 96,63. Penurunan obligasi negara dan reksadana pendatapan tetap berbasis obligasi negara sudah mulai berkurang.  

Investment Outlook: Peer-to-Peer (P2P) Lending 

Kebijakan pajak di P2P lending telah diatur oleh pemerintah dengan Peraturan Menteri keuangan (PMK) No 69 Tahun 2022.  

Tarif P2P dikenakan pasal 23 yaitu bagi wajib pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT) tarif pemotongannya adalah 15% bagi yang memiliki NPWP dan yang tidak mempunyai NPWP akan dikenakan sebesar 30% dari return-nya.  

Sifat pajak atas punya P2P lending ini bersifat tidak final yang artinya para lender (investor) perlu tetap melaporkan pendapatan bunga dari platfom P2P lending serta melampirkan bukti potongnya saat pelaporan SPT Tahunan. Sementara tidak masuk ke instrumen P2P dulu karena adanya trend kenaikan telat bayar atau pelunasan di percepat. Jika menggunakan P2P disarankan menggunakan Fitur Robo walaupun tingkat bunga lebih rendah di 8-9% p.a 

4 P2P Lending yang mempunyai TKB90 sebesar 99-100%. 

TKB90 adalah ukuran tingkat keberhasilan penyelenggara P2P dalam memfasilitasi Penyelesaian Kewajiban Pinjam meminjam dalam jangka waktu sampai 90 hari terhitung sejak jatuh tempo.  

Disclaimer ON:  

Sifat dari analisis ini adalah pandangan pribadi penulis berdasarkan pemahaman dan pengalaman , segala instrumen Investasi ada sisi risiko dan potensinya. Do Your Own Research (DYOR)! 

Untuk versi E-Book, silahkan download disini