IHSG

Setelah menguat tipis selama 2 hari ke belakang pada penutupan Bulan September 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini ditutup menguat +0.31% ke level 6,961.46 pada hari pertama Bulan Oktober 2023. Penguatan IHSG hari ini didukung oleh terapresiasinya saham saham berkapitalisasi besar seperti BBCA, BBRI, TLKM, ASII. Secara teknikal IHSG berhasil ditutup diatas level EMA7 nya di 6,959, akan tetapi IHSG masih belum mampu untuk stabil diatas MA20nya di level 6,966. Dibutuhkan konfirmasi lanjutan dalam beberapa hari kedepan apakah IHSG mampu stabil diatas 6,966 karena jika tidak berhasil diperdagangkan diatas level 6,966 maka outlook untuk IHSG cenderung mengalami koreksi kembali ke level 6,916.

Sectoral Movers

Sectoral IndexIndex ScoreMoversPercentage
IDXNONCYC764.40+3.69+0.49%
IDXCYCLIC874.10+7.36+0.85%
IDXFINANCE1,401.01+0.16+0.01%
IDXENERGY2,112.26-19.41-0.91%
IDXINFRA919.65+10.43+1.15%
IDXPROPERT731.81+10.61+1.47%
IDXBASIC1,298.68-4.28-0.33%
IDXTRANS1,863.46+11.14+0.60%
IDXINDUST1,183.82-2.33-0.20%
IDXTECHNO4,324.21-11.21-0.26%
IDXHEALTH1,440.13+10.18+0.71%
Sectoral Movers, October 2nd 2023

IHSG berhasil ditutup menguat 0.31% ke level 6,961. Ditengah penguatan IHSG hari ini, mayoritas indeks sektoral bergerak menguat. Sebanyak 7 indeks sektoral menguat sedangkan 4 sisanya ditutup melemah pada perdagangan Senin (2/10). Adapun indeks sektoral yang terapresiasi paling signifikan diantaranya adalah sektor property (IDXPROPERT) yang menguat 1.47% ke level 731.81 dan sektor infrastruktur (IDXINFRA) yang menguat 1.15% ke level 919.65. Sedangkan indeks yang terdepresiasi paling dalam diantaranya adalah sektor energi (IDXENERGY) yang melemah -0.91% ke level 2,112.26 dan diikuti oleh sektor industri dasar (IDXBASIC) yang melemah -0.33% ke level 1,298.68.

Harga Acuan Batubara

Harga acuan batubara (Newcastle Coal Futures) kembali mengalami koreksi sebesar -1.51% ke level 159.95 pada perdagangan akhir September lalu. Penurunannya harga batubara diakibatkan oleh produsen batubara terbesar di dunia, China, meningkat seiring dengan peningkatan produksi pada Agustus lalu. Melansir Mysteel, data National Bureau of Statistics (NBS) China menunjukkan produksi batu bara China meningkat 2% menjadi 382,17 juta ton pada Agustus secara tahunan. Tentunya penurunan harga acuan batubara ini menjadi sentimen negatif untuk saham saham yang terkait dengan batubara seperti ADRO, ITMG, PTBA, INDY.

Baca Juga : BERENCANA STOCK SPLIT, SAHAM SEKAR LAUT (SKLT) DITUTUP ARA

3 Saham yang wajib dipantau :

  1. BDMN (Bank Danamon Indonesia)

Bank Danamon (BDMN) pada perdagangan Senin (2/10) ditutup menguat tipis +0.35% ke level 2,870. Secara teknikal, BDMN pada perdagangan daily berhasil rejected from support 0.618 Fibonacci retracementnya. BDMN juga berhasil breakout dari downtrend resistancenya dan mencoba untuk stabil diatas garis EMA7 nya. Apabila market mengapresiasi maka BDMN berpotensi untuk kembali menguji level resistance psikologis di 3,000. Batasi risiko jika BDMN diperdagangkan dibawah 2,820.

2. DSNG (Dharma Satya Nusantara)

Dharma Satya Nusantara (DSNG) pada perdagangan Senin (2/10) berhasil melanjutkan penguatan +1.64% ke level 620. Secara teknikal, DSNG masih berpotensi untuk kembali menguat ke level 630 dengan target akselerasi di 660. DSNG juga berada dalam fase uptrend karena masih berada diatas garis EMA7 dan MA20nya. Batasi risiko jika DSNG diperdagangkan dibawah 600.

3. MAPA (MAP Aktif Adiperkasa)

MAP Aktif Adiperkasa (MAPA) berhasil ditutup menguat +2.50% ke level 820 pada perdagangan Senin (2/10). Secara teknikal MAPA berada dalam fase sideways rentang 740-860 dan pada perdagangan hari ini, MAPA berhasil ditutup diatas level EMA7 dan MA20nya. MAPA berpotensi untuk melanjutkan penguatan minimal sampai ke resistance all time high tahun 2019 di level 880. Batasi risiko jika MAPA diperdagangkan dibawah 790.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable