IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat +0.18% ke level 7,812.13 pada perdagangan Jumat (13/9). Total saham menguat mencapai 244 saham, 328 saham ditutup di zona merah, dan 225 saham lainnya ditutup flat. Jumlah transaksi IHSG mencapai 27.54 triliun, jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 25.46 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 1,120,997 kali.

Heatmap Sahamology

Heatmap Sahamology mengindikasikan mayoritas saham berada di zona koreksi dan berlawanan dengan pergerakan IHSG pada perdagangan Jumat (13/9). Beberapa saham yang terkoreksi dalam adalah SRTG (-10.51%) dan KARW (-9.83%) beserta ADRO (-4.68%). Ditengah saham yang terkoreksi, beberapa saham blue chip juga mengalami kenaikan seperti BBRI (+2.42%), TLKM (+1.97%), GOTO (+1.67%).

Chart IHSG

Secara teknikal, IHSG masih berada dalam fase bullish diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 7,648-7,753. Indikator stochastic masih stabil menguat di area overbought. Pasar sedang menantikan keputusan suku bunga oleh Federal Reserve. Jika sentimen positif mendukung, maka IHSG berpotensi cetak all time high baru dengan target terdekat di level 7,850-8,000. Waspada jika IHSG melemah dan diperdagangkan dibawah EMA7 <7,753.

Sektoral Indeks

Sektoral IndeksNilai IndeksPerubahanPersentase
IDXBASIC1,324.04-4.39-0.33%
IDXCYCLIC903.62+5.84+0.65%
IDXENERGY2,643.5-17.34-0.65%
IDXFINANCE1,535.29-2.34-0.15%
IDXHEALTH1,498.06+10.29+0.69%
IDXINDUST1,076.05+4.7+0.44%
IDXINFRA1,660.25+5.19+0.31%
IDXNONCYC732.36-1.77-0.24%
IDXPROPERT760.18-3.99-0.52%
IDXTECHNO3,861.97+165.03+4.46%
IDXTRANS1,483.03+2.7+0.18%

Sektoral Indeks bergerak variatif pada perdagangan Jumat (13/9). Sebanyak 5 sektor melemah dan 6 sektor menguat ditengah kenaikan IHSG +0.18% ke level 7,812. Sektor yang menguat paling signifikan kembali diraih oleh sektor IDXTECHNO dengan kenaikan +4.46% ke 3,861.97. Beberapa saham dari sektor IDXTECHNO yang menguat adalah DCII (+11.3% ke 58,100), GOTO (+1.67% ke 61), EMTK (+1.49% ke 410), BUKA (+0.85% ke 118). Sedangkan sektor yang melemah paling dalam adalah sektor energi (IDXENERGY) dengan koreksi -0.65% ke 2,643.5. Beberapa saham dari sektor energi yang terkoreksi adalah ADRO (-4.68% ke 3,670), ABMM (-1.4% ke 4,220), MEDC (-1.21% ke 1,225).

Saham Top Gainer

SahamTop Gainer
PKPK+24.49%
KMDS+23.89%
MLPT+20.28%
TFAS+18.25%
FPNI+16.3%

Saham Top Loser

SahamTop Loser
HOMI-17.42%
SMLE-15.62%
SRTG-10.51%
KARW-9.83%
LABA-9.52%

Saham Top Turnover

SahamTop Turnover
BBRI1,363,476
ADRO777,749
BBCA726,902
TLKM387,822
BMRI332,765

Saham Top Volume Shares

SahamTop Volume Shares
GOTO43,125,349
BSBK6,361,947
KPIG4,491,796
BULL3,747,779
PSAB3,548,247

Saham Top Frequency

SahamTop Frequency
BSBK65,986
PSAB35,022
ADRO31,023
BBRI29,194
GOTO23,088

Saham Top Net Foreign Buy

SahamTop Net Foreign Buy
BBRI804,930
TLKM157,673
BRIS46,061
BMRI36,080
BREN28,361

Saham Top Net Foreign Sell

SahamTop Net Foreign Sell
ADRO315,777
ANTM50,596
SRTG44,331
AMMN27,607
BBNI26,554

Berita Domestik

Pemerintah Kamis (12/9) kemarin melaksanakan lelang pembelian kembali Surat Utang Negara (SUN) dengan cara penukaran (debt switch) dengan mekanisme Many to Many dan menggunakan fasilitas MOFiDS (Ministry of Finance Dealing System) trading platform pada hari Kamis tanggal 12 September 2024.


Peserta lelang menawarkan 11 seri Obligasi Negara dari 12 seri Obligasi Negara yang ditawarkan Pemerintah. Jumlah nominal penawaran yang disampaikan oleh peserta lelang sebesar Rp2,386 triliun. Dari jumlah tersebut nilai nominal yang ditarik oleh Pemerintah sebesar Rp1,509 triliun.


Sesuai kewenangan yang diberikan oleh Undang-undang Nomor 24 tahun 2002 tentang Surat Utang Negara, Menteri Keuangan menetapkan hasil pelaksanaan lelang untuk masing-masing seri Obligasi Negara sebagai berikut:


Seri FR0081 nilai nominal yang ditarik Rp150 miliar
Seri FR0040 nilai nominal yang ditarik RP86 miliar
Seri DR0084 nilai nominal yang ditarik Rp20 miliar
Seri FR0086 nilai nominal yang ditarik Rp200 miliar
Seri FR0037 nilai nominal yang ditarik Rp18 miliar
Seri FR0056 nilai nominal yang ditarik Rp300 miliar
Seri FR0059 nilai nominal yang ditarik Rp160 miliar
Seri FR0090 nilai nominal yang ditarik Rp300 miliar
Seri FR0047 nilai nominal yang ditarik Rp45 miliar
Seri FR0064 nilai nominal yang ditarik Rp80 miliar
Seri FR0095 nilai nominal yang ditarik Rp450 miliar.(*)

Berita Emiten

Adhi Karya (ADHI) mendapat gugatan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) senilai Rp91 miliar. Gugatan itu, diajukan Machfud Suroso sebagai pemohon I, dan Dutasari Citralaras, pemohon II PKPU atas perseroan. 

Rinciannya, Machfud Suroso sebagai penggugat I atas perseroan mengajukan gugatan senilai Rp25 miliar, dan Dutasari Citralaras sebagai penggugat II mengajukan nominal gugatan sebesar Rp66 miliar. Machfud Suroso tiada lain adalah Direktur Utama Dutasari Citralaras.

Permohonan PKPU atas perseroan itu, terdaftar dengan nomor 271/Pdt.Sus-PKPU/2024/PN.Niaga Jkt.Pst pada 10 September 2024. Dutasari merupakan subkontraktor kerja sama operasi (KSO) Adhi Karya (ADHI), dan Wijaya Karya (WIKA). 

BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 BULAN

KSO ADHI-WIKA sebagai kontraktor pelaksana pada pekerjaan proyek pusat pendidikan, pelatihan, dan sekolah olahraga nasional di Hambalang, Bogor, Jawa Barat (Jabar). Bertindak sebagai pemberi kerja yaitu Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia pada 10 Desember 2010. 

”Mengenai gugatan PKPU itu, kami belum menerima panggilan resmi atau pemberitahuan resmi oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Oleh sebab itu, Adhi Karya masih belum mengetahui nilai gugatan atau tuntutan dalam permohonan PKPU dimaksud,” tegas Rozi Sparta, Corporate Secretary Adhi Karya. 

Merespons gugatan itu, Adhi Karya terus berupaya melakukan langkah-langkah strategis dengan berkoordinasi bersama pihak-pihak terkait, dan memastikan proses pelaksanaan permohonan PKPU dilakukan dengan upaya maksimal. ”Saat ini, Adhi Karya akan menunjuk tim penasihat hukum,” imbuh Rozi.

Sebagai perusahaan terbuka dengan mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan secara benar, Adhi Karya berkomitmen menuntaskan kewajiban sesuai ketentuan, dan perundang-undangan yang berlaku. ”Permohonan PKPU itu, tidak berdampak negatif terhadap operasional perseroan,” ucapnya. (*)

Berita Global

Emas melonjak menjadi sekitar $2,560 per ounce pada hari Jumat, mencetak rekor tertinggi baru di tengah melemahnya dolar dan lebih rendahnya imbal hasil obligasi. Peningkatan ini menyusul data ekonomi baru yang meningkatkan ekspektasi akan tindakan Federal Reserve yang lebih agresif ketika suku bunga diturunkan pada minggu depan.

Klaim pengangguran awal di AS meningkat dari minggu sebelumnya dan tetap di atas rata-rata sebelumnya, menandakan melemahnya pasar tenaga kerja, sebagaimana dibuktikan oleh data upah bulan Agustus yang lemah. Sementara itu, harga produsen AS naik sedikit lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Agustus karena kenaikan biaya jasa, namun tren keseluruhan masih menunjukkan penurunan inflasi.

Pasar kini mengantisipasi peluang 59% penurunan suku bunga sebesar 25bps dan peluang 41% untuk penurunan suku bunga sebesar 50bps, menurut alat CME FedWatch. Di Eropa, ECB memangkas suku bunga sebesar 25 bps sesuai perkiraan, mencerminkan meningkatnya keyakinan di kalangan pengambil kebijakan bahwa inflasi berada pada jalur penurunan yang berkelanjutan.

3 Saham Bersinyal Fresh Buy

1. TLKM (Telekomunikasi Indoensia)

TLKM (Telekomunikasi Indonesia) ditutup menguat +1.97% ke level 3,110 pada perdagangan Jumat (13/9). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk TLKM dengan target kenaikan ke 3,280. Dari AI Statistic Sahamology, Trend TLKM berada di level moderat, Momentum level moderat dan kekuatan pasar yang penuh. Batasi risiko jika TLKM diperdagangkan dibawah 3,000.

2. EXCL (XL Axiata)

EXCL (XL Axiata) ditutup menguat +1.31% ke level 2,320 pada perdagangan Jumat (13/9). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk EXCL dengan target kenaikan ke 2,500-2,640. Screener Sahamology mengindikasikan EXCL dengan On The Move dan Juga Breakout High. Batasi risiko jika EXCL diperdagangkan dibawah 2,200.

3. TOTL (Total Bangun Persada)

TOTL (Total Bangun Persada) ditutup menguat tipis +0.45% ke level 640 pada perdagangan Jumat (13/9). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk TOTL. Dari potensi jangkah menegah, TOTL berpotensi untuk menguat ke resistance 760 dengan batasan resiko <605. TOTL sangat berpotensial dengan trend sideways up dan market maker big accum.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable