panic buying

IHSG semakin dekat dengan level 4443 sebagai target turunnya. Katalis positif efektivitas dari Remdesivir diharapkan bisa bawa IHSG memantul ke atas.

Harapan Atas Krisis Kesehatan Dunia Imbas COVID

Seperti tanpa beban. Indeks meluncur turun -3.14% ikuti sentimen global dan tekanan jual asing terhadap saham saham perbankan utama. Hal ini membuat IHSG menjadi yang paling rentan penurunannya kemarin dibandingkan rekan sejawat regional. Namun hari ini banyak katalis positif di bursa global terkait dengan laporan bahwa obat Remdesivir yang diproduksi oleh Gilead terbukti efektif dalam penyembuhan pasien Covid. Hal ini menjadi katalis positif untuk bursa lokal dan regional.

Asing Gila Gilaan Jual BBRI

Salah satu alasan terbesar kenapa index kemarin alami tekanan jual yang masif karena tingginya aksi jual asing. Angka net sell asing capai level -1.19 trilyun disaat value perdagangan kemarin hanya capai level 6.5 trilyun. Sektor  FINANCE dan INFRASTRUCTURE menjadi yang paling banyak outflow nya sampai -833 milyar dan -123 milyar. Dua saham paling unggulan BBCA dan BBRI jadi yang paling banyak dibuang. BBRI -464 milyar dan BBCA -318 milyar. Hal ini buat dua saham penggerak index turun diatas -4%. BBRI drop -5.43% dan BBCA -4.46%.

Turunnya saham BBRI selama sepekan terakhir membuat market cap nya nyaris keluar dari level 300 trilyun. Posisi kemarin BBRI memiliki market share 318 trilyun dan bobot 6.14% terhadap index. Kondisi ini membuat gap antara TLKM dan BBRI makin sempit hanya berbeda 21 trilyun. Bila harga BBRI dalam jangka pendek sentuh 2440 maka nilai kapitalisasi pasarnya akan turun dibawah 300 trilyun

Remdesivir Harapan Penyembuhan COVID

Walaupun semalam bursa global di Wall Street sempat alami fluktuasi namun berhasil ditutup di zona hijau. Ada dua katalis yang berperang. Kenaikan saham saham unggulan teknologi seperti Netflix dan Amazon yang bisa dorong NASDAQ +1.66%. 2 index utama lainnya DOW dan S&P naik walaupun tidak semasif NASDAQ karena masih ada tekanan dari saham saham perbankan dan transportasi. DOW naik tipis +33 point di ujung sesi dan S&P 500 terapresiasi +0.58%

Di awal perdagangan sentimen jobless claim menghantui bursa karena angka aktual lebih tinggi dari proyeksi. Analis mengestimasi jumlah new jobless klaim minggu kemarin hanya di level 5 juta, ternyata tembus diatas 5.2 juta. Hal ini sempat membuat DOW dan S&P terkoreksi hingga DOW sentuh level terendah 23211 sebelum rebound +320 point dan tutup di level 23537.

Salah satu berita terbaik after market adalah laporan yang tunjukkan bahwa obat besutan Gilead efektif untuk sembuhkan COVID. Obat yang awalnya diproduksi untuk penyembuhan Ebola yang dinamakan Remdesivir ini ternyata dari hasil test merespond positif penyembuhan pasien. Kabar ini sontak membuat saham Gilead naik +14%.

Harapan atas penyembuhan dengan obat ini (bukan vaksin) menjadi katalis positif bagi bursa global. DOW Future yang indikasikan pembukaan Dow Jones malam ini naik +900 point pagi ini sehingga bisa memacu sentimen positif bursa regional dan lokal.

Index Potensi Memantul Di Dekat Support 4443

Penurunan kemarin ke level 4480 membuat IHSG semakin dekat dengan level 4443 sebagai target turunnya. Dengan adanya berita positif terkait efektivitas dari Remdesivir diharapkan bisa bawa IHSG memantul ke atas.

Bila hari ini index ditutup positif maka indikator cepat seperti Stoch akan kembali ke posisi bull taking over dan MACD histogram mengarah ke positive direction. Selain itu index yang kemarin masih tertahan diatas level MA20 support masih tetap terjaga trend naik jangka pendeknya.

Beberapa saham yang dari penutupan kemarin masih layak dijadikan watchlish hari ini : TOWR ICBP TBIG SCMA PWON MNCN MDKA ERAA TCPI TPIA LPPF

Tone dan Manner Hari Ini : Remdesivir Jadi Katalis Positif Gerakkan Sentimen Bursa Hari Ini 

Support – Resisten  : 4420 – 4745

******

Di dalam dunia perdagangan saham dan investasi ada dua tipe investor yang dikenal oleh regulasi. Investor lokal/domestik dan investor asing/luar negeri. Masing masing investor ini punya karakteristik yang berbeda beda.

Bila investor lokal lebih banyak didominasi oleh retail, maka investor asing sebagian besar adalah institusi atau dana pensiun yang berinvestasi di pasar modal emerging market/negara berkembang.

Ikuti kelas memahami akumulasi dan distribusi investor asing terhadap saham saham unggulan bareng Bro Jack.  Klik link pendaftaran di LOKET.COM >>>>> https://www.loket.com/event/belajar-melihat-foreign-flow

*******