Belajar Analisis Teknikal harus dilakukan dengan struktur. Agar bisa benar-benar berguna, bisa dimanfaatkan dengan benar.

Belajar itu tidak bisa langsung pintar. Di dunia ini, tidak ada orang yang ketika lahir, langsung dengan gelar Dokter, Insinyur, Sarjana Ekonomi, atau Sarjana Hukum. Semua gelar-gelar itu, harus diperoleh dengan cara yang benar, mengikuti jenjang pendidikan yang ada. Orang harus belajar membaca dulu, kemudian melalui proses pendidikan dari SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi, sebelum bisa menjadi pintar. Semua ada strukturnya. Demikian juga dengan belajar Analisis Teknikal, semua harus dilakukan dengan struktur. Semua harus dilakukan dengan benar, agar ilmu yang kita miliki, bisa benar-benar berguna, bisa dimanfaatkan dengan benar.

Mengapa Belajar Analisis Teknikal secara Terstruktur itu Penting?

Masih ingatkah anda mengenai bagaimana cara anda mempelajari ilmu yang bernama ‘Matematika’? Apakah anda belajar mempelajari kalkulus, integral, atau geometri? atau anda memulainya dari yang basic-basic dulu: penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian??  Belajar secara terstruktur itu penting karena dengan pembelajaran yang tertruktur, anda bisa memperoleh gambaran yang lengkap mengenai ilmu yang anda pelajari.Pembelajaran yang tidak tertruktur, hanya membuat anda mengetahui ilmu tersebut secara sepotong-sepotong.

Dari gambar Red Vineyard dari Vincent van Gogh (dari http://www.wikipedia.org) diatas, kita bisa melihat bahwa pada tiga gambar yang diatas: pertama, gambar yang disebelah kiri atas adalah gambar sebuah pedati yang lewat didepan sekelompok orang yang ada ditengah sawah, gambar yang di sebelah kanan adalah gambar orang yang lagi ngadem di sungai, ditengah matahari yang bersinar terik, dan gambar yang di kiri tengah adalah gambar dari sekelompok orang yang tengah melakukan panen. Ok lah.. gambar-gambar tersebut adalah sebuah gambar yang indah.  Akan tetapi, jika kita bisa melihat gambar tersebut secara lengkap (gambar yang dibawah), maka kita bisa melihat keindahan tersebut secara lengkap. Mempelajari analis teknikal secara terstruktur akan membuat kita bisa menikmati gambaran teknikal tersebut secara utuh.  Kita bisa menikmati ilmu teknikal analisis tersebut secara utuh sehingga prediksi yang kita lakukan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Tidak hanya sekedar prediksi yang benar karena marketnya memang sedang naik.

Bagaimana Cara Mempelajari Analisis Teknikal dengan Struktur yang Benar?

Sebagai sebuah ilmu, Analisis Teknikal itu sebenarnya sudah ada beberapa lembaga internasional yang melakukan sertifikasi atas keilmuan yang dimiliki. Setidaknya ada dua buah lembaga internasional: CMT Association yang mengeluarkan sertifikasi dengan gelar CMT, dan International Federation of Technical Analysis (IFTA), yang mengeluarkan sertifikasi dengan gelar CFTe. Mau standarisasi yang dikeluarkan oleh lembaga dalam negeri? Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal (LSPPM) saat ini juga sudah membuka kesempatan untuk melakukan sertifikasi dengan gelar CTA (Certified Technical Analyst) dan juga RTA (Registered Technical Analysis) yang derajatnya lebih rendah.

Nah.. untuk mempelajari Analisis Teknikal yang benar ini, kita sebenarnya cukup melihat kurikulum dan (jika ada) silabus yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan tersebut. Seperti silabus yang dikeluarkan oleh lembaga IFTA misalnya, bisa dilihat pada link berikut ini. Silabus seperti ini memang sudah lengkap, karena tidak hanya berisi materi apa yang harus dipelajari, tapi juga lengkap dengan buku apa yang harus dibaca.

Materi Pembelajaran Analisis Teknikal

Secara umum, pembelajaran Analisis Teknikal itu dibagi menjadi 2 level: Level Pemula dan Level Mahir.

Untuk level pemula, pengetahuan analisis teknikal yang harus dikuasai adalah:

  • Definisi dan asumsi dasar analisis teknikal
  • Cara-cara pembuat chart (terutama bar chart, candlestick, line chart)
  • Dow Theory
  • Price Pattern
  • Gap
  • Suport, resisten, dan trend
  • Fibonacci Ratio dalam analisis teknikal (Retracement, Extension, Projection)
  • Candlestick
  • Volume dan Breadth, serta cycle
  • Moving Average dan Momentum Indikator (modern analisis teknikal)
  • Mengenali titik puncak dan titik dasar
  • Pengetahuan dasar (definitif) mengenai Elliot Wave dan Gann
  • Psikologi trading yang basic (sekedar untuk mendapatkan sudut pandang yang benar mengenai pergerakan harga)

Kalau analisis teknikal level mahir:

  • Memperdalam pengetahuan mengenai psikologi pasar
  • Teknik melakukan posisi trading (termasuk didalamnya teknik untuk melakukan stoploss).
  • Melakukan prediksi dan trading dengan menggunakan Elliot wave dan Gann
  • Mempelajari teknik-teknik prediksi maupun psikologi trading dari para trader international yang sudah berhasil (belajar dari sukses story para trader internasional).
  • Mendalami alat-alat analisis teknikal yang sederhana sehingga bisa memperoleh kesimpulan dengan akurat dalam melakukan trading.
  • Menggunakan technical tools dengan cara yang sedikit berbeda sehingga akurasi prediksinya bisa lebih baik.

LHO?? KOK BANYAK SEKALI YANG HARUS DIPELAJARI PAK? NANTI KAN GAK TRADING-TRADING… KASI KITA JALAN SINGKATNYA DONG!!!

Hahaha… ini adalah pertanyaan/pernyataan dasar dari orang-orang yang sering saya jumpai.  ‘Indonesia Orde Baru’ banget gitu loh!!! Maunya pinter, tapi pake jalan singkat, tidak mau belajar.  Maunya kaya/untung, tapi cuman minta disuapi gak mau kerja keras.  

Eh tapi… untuk #GenerasiRebahan seperti Anda, Kami dari Sahamologi.id, sudah mempersiapkan beberapa materi singkat yang bisa diikuti dalam webinar yang kami selenggarakan. Meskipun demiikian, tolong dicatat bahwa materi-materi tersebut baru sebagian kecil dari ilmu analisis teknikal secara keseluruhan. Kita harus belajar secara utuh, untuk bisa memperoleh gambaran yang lengkap mengenai analisis teknikal yang sebenarnya.

So… saya cuman bisa berharap.. anda semua mau untuk mempelajari analisis teknikal dengan benar.  Dengan terstruktur.  Lama sih.. dan butuh kerja keras.  Tapi, jika anda berhasil, anda akan bisa melakukan prediksi dan trading dengan benar, baik ketika market sedang naik (bullish), maupun ketika market sedang turun (bearish).

Mari kita wujudkan Indonesia yang lebih baik dengan terus belajar dan berbuat kebaikan.