Kabar yang muncul dari bursa saham setiap hari selalu bikin sakit kepala. Belum kelar urusan Jiwasraya dan ASABRI, lanjut ke blokir beberapa rekening milik manajer investasi dan asuransi sehingga membuat likuiditas market sepi. Inikah saatnya ganti strategi menjadi dividen hunter ?

Kabar yang muncul dari bursa saham setiap hari selalu bikin sakit kepala. Belum kelar urusan Jiwasraya dan ASABRI, lanjut ke blokir beberapa rekening milik manajer investasi dan asuransi sehingga membuat likuiditas market sepi.  Di tambah lagi sentiment negative tentang penyebaran virus corona yang sekarang tidak hanya mewabah di China tapi sudah menjadi outbreak di Korea Selatan dan Italy. Mungkin ini saat yang tepat untuk sementara ganti strategi ? Jadi dividen hunter misalnya.

Semua kejadian kejadian tadi membuat IHSG melanjutkan downtrend dan menciptakan lembah lembah  baru yang lebih rendah tanda trend penurunan harga belum selesai.

Saham Unggulan Terkoreksi dan Seret IHSG Downtrend

Saham saham unggulan yang masuk dalam Top 10 IHSG alias market mover cenderung menjadi beban yang mendorong IHSG turun mengingat kontribusinya dalam keseluruhan total market cap di Bursa Efek Indonesia.

Kita ambil contoh dari posisi awal tahun (year to date)

No Saham YTD Performance
1 BBCA -1.94%
2 BBRI +2.95%
3 BMRI +1.3%
4 TLKM -7.81%
5 ASII -11.55%
6 HMSP -9.05%
7 UNVR -13.69%
8 TPIA -18.55%
9 BBNI -3.5%
10 ICBP -1.79%

Beberapa orang khususnya trader melihat kondisi ini seperti sebuah tanda untuk menghindari market, namun bagi beberapa orang yang punya mindset investasi ini menjadi sebuah pertanda untuk masuk ke market. Kenapa ? Koreksi berarti sahamnya punya potensi mendekati value riil yang diharapkan oleh investor.

Selain itu saat harganya terkoreksi beberapa saham  yang punya potensi pembagian dividen atau rajin membagikan keuntungan adalah moment yang tepat untuk dapatkan saham yang punya yield dividen bagus.

Ambil contoh saham BMRI yang akan bagikan dividen Rp 353 tahun ini. Bila dengan harga hari ini Rp 7775 artinya yield dividen senilai 4,54%. Angka ini jelas lebih baik ketimbang saat BMRI announce beberapa hari lalu karena 3 hari terakhir saham bank dengan logo pita emas ini terjungkal dari level Rp 8000-an.  Artinya dengan modal yang lebih rendah mendapatkan nilai dividen yang sama.

Saham BUMN perbankan seperti BBRI dan BBNI juga sudah umumkan rencana pembagian dividennya  tahun ini sehingga layak diperhatikan.

Saham dalam List Index IDXHIDIV20 Cocok Untuk Dividen Hunter

Nah sebenarnya di  Bursa Efek Indonesia ada beberapa saham  yang secara konsisten memberikan dividen. List dari perusahaan yang rajin memberikan dividen ini masuk dalam daftar IDXHIDIV20 yang berisi 20 saham unggulan rutin pemberi dividen.

List nya baru saja diperbaiki atau terupdate di bulan Februari 2020 ini.

No. Kode Nama Saham
1 ADRO Adaro Energy Tbk.
2 ASII Astra International Tbk.
3 BBCA Bank Central Asia Tbk.
4 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
5 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
6 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk.
7 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
8 GGRM Gudang Garam Tbk.
9 HMSP H.M. Sampoerna Tbk.
10 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
11 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
12 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.
13 KLBF Kalbe Farma Tbk.
14 LPPF Matahari Department Store Tbk.
15 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk.
16 PTBA Bukit Asam Tbk.
17 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
18 TOWR Sarana Menara Nusantara Tbk.
19 UNTR United Tractors Tbk.
20 UNVR Unilever Indonesia Tbk.

Ada beberapa nama baru yang masuk tahun ini yaitu CPIN, KLBF, PGAS  dan TOWR

List ini masih akan tetap hingga Januari 2021 sehingga layak dipantau Bersama apalagi sebagian masuk dalam saham saham yang berkapitalisasi besar hampir 80% saham Top 10 IHSG ternyata rajin memberikan dividen

Strategi untuk saham saham ini guna mendapatkan yield yang optimal adalah

  1. Catat tanggal CUM-DATE pemberian dividen; jangan sampai membeli di luar tanggal CUM-DATE
  2. Saat saham terkoreksi lakukan pembelian sehingga akan meningkatkan yield dividennya : sebagai contoh saham dengan dividen Rp 350 bila dibeli di harga 7000 akan memberikan yield lebih rendah ketimbang dibeli di harga Rp 6500
  3. Bila hanya mengejar dividen only pastikan saat EX-DATE (tanggal dimana pemegang tidak mendapatkan dividen) saham bisa dilepas, bersyukur bila masih ada capital gain saat kita membeli

Kita coba implementasikan strategi ini untuk para dividen hunter dengan memanfaatkan koreksi market untuk dapatkan saham saham yang punya potensi yield dividend tinggi.