IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan trend penurunan pada awal perdagangan November 2023. IHSG jatuh -1.63% ke level 6,642. Secara teknikal IHSG masih berpotensi melanjutkan penurunan ke level 6,560 (support 2023) dengan target penguatan ke resistance 6,960. Dihimbau kepada para Investor untuk tidak membeli saham secara agresif sampai level penurunan sudah tercapai.

Sectoral Index

Sectoral IndexIndex ScoreMovementPercentage
IDXBASIC1,176.72-33.84-2.8%
IDXCYCLIC802.75-29.98-3.6%
IDXENERGY1,930.32-77.64-3.87%
IDXFINANCE1,339.67-14.27-1.05%
IDXHEALTH1,402.75-60.25-4.12%
IDXINDUST1,106.58-19.19-1.7%
IDXINFRA1,223.05-44.88-3.54%
IDXNONCYC733.40-17.62-2.35%
IDXPROPERT682.85-9.63-1.39%
IDXTECHNO3,832.89-22.05-0.57%
IDXTRANS1,632.32-47.05-2.8%

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh ke level 6,642 atau menurun -1.63%. Ditengah penurunan IHSG hari ini, Semua mayoritas indeks sektoral juga terkoreksi dan tidak ada 1 pun yang menghijau. Sebanyak indeks memerah dengan penurunan terdalam dari sektor kesehatan (IDXHEALTH) sebesar -4.12% ke level 1,402.75 dan ditekan oleh penurunan saham SIDO, MIKA, HEAL, KLBF. Sedangkan sektor yang pelemahannya paling rendah dan tidak terlalu dalam adalah sektor teknologi (IDXTECHNO) yang hanya terkoreksi -0.57% ke level 3,832.89 dan ditopang penurunannya oleh saham GOTO yang menguat 3.33% ke level 62 pada perdagangan hari ini.

BACA JUGA : GIAA ALAMI TURBULENSI KEUANGAN, RUGI BERSIH US$72.38 JUTA

Berita Emiten

  • UNTR meraih laba bersih sebesar Rp15.34 triliun selama 3 kuartal berlangsung tahun 2023. Perolehan tersebut lebih kecil 3.27% jika dibandingkan dengan Q3 2023 dengan laba bersih Rp15.86 triliun. UNTR diperdagangkan melemah pada Rabu (1/11) ke level 24,100 atau menurun -4.08% dari harga sebelumnya di 25,125.
  • AVIA siapkan dana 1 triliun untuk lakukan buyback saham dengan periode 18 bulan mulai 8 Desember 2023 sampai 7 Juni 2025. Jumlah maksimal pembelian saham adalah 1,425 miliar lembar saham atau sekitar 2.3% dari jumlah modal disetor.

Berita Global

Federal Reserve diperkirakan akan mempertahankan kisaran target suku bunga dana federal pada level tertinggi dalam 22 tahun di 5,25-5,5% untuk kedua kalinya berturut-turut pada hari Rabu sambil mencoba pada saat yang sama untuk membawa inflasi kembali ke target 2% dan mencegah terjadinya overshoot dalam pengetatan moneter. Di satu sisi, melonjaknya imbal hasil Treasury AS telah mendorong kenaikan suku bunga jangka panjang secara tajam, sehingga tidak terlalu diperlukan bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga saat ini. Di sisi lain, data yang kuat menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut mungkin diperlukan. Inflasi, meskipun menunjukkan tanda-tanda melambat, namun tetap tinggi. Selain itu, perekonomian mempertahankan lintasan pertumbuhan yang kuat, dengan pertumbuhan PDB, penjualan ritel, nonfarm payrolls, dan aktivitas perumahan yang melampaui ekspektasi. Akibatnya, investor sangat menantikan konferensi pers Ketua Fed Powell, berharap mendapatkan wawasan mengenai penilaian bank sentral terhadap inflasi, keadaan ekonomi AS, dan proyeksi jalur suku bunga.

IHSG sedang berada dalam fase downtrend, Kami tim riset sahamology masih belum bisa merekomendasikan saham karena mayoritas sektoral juga mengalami koreksi cukup dalam. Investor dihimbau untuk wait and see terhadap penurunan harga saham dan menjaga cash.

Buruan dapatkan Harga Diskon Berlangganan Sahamology karena promo akan berakhir 10 hari lagi. Download Sekarang