IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi tajam -2.14% ke level 6,947 pada perdagangan Rabu (5/6). Total transaksi IHSG mencapai 12 triliun, jumlah saham beredar mencapai 18.93 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 1,021,227 kali. Sebanyak 172 saham menguat, 421 saham melemah, dan 192 saham lainnya ditutup flat.

Beberapa Sentimen yang menggerakan IHSG diantaranya adalah pelemahan rupiah terhadap dollar yang sudah menyentuh 16,280. Investor sedang menantikan Data Ekonomi AS terkait Non Farm Payroll yang diproyeksikan turun dari Apr-24 (175,000). Pada tanggal 11-12 Juni, The Fed akan menggelar FOMC meeting terkait keputusan suku bunga

Secara teknikal, IHSG berada dalam fase beariah karena berada dibawah kombinasi MA7&20 rentang harga 7,056-7,137. Indikator Stochastic juga berada di area oversold. Jika IHSG tidak mampu berbalik arah diatas level 7,000, investor perlu mewaspadai pergerakan IHSG dengan melanjutkan koreksi ke 6,850.

Sektoral Indeks

Sektoral IndeksHarga IndeksPerubahanPersentase
IDXBASIC1,333.56-89.57-6.29%
IDXCYCLIC730.93-3.16-0.43%
IDXENERGY2,261.11-39.39-1.71%
IDXFINANCE1,359.99-5.1-0.37%
IDXHEALTH1,402.89+10.95+0.79%
IDXINDUST962.51-13-1.33%
IDXINFRA1,478.46-30.5-2.02%
IDXNONCYC695.6-5.7-0.81%
IDXPROPERT613.32-4.6-0.74%
IDXTECHNO3,288.70-61.21-1.83%
IDXTRANS1,256.01-13.04-1.03%

10 sektoral Indeks ditutup di zona merah dan hanya 1 sektor menguat pada perdagangan Rabu (5/6). Mayoritas sektor terkoreksi seiring dengan pelemahan IHSG -2.14% ke level 6,947. Sektor kesehatan menjadi satu-satunya sektor yang menguat dengan kenaikan +0.79% ke 1,402.89. Saham IDXHEALTH yang menguat diantaranya MIKA (+2.81% ke 2,930), BMHS (+1.3% ke 312), SIDO (+0.69% ke 725). Sektor yang melemah paling signifikan adalah sektor industri dasar (IDXBASIC) dengan penurunan tajam -6.29% ke 1,333.56. Saham IDXBASIC yang melemah diantaranya ESSA (-10.65% ke 715), TPIA (-9.9% ke 8,650), MDKA (-8.68% ke 2,420), BRPT (-8.61% ke 955).

Saham Top Gainer

SahamTop Gainer
UVCR+16.67%
IBOS+9.29%
IDEA+8.82%
BEKS+8.7%
DMMX+7.69%

Saham Top Loser

SahamTop Loser
TRON-13.04%
MBMA-12.12%
ESSA-10.62%
TPIA-9.9%
SURI-9.88%

Saham Top Frequency

SahamTop Frequency
ATLA60,274
BBRI47,264
ANTM34,840
BRPT32,129
TPIA28,215

Saham Top Turnover

SahamTop Turnover
BBRI1,093,048
BBCA809,567
TPIA643,450
BMRI636,088
TLKM454,066

Saham Top Volume Shares

SahamTop Volume Shares
GOTO30,302,825
BUMI6,591,970
ATLA4,108,980
MAHA3,213,554
BRPT2,651,529

Saham Top Net Foreign Buy

SahamTop Net Foreign Buy
BBCA116,860
TLKM92,117
ASII66,628
BBNI36,222
INCO29,688

Saham Top Net Foreign Sell

SahamTop Net Foreign Sell
BBRI102,465
SMGR75,849
BMRI49,687
BRPT37,154
ANTM33,734

Berita Global

PMI Komposit Inggris Global S&P turun menjadi 53,0 pada Mei 2024 dari level tertinggi satu tahun di bulan April sebesar 54,1, masih di atas perkiraan awal sebesar 52,8, yang menunjukkan pertumbuhan yang kuat dalam aktivitas sektor swasta. Baik sektor manufaktur (PMI sebesar 51,2) maupun jasa (PMI sebesar 52,9) menunjukkan output yang lebih tinggi. Permintaan baru tumbuh lebih lambat, mencapai titik terendah dalam enam bulan karena perlambatan di sektor jasa.

Namun, pertumbuhan lapangan kerja di sektor swasta mencapai angka tertinggi dalam empat bulan terakhir, didorong oleh peningkatan lapangan kerja di sektor jasa, sementara lapangan kerja di pabrik menurun. Dalam hal harga, tekanan biaya input mereda ke level terendah dalam 40 bulan, menyebabkan kenaikan biaya output lebih lambat, yang merupakan level terlemah sejak Februari 2021. Terakhir, kepercayaan dunia usaha meningkat dan tetap berada jauh di atas rata-rata jangka panjang. sumber : TradingEconomics.com

Berita Emiten

EmitenNews.com — Emiten perbankan syariah terbesar RI, Bank Syariah Indonesia (BRIS) atau BSI, buka suara terkait Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menarik dana persyarikatan di Bank Syariah Indonesia alias BSI (BRIS) sekitar Rp13-15 triliun. Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar dalam keterangan resmi Rabu (5/6) menjelaskan, Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) berkomitmen untuk selalu melayani dan mengembangkan ekonomi umat, di antaranya melalui upaya kolaborasi dengan mitra strategis dan seluruh stakeholder dalam mendorong ekonomi dan keuangan syariah untuk kemaslahatan bangsa.

Dia menambahkan BSI terus berkomitmen untuk menjadi lembaga perbankan yang melayani segala lini masyarakat, baik institusi maupun perorangan untuk meningkatkan inklusi dan penetrasi keuangan syariah. “Kami berupaya menjadi bank yang modern serta inklusif dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat, dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip syariah,” ujar Wisnu. Hal itu pun sebagai tanggapan perseroan terhadap berita mengenai keputusan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk mengalihkan dananya dan juga menginstruksikan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) untuk ikut memindahkan dananya dari BSI.

Wisnu menegaskan, BSI senantiasa berkomitmen memenuhi ekspektasi seluruh pemangku kepentingan dengan menerapkan prinsip adil, seimbang, dan bermanfaat (maslahat) sesuai syariat Islam. Dia mengatakan bahwa perseroan akan terus berusaha memberikan pelayanan terbaik dan berkontribusi dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia termasuk kepada PP Muhammadiyah yang telah lama mendukung bank syariah. 

“Terkait pengalihan dana oleh PP Muhammadiyah, BSI berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis dan siap berkolaborasi dengan seluruh stakeholder dalam upaya mengembangkan berbagai sektor ekonomi umat. Terlebih bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang merupakan tulang punggung ekonomi bangsa,” tutur Wisnu. Sebelumya, diketahui bahwa segmen UMKM merupakan salah satu fokus utama Bank Syariah Indonesia dalam mengembangkan ekosistem halal yang bermanfaat bagi umat. Per Maret 2024, BSI telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp59,2 triliun dimana pembiayaan ini didominasi oleh sektor UMKM sebesar Rp46,6 triliun.

Adapun terkait kerja sama dengan berbagai stakeholder, sebelumnya BSI menggandeng PP Muhammadiyah, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), dan Perum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) dalam penyaluran pembiayaan kepemilikan rumah bersubsidi KPR Sejahtera FLPP kepada pegawai di lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah. Selain itu, kerja sama dengan PP Muhammadiyah dalam memacu inklusifitas dan penetrasi keuangan syariah di Indonesia. Kerja sama ini untuk membantu pelaku UMKM yang ada di bawah naungan PP Muhammadiyah agar bisa naik kelas (upscale) dan menumbuhkan minat masyarakat yang ingin menjadi wirausaha. Sumber : EmitenNews.com

3 Saham Bersinyal Fresh Buy

1. MIKA (Mitra Keluarga Karyasehat)

MIKA (Mitra Keluarga Karyasehat) ditutup menguat +2.81% ke 2,930 pada perdagangan Rabu (6/5). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk MIKA dengan target kenaikan ke 3,150-3,200. Secara teknikal, MIKA berada dalam fase konsolidasi area kombinasi MA7&20 rentang harga (2,960-3,030). Indikator stochastic juga berada dalam area oversold. Batasi risiko jika MIKA berada dibawah 2,820.

2. ACES (Ace Hardware)

ACES (Ace Hardware Indonesia) ditutup menguat +2.41% ke 850 pada perdagangan Rabu (5/6). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk ACES dengan target kenaikan ke 950-995. Secara teknikal, ACES mulai uptrend karena berhasil ditutup diatas kombinasi MA 7&20 diatas harga 827-841. Indikator stochastic juga sudah menguat menjauhi area oversold. Batasi risiko jika ACES diperdagangkan dibawah 820.

3. JSMR (Jasa Marga)

JSMR (Jasa Marga) ditutup menguat +1.42% ke level 5,000 pada perdagangan Rabu (5/6). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk JSMR dengan target kenaikan ke 5,300-5,375. Secara teknikal, JSMR masih berada dalam fase konsolidasi kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 4,911-5,006. Indikator stochastic mulai menguat dari area overbought. Batasi risiko jika JSMR diperdagangkan dibawah 4,820.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable