IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan kenaikannya pada perdagangan Jumat (22/12). Kali ini, IHSG berhasil terapresiasi +0.39% ke level 7,237.52, setelah kemarin terkoreksi tipis -0.14%. Isu Gubernur BI menahan suku bunga BI7DRR di level 6% masih menjadi isu hangat dan sentimen positif dalam pergerakan IHSG pada perdagangan Jumat (22/12). Dari sisi teknikal, IHSG masih berada dalam fase super uptrend karena stabil diatas EMA7 dan MA20 masing masing di level 7,190 dan 7,121. IHSG juga berhasil breakout dari resistance minor di level 7,201-7,205. Outlook untuk IHSG berpotensi untuk menguji kembali titik all time highnya di level 7,377 pada tahun 2024.

Index Sectoral (Friday, December 22nd 2023)

Index Sectoral (Weekly, December 18th – December 22nd 2023)

Top 5 Stocks With Net Foreign Buy (Weekly, December 18th – December 22nd 2023)

Top 5 Stocks With Net Foreign Sell (Weekly, December 18th – December 22nd 2023)

Berita Global

Perekonomian Inggris menyusut 0,1% secara kuartalan pada kuartal ketiga tahun 2023, dibandingkan perkiraan awal yang datar. Sektor jasa turun 0,2%, lebih buruk dari penurunan perkiraan pertama sebesar 0,1%, dipimpin oleh penurunan 1,4% pada sektor informasi dan komunikasi, yaitu telekomunikasi dan pemrograman komputer. Di sisi lain, revisi ke atas dilakukan untuk produksi (0,1% vs tidak ada pertumbuhan) dan konstruksi (0,4% vs 0,1%). Dari sisi pengeluaran, belanja rumah tangga turun lebih besar dari perkiraan (-0.5% vs -0.4%), terutama disebabkan oleh perlindungan sosial; perhiasan, jam dan arloji, restoran dan hotel. Selain itu, investasi dunia usaha menurun namun lebih kecil dari perkiraan awal (-3.2% vs -4.2%), terutama peralatan transportasi, sementara konsumsi pemerintah direvisi lebih tinggi (0.8% vs -0.5%). Ekspor (-0,6% vs -0,5%) dan impor (-1% vs -0,8%) direvisi lebih rendah. Angka-angka untuk kuartal kedua juga direvisi lebih rendah untuk menunjukkan tidak ada pertumbuhan PDB dibandingkan perkiraan awal ekspansi sebesar 0,2%, dengan Inggris berisiko mengalami resesi. Sumber : Tradingeconomics.com

Berita Domestik

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024 masih bisa terjaga di level 5 persen. Menkeu menjelaskan beberapa faktor yang mendukung optimisme tersebut dalam acara Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 yang diselenggarakan di Hotel St. Regis, Jakarta pada Jumat (22/12). Menkeu mengatakan, lembaga internasional yang memprediksikan bahwa tahun 2023 menjadi tahun yang cukup gelap bagi ekonomi sejumlah negara besar akibat kenaikan suku bunga tidak sepenuhnya terjadi. 

Mulailah perjalananmu menuju financial freedom dengan membuka akun Sucor Sekuritas dan investasilah di saham pilihan kamu

“Untuk Amerika, nampaknya muncul suatu harapan karena resiliensi dari perekonomiannya hingga akhir tahun ini. Sehingga paling tidak perekonomian dunia terbesar bisa bertahan dengan kenaikan suku bunga yang luar biasa,” ujar Menkeu. Menkeu mengingatkan agar Indonesia tetap waspada menghadapi berbagai dinamika yang terjadi di level global. Pemerintah juga berupaya untuk menjaga permintaan domestik karena konsumsi kelompok menengah ke bawah sangat besar. Untuk itu, pemerintah terus berusaha untuk menjaga inflasi dan kenaikan harga pangan.

“Makanya kalau Bapak Presiden tadi addressing isu pangan itu menjadi sangat penting. Berbagai kebijakan kita kemarin, entah itu untuk pembelian rumah, pembelian mobil, ini semuanya ditujukan agar dari sisi supply side-nya itu properti dan konstruksi memiliki multiplier yang banyak. Dari sisi kelompok menengah yang kita melihat masih memiliki daya beli, mereka mulai dipacu untuk bisa tumbuh,” kata Menkeu.  Di sisi lain, pertumbuhan pajak yang tinggi juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan. Namun demikian, Menkeu melihat hal ini menjadi critical point bagi Indonesia karena harus menjaga momentum pertumbuhan yang menjadi basis pajak.

“Pertumbuhan dari penerimaan pajak kita tahun ini masih 7 persen, so its quite remarkable despite baseline-nya naiknya sangat tinggi. Ini akan menimbulkan tax ratio-nya membaik dan kemudian kita fokus belanja akan menjadi lebih baik, meskipun ini adalah tahun terakhir dari Presiden Jokowi. Ini memang mungkin critical point-nya adalah quality spending dan speed of spending,” jelasnya.  Menkeu mengungkapkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan sustainable juga harus dipacu dengan produktivitas melalui perbaikan infrastruktur dan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Selain itu, Menkeu menilai APBN juga harus dijaga kesehatannya untuk menahan berbagai guncangan yang akan muncul di tahun depan. 

“APBN selama ini waktu dari mulai pandemi atau bahkan sebelum pandemi, kita selalu menjadi countercyclical dan shock absorber yang sangat efektif. Pasti itu bisa dilakukan kalau APBN-nya kredibel dan sehat dan kuat. Makanya selain tadi masalah SDM dan infrastruktur untuk productivity, jaga APBN-nya agar tetap sehat, kuat, dan kredibel,” kata Menkeu. (dep/fir) Sumber : Kemenkeu.go.id

Kalender Emiten

1. ADRO (Adaro Energy) – Cash Dividen – Cum Date (28/12)
2. BBRI (Bank Rakyat Indonesia) – Cash Dividen Rp48 – Cum Date (29/12)
3. MTFN (CapitalInc Investment) – RUPST (Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (29/12)
4. TPIA (Chandra Asri Petrochemical) – RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) (29/12)
5. PTPS (Pulau Subur) – RUPST (Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (30/12)

3 Saham Dengan Sinyal Fresh Buy

1. AMMN (Amman Mineral Internasional)

AMMN (Amman Mineral Internasional) berhasil diperdagangkan menguat signifikan +5.16% ke level 6,625 pada Jumat (22/12). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk AMMN. AMMN berpotensi untuk kembali retest level psikologis 7,000 dengan skenario breakout MA20 >6,750. Batasi risiko jika AMMN diperdaagngkan dibawah 6,400.

2. BBNI (Bank Negara Indonesia)

BBNI (Bank Negara Indonesia) berhasil menguat +1.94% ke level 5,250 pada perdagangan Jumat (22/12). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk BBNI. Dari sisi teknikal, BBNI berada dalam fase uptrend karena berhasil cross up dari level MA20 di level 5,231. BBNI berpotensi untuk melanjutkan kenaikan ke titik all time high di level 5,425. Batasi risiko jika BBNI diperdagangkan dibawah 5,125

3. MDKA (Merdeka Copper Gold)

MDKA (Merdeka Copper Gold) berhasil ditutup signifikan +5.84% ke level 2,720 pada perdagangan Jumat (22/12). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk saham MDKA. Dari sisi teknikal, MDKA berada dalam fase uptrend karena berada jauh diatas EMA7 dan MA20 masing masing di level 2,510 dan 2,450. Potensi kenaikan MDKA untuk retest resistance versa di area 2,800-2,870. Batasi risiko jika MDKA diperdagangkan dibawah 2,600

Dapatkan fitur Screener berupa Early Trend Down, Golden Cross MA20 x MA50, Lonjakan Volume untuk membantu trading plan kamu dengan download Sahamology