Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperdagangkan melemah -1.01% ke level 7,616.52 pada perdagangan Selasa (3/9). Sebanyak 227 saham menguat, 364 saham melemah dan 203 saham lainnya ditutup flat. Total transaksi IHSG mencapai 10.58 triliun, jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 21.98 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 1,080,268 kali.

Heatmap Sahamology

Heatmap Sahamology menunjukkan mayoritas saham saham blue chip kompak terkoreksi seperti. Disamping penurunan IHSG, Beberapa saham yang berhasil menghijau adalah BUMI (+5.38%), BRMS (+5.63%), INDF (+0.74%), ITMG (+0.45%). Sedangkan saham big caps lainnya seperti BMRI (-1.74%), BBCA (-0.97%), BREN (-4.65%), TLKM (-1.91%) kompak melemah seiring dengan pelemahan IHSG.

Teknikal IHSG

Secara teknikal, IHSG berada dalam fase kenaikan terbatas dan diperdagangkan di konsolidasi area MA7&20 dengan rentang harga 7,482-7,624. Indikator stochastic melemah dan keluar dari area overbought. Secara seasonality, IHSG pada bulan September cenderung mengalami koreksi. IHSG berpotensi untuk kembali melemah dan retrace ke level fibonacci 0.382-0.5 di area 7,350-7,454. Investor kami himbau untuk wait and see dan menjaga cash untuk membeli saham yang terdiskon.

Sektoral Indeks

Sektoral IndeksHarga IndeksPerubahanPersentase
IDXBASIC1,344.05-6.68-0.49%
IDXCYCLIC878.62-13.27-1.49%
IDXENERGY2,667.63-14.25-0.53%
IDXFINANCE1,475.91-4.76-0.32%
IDXHEALTH1,469.58+5.21+0.36%
IDXINDUST1,086.24-3.14-0.29%
IDXINFRA1,621.86-22.85-1.39%
IDXNONCYC712.09-3.09-0.43%
IDXPROPERT715.66-6.14-0.85%
IDXTECHNO3,285.08-102.95-3.04%
IDXTRANS1,456.35-6.17-0.42%

Sektoral Indeks mayoritas berada di zona merah pada perdagangan Selasa (3/9). Sebanyak 10 sektor ditutup di zona merah dan hanya 1 sektor yang berhasil menghijau di tengah penurunan IHSG -1.01% ke 7,616.52. Satu-satunya sektor yang berhasil menguat adalah sektor kesehatan (IDXHEALTH) dengan kenaikan +0.36% ke level 1,469.58. Saham dari sektor kesehatan yang berhasil menguat adalah CARE (+11.9% ke 94), SILO (+6.21% ke 3,080), MIKA (+0.34% ke 2,950). Sedangkan sektor yang melemah paling dalam adalah sektor teknologi (IDXTECHNO) dengan koreksi -3.04% ke level 3,285.08. Beberapa saham dari sektor IDXTECHNO yang melemah adalah EMTK (-2.38% ke 410), GOTO (-1.89% ke 52), MTDL (-1.64% ke 610).

Saham Top Gainer

SahamTop Gainer
INTD+34.56%
AKSI+33.33%
PGLI+28.57%
ITMA+16.67%
BELL+16.44%

Saham Top Loser

SahamTop Loser
KPIG-20.3%
BCAP-16.19%
GWSA-13.07%
LUCK-11.76%
BABP-7.79%

Saham Top Turnover

SahamTop Turnover
BBRI861,907
BMRI533,591
BBCA520,426
BREN355,171
TLKM254,440

Saham Top Frequency

SahamTop Frequency
KPIG45,279
BSBK23,744
WIKA22,556
BUMI19,875
TLKM18,454

Saham Top Volume Shares

SahamTop Volume Shares
BUMI19,449,975
KPIG11,326,032
GOTO10,709,031
BRMS5,668,766
BSBK4,488,379

Saham Top Net Foreign Buy

SahamTop Net Foreign Buy
BBRI308,352
BREN71,347
BBNI36,012
INDF31,597
ITMG30,455

Saham Top Net Foreign Sell

SahamTop Net Foreign Sell
BMRI106,500
BRIS48,573
ASII46,132
ANTM40,793
TLKM28,790

Berita Domestik

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Agustus 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), IHK Agustus 2024 tercatat deflasi sebesar 0,03% (mtm), sehingga secara tahunan tercatat relatif stabil sebesar 2,12% (yoy) dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 2,13% (yoy).


Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono menyebut inflasi yang terjaga ini merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.


“Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025,” ungkap Erwin. Inflasi inti tetap terjaga. Inflasi inti pada Agustus 2024 tercatat sebesar 0,20% (mtm), sedikit lebih tinggi dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,18% (mtm).


Realisasi inflasi inti tersebut disumbang terutama oleh inflasi komoditas kopi bubuk, emas perhiasan, dan biaya sekolah, seiring dengan berlanjutnya peningkatan harga komoditas global khususnya emas dan dimulainya tahun ajaran baru, di tengah ekspektasi inflasi yang tetap terjangkar dalam sasaran. Secara tahunan, inflasi inti Agustus 2024 tercatat sebesar 2,02% (yoy), meningkat dari inflasi inti bulan sebelumnya sebesar 1,95% (yoy).


Kelompok volatile food melanjutkan deflasi. Kelompok volatile food pada Agustus 2024 mengalami deflasi sebesar 1,24% (mtm), tidak sedalam dari deflasi bulan sebelumnya sebesar 1,92% (mtm). Deflasi kelompok volatile food disumbang terutama oleh komoditas bawang merah, daging ayam ras, dan tomat. Penurunan harga komoditas pangan didukung oleh peningkatan pasokan seiring dengan masih berlangsungnya periode panen beberapa komoditas hortikultura. Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 3,04% (yoy), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,63% (yoy).


“Ke depan, inflasi volatile food diprakirakan tetap akan terkendali didukung oleh sinergi pengendalian inflasi TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah,” sambung Erwin.


Kelompok administered prices mengalami inflasi. Kelompok administered prices pada Agustus 2024 mengalami inflasi sebesar 0,23% (mtm), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,11% (mtm). Inflasi kelompok administered prices disumbang terutama oleh bensin dan sigaret kretek mesin (SKM) seiring dengan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi dan berlanjutnya transmisi kenaikan cukai hasil tembakau.


Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 1,68% (yoy), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,47% (yoy).(*)

Berita Emiten

PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) berhasil mencatatkan marketing sales properti sebesar Rp 980 miliar selama periode Januari-Juli 2024. Pencapaian tersebut melonjak sekitar 40% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 682 miliar. Keberhasilan ini menjadi bukti kemampuan APLN dalam mengoptimalkan penjualan produk-produk properti yang sesuai dengan kebutuhan konsumen diberbagai segmen, mulai dari bawah, menengah hingga atas.

Corporate Secretary APLN Justini Omas mengatakan, penjualan properti tahun ini mengalami kenaikan yang tinggi berkat inisiatif dan kejelian seluruh tim di APLN dalam membaca kebutuhan pasar. Untuk mendukung kemampuan bayar konsumen, perusahaan juga mendorong pembelian properti melalui skema pembiayaan perbankan atau kredit kepemilikan rumah (KPR) yang mudah diakses. 

“Ditengah daya beli sebagian masyarakat yang menurun, KPR adalah solusi bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhannya terhadap properti. Dukungan pembiayaan KPR dengan suku bunga yang kompetitif menjadi sumber utama penjualan properti APLN tahun ini,” kata Justini dalam keterangan resmi di Jakarta, pada Senin (2/9).

Menurut Justini, skema pembelian properti melalui KPR memberikan manfaat berganda, baik bagi konsumen maupun perusahaan. Selain menjadi pilihan pembayaran yang mudah dan terjangkau bagi konsumen, skema KPR juga membantu perusahaan dalam mempercepat pembangunan proyek-proyek properti. Sehingga multiplier effectnya banyak dirasakan oleh sektor-sektor pendukung properti dan pelaku ekonomi lainnya. 

BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 BULAN

Sebagai pengembang dengan pengalaman lebih dari setengah abad, APLN selalu menjaga kepercayaan konsumen melalui proyek-proyek properti berkualitas dengan nilai yang terus meningkat. Hal ini sejalan dengan konsep living in style yang selalu dikedepankan di setiap produk APLN. Dengan bergaya modern, sophisticated, dan elegan, proyek-proyek yang diluncurkan memiliki fasilitas premium yang mampu menghadirkan pengalaman berhuni yang mengesankan. 

“Selain produk yang berkulitas dan landskap hunian yang selaras dengan alam, kami menjaga kepercayaan konsumen melalui serah terima unit seperti yang sudah diperjanjikan. Kami memahami bahwa setiap konsumen ingin segera memiliki dan menempati properti yang telah mereka beli,” imbuh Justini.  

Saat ini, APLN memiliki dan membangun berbagai proyek properti seperti Bukit Podomoro Jakarta, Podomoro Golf View, Podomoro Park Bandung, Parkland Podomoro Karawang dan Borneo Bay Residences di Balikpapan, dekat Ibu Kota Nusantara (IKN). Proyek-proyek tersebut dirancang secara khusus menyesuaikan dengan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat yang terus berkembang. 

Justini menambahkan, hingga Semester I-2024 APLN telah berhasil mencatatkan kinerja yang memuaskan. Perseroan mencatatkan laba komprehensif mencapai Rp 62,2 miliar, dibandingkan semester I-2023 yang merugi Rp 53,2 miliar. Penjualan dan pendapatan usaha APLN per Juni 2024 juga meningkat menjadi Rp 1,89 triliun, dari Rp 1,87 triliun di periode sama tahun 2023. 

“Selain mengoptimalkan strategi bisnis, APLN juga terus melakukan efisiensi operasional secara menyeluruh. Upaya ini berhasil meningkatkan laba kotor Perseroan hingga 10% menjadi Rp 729,8 miliar di semester I-2024. Hal ini mencerminkan komitmen kami tidak hanya untuk memperkuat pertumbuhan penjualan, tetapi juga memastikan profitabilitas yang berkelanjutan di tengah kondisi ekonomi yang yang menantang,” tutup Justini.

Berita Global

Minyak sawit berjangka Malaysia melonjak sekitar 1% mendekati MYR 3,980 per ton setelah mencapai level MYR 3,901 pada sesi sebelumnya, didukung oleh penurunan ringgit yang stabil. Prospek lesunya produksi akibat cuaca kering juga meningkatkan sentimen, karena Asosiasi Penggilingan Minyak Sawit Semenanjung Selatan mencatat produksi turun tipis 1% selama 25 hari pertama bulan Agustus.

Sementara itu, produsen biodiesel terbesar di Indonesia akan meluncurkan kebijakan wajib pencampuran biodiesel berbahan dasar minyak sawit sebesar 50% pada tahun depan setelah adanya peraturan deforestasi oleh UE. Namun, kelemahan harga minyak saingannya di Dalian membatasi kenaikan tersebut. Sementara itu, data surveyor kargo menunjukkan penurunan ekspor pada bulan Agustus, dengan Intertek Testing Services mengatakan pengiriman produk minyak sawit Malaysia turun sebesar 9,9%.

Selain itu, terdapat potensi peningkatan pajak impor minyak nabati di negara pembeli utama India, yang dapat menurunkan permintaan minyak sawit. Di tempat lain, harga minyak mentah melemah setelah mengalami penurunan besar baru-baru ini, karena kekhawatiran terhadap prospek ekonomi Tiongkok mengimbangi gangguan pasokan di Libya.

3 Saham Bersinyal Fresh Buy

1. BUMI (Bumi Resources)

BUMI (Bumi Resources) ditutup menguat 5.38% ke 98 pada perdagangan Selasa (3/9). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk BUMI dengan target kenaikan ke 103-108. Berdasarkan AI Statistic Sahamology. BUMI Memiliki trend yang kuat, momentum yang moderat menuju kuat dan partisipasi pasar yang kuat. Batasi risiko jika BUMI diperdagangkan dibawah 94.

2. BULL (Buana Lintas Lautan)

BULL (Buana Lintas Lautan) ditutup menguat +2.48% ke level 124 pada perdagangan Selasa (3/9). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk BULL dengan target kenaikan ke 130-135. Jika dilihat dari performa apps sahamology, Trading Performa BULL memiliki tingkat win rate sebesar 90%. Batasi risiko jika BULL diperdagangkan dibawah 118.

3. PTMP (Mitrapack)

PTMP (Mitrapack) ditutup menguat +2.41% ke level 85 pada perdagangan Selasa (3/9). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk PTMP dengan target kenaikan ke 90-92. Screener Sahmology mengindikasikan On The Move dan Breakout High untuk PTMP. Batasi risiko jika PTMP diperdagangkan dibawah 81.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable