IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah -0.4% ke level 7,247 pada perdagangan Selasa (5/3). Penurunan tersebut sudah terjadi selama 4 hari berturut turut sejak IHSG terakhir kali ditutup di zona hijau pada 28 Februari dengan kenaikan +0.59%. Total transaksi IHSG mencapai 9.62 triliun, jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 20.54 miliar, dan aktif ditransaksikan sebanyak 1,233,182 kali. Hanya 198 saham menguat, 236 saham ditutup flat, dan 340 saham ditutup di zona merah. Secara teknikal, IHSG sudah memasuki zona downtrend karena ditutup dibawah EMA7 MA20 masing masing di level 7,287-7,288. Indikator Stochastic juga mengarah kebawah. Kami menghimbau kepada para Investor untuk wait and see terhadap potensi penurunan IHSG ke level psikologis 7,200. Investor juga sedang menunggu FOMC Meeting yang akan diadakan 2 pekan depan untuk membahas pergerakan suku bunga AS.

BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 BULAN

Sektoral Indeks

Sektoral IndeksHarga IndeksPerubahanPersentase
IDXBASIC1,242.08-10.11-0.81%
IDXCYCLIC840.78-6.37-0.75%
IDXENERGY2,130.21+15.19+0.72%
IDXFINANCE1,503.95-2.56-0.17%
IDXHEALTH1,312.42-3.5-0.27%
IDXINDUST1,101.02-4.95-0.45%
IDXINFRA1,588.44-10.30-0.64%
IDXNONCYC700.50-6.28-0.89%
IDXPROPERT676.87-9.85-1.43%
IDXTECHNO3,550.60-30.65-0.86%
IDXTRANS1,552.52-2.8-0.18%

10 sektoral indeks kompak terkoreksi dengan penurunan terdalam dialami oleh sektor properti (IDXPROPERT). Satu-satunya sektor yang berhasil menghijau ditengah penurunan IHSG pada perdagangan Selasa (5/3) adalah sektor energi (IDXENERGY). Kenaikan IDXENERGY ditopang oleh menguatnya harga batubara Newcastle Coal Futures ke level $140. Saham saham batubara juga kompak menguat seperti ADRO (+3.54% ke 2,630), INDY (+2.9% ke 1,420), PTBA (+1.86% ke 2,740), ITMG (+3.03% ke 27,175). Sektor Properti (IDXPROPERT) menjadi pemberat pergerakan IHSG hari ini dengan koreksi -1.43% ke level 676.87 ditekan oleh saham CTRA (-3.09% ke 1,255) dan SMRA (-1.8% ke 545). Investor dapat memantau saham dari sektor industri dasar (IDXBASIC) terutama sektor emas.

Saham Top Gainers

SahamTop Gainers
ALII+22.09%
MPIX+21.49%
SATU+12.12%
ESTA+11.27%
PTPP+10.39%

Saham Top Losers

SahamTop Losers
SMLE-24.83%
SURI-18.65%
BWPT-9.84%
DRMA-9.13%
LIVE-8.99%

Saham Top Frequency

SahamTop Frequency
VKTR53,643
WIFI41,887
MPIX32,739
UDNG30,702
SATU28,536

Saham Top Volume Shares

SahamTop Volume Shares
GOTO23,933,616
VKTR14,152,436
FREN6,242,773
BUMI5,456,310
DOOH4,531,478

Saham Top Turnover

SahamTop Turnover (Juta)
BBRI704,944
BMRI651,352
BBCA607,796
TLKM389,845
BBNI294,013

Saham Top Net Foreign Buy

SahamTop Net Foreign Buy (Juta)
ADRO55,622
ITMA31,143
PTBA25,964
BUMI21,563
BFIN19,010

Saham Top Net Foreign Sell

SahamTop Net Foreign Sell (Juta)
ASII-118,503
TLKM-109,128
BBCA-35,845
BRPT-32,501
BBYB-18,806

Berita Global

GDP China

Pemerintah Tiongkok menetapkan target pertumbuhan PDB sekitar 5% pada tahun 2024, tidak berubah dari tahun 2023, dan dibandingkan dengan pertumbuhan 5,2% pada tahun tersebut, Perdana Menteri Li Qiang mengumumkan di Kongres Rakyat Nasional. Sementara itu, pemerintah menetapkan defisit fiskal terhadap PDB sebesar 3% pada tahun 2023, di bawah target revisi tahun 2023 sebesar 3,8%. Belanja fiskal akan meningkat sebesar 4%, lebih rendah dari target tahun lalu sebesar 5,6%, sementara pendapatan fiskal akan meningkat sebesar 4%, lebih rendah dari target tahun lalu sebesar 5,6%. diperkirakan akan naik 3,3%, di bawah target tahun lalu sebesar 6,7%.

Pemerintah juga mengumumkan rencana untuk menerbitkan obligasi pemerintah pusat khusus ultra-panjang senilai CNY 1 triliun yuan pada tahun 2024. Dari segi harga, CPI diperkirakan meningkat sekitar 3%, konsisten dengan target tahun 2023 tetapi jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu sebesar 0,2%. meningkatkan. Target tingkat pengangguran perkotaan tetap pada 5,5%, tidak berubah dari tahun 2023, dan serupa dengan tingkat tahun lalu sebesar 5,2%. Tujuan pemerintah untuk menciptakan 12 juta lapangan kerja baru di perkotaan pada tahun 2024 juga tetap sama seperti pada tahun 2023. Sumber : TradingEconomics.com

Dollar Index

Indeks dolar melemah di bawah 104 pada hari Selasa, menahan penurunan baru-baru ini karena investor menantikan lebih banyak data ekonomi AS dan komentar Federal Reserve minggu ini untuk memandu prospek suku bunga dengan lebih baik. Angka aktivitas jasa dan pesanan pabrik AS akan dirilis pada hari Selasa, sementara laporan pekerjaan bulanan yang penting akan dirilis pada hari Jumat.

Ketua Fed Jerome Powell juga akan hadir di hadapan kongres AS pada hari Rabu dan Kamis. Pekan lalu, data ISM menunjukkan bahwa sektor manufaktur AS mengalami kontraksi selama 16 bulan berturut-turut di bulan Februari, dan lebih cepat dari perkiraan, menandai kontraksi terpanjang dalam 22 tahun. Pada saat yang sama, hasil akhir survei konsumen Michigan menunjukkan semangat yang lebih lemah dari perkiraan untuk bulan Februari, karena ekspektasi dan kondisi saat ini memburuk. Sumber : TradingEconomics.com

3 Saham Dengan Sinyal Fresh Buy

1. ITMG (Indo Tambangraya Megah)

ITMG (Indo Tambangraya Megah) ditutup menguat +3.03% ke level 27,175 pada perdagangan Selasa (5/3). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk ITMG dengan target kenaikan ke level 27,825. Secara teknikal ITMG berada di fase uptrend karena stabil diatas EMA7-MA20 serta stochastic yang mengarah keatas. Batasi risiko jika ITMG berada dibawah EMA7 <26,525.

2. ESSA (Essa Industries Indonesia)

ESSA (Essa Industries Indonesia) ditutup menguat +2.91% ke level 530 pada perdagangan Selasa (5/3). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk saham ESSA dengan target kenaikan ke level Bollinger Upper 550-560. Secara teknikal ESSA mulai uptrend karena berhasil ditutup diatas MA20 >523. Batasi risiko jika ESSA diperdagangkan dibawah <520.

3. ULTJ (Ultrajaya Milk Industry)

ULTJ (Ultrajaya Milk Industry) ditutup menguat tipis +0.6% ke level 1,670 pada perdagangan Selasa (5/3). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk saham ULTJ dengan target kenaikan ke Bollinger Upper Bands 1,770. Secara teknikal ULTJ berada dalam fase downtrend karena masih dibawah MA20, tetapi berhasil ditutup diatas EMA7 >1,665. Potensi kenaikan ke 1,770 terkonfirmasi apabila ULTJ berhasil breakout MA20 >1,690. Batasi risiko jika ULTJ berada dibawah <1,635.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable