IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat +0.42% ke level 7,775 pada perdagangan Senin (23/9). Sebanyak 284 saham ditutup di zona hijau, 283 saham di zona merah dan 224 saham lainnya ditutup flat. Total transaksi IHSG mencapai triliun, jumlah saham yang diperdagangkan mencapai miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak kali.

Heatmap Sahamology

Heatmap Sahamology menunjukkan mayoritas saham big caps ditutup menguat pada perdagangan Senin (23/9). Big 4 Banks juga kompak ditutup di zona hijau seperti BBRI (+2.33%), BBCA (+1.62%), BMRI (+2.05%), dan BBNI (+0.8%). Disamping saham berkapitalisasi pasar besar, Saham yang terkait dengan grup Bakrie juga kompak menguat seperti BUMI (+6.9%) dan BRMS (+12%). Dari heatmap sahamology, yang melemah ada saham AMMN (-1.45%), FREN (-7.41%), BREN (-19.83%), SRTG (-3.28%), dan INDF (-0.7%)

Chart IHSG

Secara teknikal, IHSG mengalami penguatan terbatas dan terkonsolidasi diantara kombinasi MA 7&20 dengan rentang nilai 7,723-7,792. Indikator stochastic masih berada di area overbought. Waspada jika IHSG kembali melemah dibawah level low 7,675 maka IHSG berpotensi untuk melanjutkan koreksi ke level 7,547. Investor kami himbau untuk tidak terlalu agresif dalam membeli saham ditengah potensi penurunan IHSG.

Sektoral Indeks

Sektoral IndeksNilai IndeksPerubahanPersentase
IDXBASIC1,331.38+24.05+1.84%
IDXCYCLIC905.18-4.48-0.16%
IDXENERGY2,714.51+48.87+1.83%
IDXFINANCE1,572.63+14.59+0.94%
IDXHEALTH1,548.80-3.02-0.19%
IDXINDUST1,086.22-1.74-0.16%
IDXINFRA1,564.84-26.51-1.67%
IDXNONCYC743.28+5,25+0.71%
IDXPROPERT784.90+6.06+0.78%
IDXTECHNO3,827.62+41.73+1.1%
IDXTRANS1,522.39+0.12+0.01%

Sektoral Indeks ditutup mayoritas di zona hijau pada perdagangan Senin (23/9). Sebanyak 7 sektor menguat dan 4 sektor melemah ditengah kenaikan IHSG +0.42% ke level 7,775. Sektor yang menguat paling signifikan adalah sektor industri dasar (IDXBASIC) dengan kenaikan +1.84% ke level 1,331.38. Beberapa saham dari sektor IDXBASIC yang menguat adalah BRMS (+12% ke 196), TPIA (+8.39% ke 8,725), TINS (+3.47% ke 1,045), AVIA (+2.98% ke 484). Sedangkan sektor yang melemah paling dalam adalah sektor IDXINFRA dengan koreksi -1.67% ke level 1,564.84. Beberapa saham dari sektor IDXINFRA yang terkoreksi adalah BREN (-19.83% ke 7,075), WIKA (-3.09% ke 376), ADHI (-2.11% ke 278).

Saham Top Gainer

SahamTop Gainer
EMDE+30.97%
AYLS+23.21%
BGTG+23.08%
PYFA+16.57%
ASRI+12.39%

Saham Top Loser

SahamTop Loser
BREN-19.83%
KMDS-5.88%
CINT-5.36%
ITMA-4,95%
CASA-4.71%

Saham Top Turnover

SahamTop Turnover
BBRI1,340,683
BBCA791,283
BMRI589,462
PTBA391,374
GOTO350,955

Saham Top Volume Shares

SahamTop Volume Shares
GOTO54,234,264
FREN50,174,380
BUMI20,244,253
BRMS10,318,201
LPKR4,418,727

Saham Top Frequency

SahamTop Frequency
BSBK63,040
PSAB38,372
PTBA28,297
BBRI27,481
BUMI21,032

Saham Top Net Foreign Buy

SahamTop Net Foreign Buy
BBRI669,691
BMRI110,999
PTBA63,289
TPIA58,510
BRIS33,893

Saham Top Net Foreign Sell

SahamTop Net Foreign Sell
FREN111,992
INDF28,109
GOTO26,512
BUMI22,922
SMGR17,868

Berita Domestik

Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap baik dan mendukung ketahanan eksternal. Defisit NPI triwulan II 2024 menurun ditopang oleh neraca transaksi modal dan finansial yang surplus serta defisit transaksi berjalan yang sehat.


Bank Indonesia mencatat NPI triwulan III 2024 terus membaik ditopang oleh berlanjutnya surplus neraca perdagangan, yang pada Agustus 2024 tercatat sebesar 2,9 miliar dolar AS. Sementara itu, aliran masuk investasi portofolio terus berlanjut dan tercatat tinggi, dimana pada triwulan III 2024 (hingga 13 September 2024) mencatat net inflows sebesar 10,1 miliar dolar AS (qtd), yang terjadi pada seluruh instrumen keuangan domestik.

BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 BULAN


Posisi cadangan devisa Indonesia akhir Agustus 2024 tercatat meningkat, sebesar 150,2 miliar dolar AS, setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.


“Ke depan, NPI 2024 diprakirakan tetap sehat, dengan transaksi berjalan dalam kisaran defisit rendah sebesar 0,1% sampai dengan 0,9% dari PDB,” papar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam siaran persnya.


Surplus neraca transaksi modal dan finansial diprakirakan meningkat didukung oleh berlanjutnya peningkatan aliran masuk modal asing, sejalan dengan meredanya ketidakpastian pasar keuangan global, persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional, dan imbal hasil investasi di aset keuangan domestik yang tetap menarik.(*)

Berita Emiten

Barito Renewables Energy (BREN) tereliminasi dari indeks FTSE Global Equity Series-Large Cap. Itu karena terganjal aturan free float seiring konsentrasi saham pada segelintir investor. Maklum, 97 persen saham emiten asuhan Prajogo Pangestu itu, dikempit 4 pengepul. 

Merespons itu, manajemen Barito Energy menyebut informasi mengenai empat pemegang saham telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasar prospektus initial public offering (IPO) edisi 2023, dan data harian sampai 19 September 2024. 

So, per 19 September 2024, porsi kepemilikan saham empat investor utama perseroan tercatat 95,97 persen. Dengan rincian Barito Pacific (BRPT) 64,666 persen, Green Era Energy Pte. Ltd. 23,603 persen, Jupiter Tiger Holdings 3,941 persen, dan Prime Hill Funds 3,761 persen. 

Selanjutnya, saham free float 15,60 miliar eksemplar atau 11,66 persen. Jumlah itu tidak mengalami perubahan signifikan dibanding persentase free float berdasar prospektus IPO yang menyebut jumlah saham free float 15,69 miliar helai alias 11,73 persen. 

”Perseroan akan terus memantau kepatuhan terhadap aturan free float yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI),” tegas Merly, Direktur dan Corporate Secretary Barito Renewables Energy. 

Indeks Financial Time Stock Exchange (FTSE) Russell akan menghapus saham Barito Energy efektif sejak pembukaan perdagangan Rabu, 25 September 2024. Sebelumnya, perseroan direncanakan masuk dalam indeks FTSE Global Equity Series (Large Cap), berlaku mulai 20 September 2024, dan efektif pada 23 September 2024.

Pasca-pengumuman penghapusan, saham perseroan menukik 2.200 poin alias 19,95 persen sekaligus terkena auto-reject bawah (ARB) dengan parkir di kisaran Rp8.825. Itu menjadi kali kedua Barito Energy gagal masuk indeks FTSE Russell setelah sebelumnya tersandung papan pemantauan khusus. (*)

Berita Global

Bank Rakyat Tiongkok (PBoC) secara tak terduga menurunkan suku bunga pembelian kembali terbalik 14 hari sebesar 10bps menjadi 1,85% pada tanggal 23 September 2024, dari sebelumnya 1,95%. Bank sentral juga menyuntikkan likuiditas sebesar CNY 74,5 miliar ke dalam sistem perbankan menggunakan alat ini, katanya dalam sebuah pernyataan.

Selain itu, PBoC juga meningkatkan CNY 160,1 miliar melalui reverse repo 7 hari, mempertahankan suku bunga tidak berubah di 1,7%. Langkah-langkah ini mengikuti keputusan otoritas moneter minggu lalu untuk mempertahankan suku bunga pinjaman utama pada rekor terendah setelah pemotongan mengejutkan pada bulan Juli. Hal ini juga sejalan dengan penurunan 10bps pada suku bunga reverse repo 7 hari di bulan Juli.

Tindakan pada hari Senin ini diambil menjelang Hari Libur Nasional, yaitu libur 7 hari yang dimulai pada tanggal 1 Oktober. Bank sentral biasanya menawarkan pinjaman 14 hari sebelum libur panjang, seperti yang terlihat pada bulan Februari sebelum libur Tahun Baru Imlek selama seminggu. PBoC baru-baru ini mengisyaratkan pihaknya sedang mempersiapkan kebijakan tambahan setelah data yang lemah pada bulan Agustus memicu kekhawatiran bahwa Tiongkok akan gagal mencapai target PDB sekitar 5% tahun ini.

3 Saham Bersinyal Fresh Buy

1. EXCL (XL Axiata)

EXCL (XL Axiata) ditutup menguat +0.88%% ke level 2,300 pada perdagangan Senin (23/9). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk saham EXCL dengan target kenaikan ke level 2,500-2,640. Selama 6 transaksi, EXCL berhasil mencatatkan keuntungan sebanyak 5x dan hanya rugi 1x. Batasi risiko jika EXCL diperdagangkan dibawah 2,180.

2. ASRI (Alam Sutera Realty)

ASRI (Alam Sutera Realty) ditutup menguat +12.39% ke level 254 pada perdagangan Senin (23/9). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk saham ASRI dengan target kenaikan ke level 266-272. Screener Sahamology mengindikasikan ASRI dengan Early Trend Up, Big White Candle dan Breakout High. Batasi risiko jika ASRI diperdagangkan dibawah 240.

3. MARK (Mark Dynamics Indonesia)

MARK (Mark Dynamics Indonesia) ditutup menguat +1.55% ke level 980 pada perdagangan Senin (23/9). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk saham MARK dengan target kenaikan ke level 1,000-1,020. Berdasarkan AI Statistic Sahamology, MARK berada dalam trend moderate menuju kuat, Momentum yang moderate menuju kuat dan kekuatan market yang optimal. Batasi risiko jika MARK diperdagangkan dibawah 950.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable