IHSG -0.26% ke level 7,543. Grup Panin Kompak Menguat.
- 3 October 2024
- 0
IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah -0.26% ke level 7,543 pada perdagangan Kamis (3/10). Sebanyak 284 saham ditutup di zona hijau, 296 saham ditutup di zona merah dan 216 saham lainnya ditutup flat. Total transaksi IHSG mencapai 12.14 triliun, jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 20.69 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 1,264,269 kali.
Heatmap Sahamology
Heatmap Sahamology menunjukkan saham berkapitalisasi pasar besar ditutup variatif pada perdagangan Kamis (3/10). Beberapa saham yang terkoreksi di Heatmap adalah BBRI (-0.4%), BBCA (-0.48%), AMMN (-1.66%), BREN (-1.79%), TLKM (-1.03%). Sedangkan saham bigcaps yang menguat adalah BMRI (+1.08%), BBNI (+0.47%), ASII (+1.94%), INCO (+0.47%). Adapun grup saham Bank Panin yang melonjak signifikan seperti PNLF (+9.80%) dan PNBN (+13.64%).
Chart IHSG
Secara teknikal, IHSG masih berada dalam trend penurunan karena masih diperdagangkan dibawah kombinasi MA 7&20 dengan rentang nilai 7,625-7,778. Indikator stochastic juga masih berada di area oversold seiring dengan penurunan IHSG. IHSG masih ada potensi untuk melanjutkan koreksi ke fibonacci retracement 0.5-0.618 untuk menguji resistance become support All Time High di 7,353-7,454. Investor kami himbau untuk tidak terlalu agresif dalam membeli saham.
Sektoral Indeks
Sektoral Indeks | Harga Indeks | Perubahan | Persentase |
IDXBASIC | 1,401.62 | -9.77 | -0.69% |
IDXCYCLIC | 869.14 | +5.54 | +0.64% |
IDXENERGY | 2,744.6 | -19.69 | -0.71% |
IDXFINANCE | 1,510.61 | +4.57 | +0.3% |
IDXHEALTH | 1,571.51 | -10.97 | -0.69% |
IDXINDUST | 1,077.01 | +3.32 | +0.31% |
IDXINFRA | 1,520.74 | +1.02 | +0.07% |
IDXNONCYC | 735.8 | +0.36 | +0.05% |
IDXPROPERT | 793.25 | +3.44 | +0.44% |
IDXTECHNO | 3,754.83 | -42.32 | -1.11% |
IDXTRANS | 1,494.09 | -2.09 | -0.14% |
Sektoral Indeks ditutup variatif pada perdagangan Kamis (3/10). Sebanyak 5 sektor melemah dan 6 sektor menguat ditengah penurunan IHSG -0.26% ke level 7,543. Sektor yang menguat paling signifikan adalah sektor IDXCYCLIC dengan kenaikan +0.64% ke level 869.14. Beberapa saham dari sektor IDXCYCLIC yang menguat adalah ERAA (+6.57% ke 454), AUTO (+4.48% ke 2,330), DRMA (+3.23% ke 1,120). Sedangkan sektor yang melemah paling dalam adalah sektor IDXTECHNO dengan koreksi -1.11% ke 3,754.83 Beberapa saham dari sektor IDXTECHNO yang melemah adalah BUKA (-3.33% ke 116), DMMX (-1.67% ke 118), GOTO (-1.54% ke 64).
Saham Top Gainer
Saham | Top Gainer |
KRAS | +24.06% |
LABA | +22.49% |
HOMI | +14.85% |
PNBN | +13.64% |
RAJA | +10% |
Saham Top Loser
Saham | Top Loser |
HEXA | -10.81% |
BRMS | -8.96% |
IBOS | -8.46% |
SAPX | -8.28% |
DOID | -6.12% |
Saham Top Turnover
Saham | Top Turnover |
BBRI | 1,740,312 |
BBCA | 636,333 |
BMRI | 602,045 |
AMMN | 322,742 |
BRMS | 320,204 |
Saham Top Volume Shares
Saham | Top Volume Shares |
GOTO | 35,267,299 |
BUMI | 15,831,850 |
BSBK | 13,915,170 |
BRMS | 12,751,514 |
BUKA | 5,150,469 |
Saham Top Frequency
Saham | Top Frequency |
BSBK | 94,795 |
BBRI | 63,823 |
BDKR | 30,622 |
BRMS | 22,634 |
ANTM | 22,621 |
Saham Top Net Foreign Buy
Saham | Top Net Foreign Buy |
ASII | 127,690 |
BRPT | 87,297 |
SMGR | 49,115 |
ANTM | 37,894 |
EXCL | 20,956 |
Saham Top Net Foreign Sell
Saham | Top Net Foreign Sell |
BBRI | 728,454 |
BBCA | 117,747 |
TLKM | 78,852 |
GOTO | 70,513 |
MAPI | 59,220 |
Berita Domestik
Stabilitas sistem keuangan (SSK) pada semester I 2024 terjaga di tengah peningkatan tekanan eksternal seiring berlanjutnya ketidakpastian global. Indeks SSK pada level yang terjaga didukung ketahanan perbankan dan Industri Keuangan Nonbank (IKNB), serta terjaganya kinerja korporasi dan Rumah Tangga (RT).
Peningkatan tekanan eksternal berdampak terbatas pada sektor keuangan, sebagaimana tecermin pada akselerasi pertumbuhan intermediasi dan permodalan. Kebijakan makroprudensial akomodatif memberikan ruang bagi pembiayaan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan demikian, prospek intermediasi perbankan tetap kuat, outlook pertumbuhan kredit pada akhir tahun 2024 diprakirakan terjaga dalam sasaran 10-12% dan terus meningkat pada tahun 2025 dalam kisaran 11-13%.
Demikian fokus utama buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) No. 43, September 2024 yang bertema “Menjaga Resiliensi, Melanjutkan Momentum Pertumbuhan”, yang diluncurkan bersamaan dengan Kalkulator Hijau. Peluncuran dilakukan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia dan Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), di Jakarta, Rabu (02/10).
Deputi Gubernur BI, Juda Agung menyebut ada 3 tantangan SSK yang perlu menjadi perhatian bersama. Pertama, adanya pergeseran lansekap perekonomian dunia sejalan dengan semakin meredanya ketidakpastian kebijakan moneter negara maju dan melambatnya tekanan inflasi global. “Tentunya siklus keuangan global yang melonggar ini dapat kita manfaatkan untuk mendorong pembiayaan ekonomi di tengah meningkatnya kebutuhan pembiayaan ekonomi domestik,” katanya.
Kedua, risiko operasional yang muncul dari digitalisasi keuangan dalam bentuk ancaman siber, risiko fraud, dan risiko operasional dari layanan penyedia teknologi kritikal. Ketiga, risiko perubahan iklim yang termaterialisasi menjadi risiko fisik dan risiko transisi.(*)
Berita Emiten
PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) menyampaikan bahwa Candra Ciputra selaku Presiden Komisaris yang juga CEO Grup Ciputra telah menambah kepemilikan sahamnya pada tanggal 30 September 2024. Randy Kartadinata Corporate Secretary MTDL dalam keteranganya Rabu (2/10), menyampaikan bahwa Candra Ciputra telah membeli sebanyak 319.000 lembar saham MTDL di harga Rp480 per saham.
BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 BULAN
“Tujuan dari transaksi ini adalah untuk Investasi dengan kepemilikan saham langsung” tuturnya. Pasca pembelian maka kepemilikan saham Candra Ciputra yang juga selaku Direktur Utama PT Ciputra Development Tbk (CTRA) tersebut di MTDL bertambah menjadi 30,2 juta lembar saham setara dengan 0,24%, di bandingkan sebelumnya sebanyak 29,9 juta lembar saham setara dengan 0,244%. Pada perdagangan hari ini Rabu (2/10) saham MTDL turun Rp5 atau tergerus 1 % menjadi Rp625 per lembar saham.
Berita Global
Tembaga berjangka diperdagangkan sekitar $4,6 per pon pada hari Kamis, mendekati level tertinggi dalam empat bulan karena paket stimulus komprehensif Tiongkok meningkatkan prospek permintaan di negara tersebut. Perjalanan kereta api pada hari pertama libur panjang selama seminggu di Tiongkok naik 6,7% tahun-ke-tahun, menunjukkan perilaku konsumen yang kuat.
Selama akhir pekan, Tiongkok melonggarkan peraturan bagi pembeli rumah dan menurunkan suku bunga hipotek untuk mendukung pasar properti yang terkepung, menandakan potensi peningkatan permintaan bahan konstruksi seperti tembaga.
Bank Rakyat Tiongkok juga memangkas rasio persyaratan cadangan bank sebesar 50 basis poin pada minggu lalu, yang diperkirakan akan membebaskan modal sebesar 1 triliun yuan, dan menurunkan suku bunga utama jangka menengah dan pendek untuk mendorong pinjaman dan meningkatkan likuiditas. Selain itu, prospek penurunan suku bunga AS lebih lanjut yang dapat meningkatkan aktivitas ekonomi global semakin menambah sentimen.
3 Saham Bersinyal Fresh Buy
1. NISP (Bank OCBC NISP)
NISP (Bank OCBC NISP) ditutup menguat +0.74%% ke level 1,360 pada perdagangan Kamis (3/10). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk NISP dengan target kenaikan ke level 1,440-1,450. Berdasarkan AI Sahamology, NISP sedang sideways down dengan penguatan. Aktifitas market maker Big Accum dengan market interest oversold. Batasi risiko jika NISP diperdagangkan dibawah 1,310.
2. NRCA (Nusa Raya Cipta)
NRCA (Nusa Raya Cipta) ditutup menguat +1.1% ke level 368 pada perdagangan Kamis (3/10). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk NRCA dengan target kenaikan ke level 380-400. Berdasarkan AI Statistic Sahamology, NRCA berada dalam trend moderat menuju kuat, Momentum yang moderat menuju lemah dan kekuatan market yang optimal. Batasi risiko jika NRCA diperdagangkan dibawah 356.
3. TAPG (Triputra Agro Persada)
TAPG (Triputra Agro Persada) ditutup menguat +1.81% ke level 845 pada perdagangan Kamis (3/10). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk TAPG dengan target kenaikan ke level 890-920. Jumlah pelaku pasar yang membeli saham TAPG lebih banyak daripada jumlah pelaku pasar yang membeli saham TAPG. Batasi risiko jika TAPG diperdagangkan dibawah 800.
Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable