BLT 600 Ribu Tertunda Karena SOP, Bagaimana Saham Retail Hari Ini ?
- 25 August 2020
- 0
BLT 600 ribu untuk pekerja swasta tertunda karena SOP. Sektor TRADE turun bukan karena sentimen ini tapi lebih karena faktor gold di UNTR
IHSG kemarin ditutup flat +4.23 point setelah bergerak maju mundur di area rentang konsolidasinya. Jumlah saham yang naik dan turun pun berimbang : naik 228 dan turun 211. Sektoral alami kondisi mixed dimana 5 sektor melemah dan 4 sektor menguat. Penguatan sektor PROPERTY dan FINANCE mampu jaga IHSG tetap di zona hijau ditengah sentimen negatif sektor berbasis komoditas.
Aktivitas investor asing masih deras lakukan aksi jual terutama di sektor INFRA dan FINANCE. INFRA alami outflow -216 milyar sedangkan FINANCE -242 milyar. Sehingga secara total terjadi net sell sebanyak -638 milyar.
Saham yang menjadi incaran beli asing : BBRI BRIS CTRA PTBA MDKA dan INDF
Saham yang jadi target net sell asing : BMRI BBNI TLKM BBCA TOWR FREN dan GGRM
Detail Market Summary Senin 24 Agustus 2020
Saham Property Naik, Retail Terkoreksi Karena Faktor Emas di UNTR Bukan BLT
Rencana pemerintah yang akan kucurkan dana BLT Rp 600ribu kepada pegawai swasta sebagai bantuan langsung tunai via BPJS tertunda. Kemenaker nyatakan butuh waktu untuk lakukan verifikasi data sebelum bantuan bisa dicairkan.
Kabar ini sebenarnya tidak berpengaruh banyak kepada sektor TRADE yang kemarin turun. Turunnya sektor TRADE kemarin lebih banyak disebabkan oleh koreksi saham UNTR -2.02% yang punya kontribusi 15.28% ke sektornya. Sedangkan DNET yang cenderung tidak likuid menambah beban sektor ini setelah turun -4.31% dengan total transaksi hanya 62 lot saja.
Saham saham yang bersinggungan langsung dengan retail seperti MAPI RALS LPPF ERAA cenderung naik atau flat sehingga impact dari berita itu hanya merupakan jeda saja.
Beberapa saham PROPERTY baik konstruksi maupun pengembang mulai bangkit dari sidewaysnya. Trend naiknya dimulai sejak kemarin setelah mulai keluar dari area upper bollinger. Hal ini menjadi pertanda baik sektor ini akan mengejar ketertinggalan trendnya dari sektor lain yang sudah lebih dulu moncer. PWON dan SMRA bisa jadi top pick disamping BSDE dan CTRA. Sedangkan dari konstruksi WIKA menjadi alternatif pertama.
S&P 500 Pecahkan Rekor Pertama Kali Diatas Level 3400, Bursa Regional Bisa Menghijau
Semalam untuk pertama kalinya index 500 saham unggulan Amerika tutup di atas level 3400 dipicu oleh melejitnya saham Apple. Produsen iPhone ini juga mendominasi di DOW sehingga mampu dorong DJIA naik +378. Tinggal index DJIA yang belum sentuh level high tahun ini karena masih dibawah level 29000. Melejitnya bursa saham membuat risk appetite naik dan harga gold terkoreksi sementara waktu. Emas makin menjauh dari level USD 2000, semalam diperdagangkan di level USD 1935 per troy ounce. Waspada untuk yang masih hold saham UNTR MDKA karena pressure masih akan tinggi.
Banyaknya katalis positif akan bawa pengaruh bagi regional dan IHSG yang berpotensi menguat diawal perdagangan. Apalagi kemarin China perkenalkan model IPO ala NASDAQ yang dinamakan ChiNext langsung melejit di hari pertamanya. Hari ini index masih berpotensi bergerak dalam rentang konsolidasinya 5244 – 5316 dan menguat. Apalagi kemarin candle sudah reject area suppport MA5.
Beberapa saham yang bisa jadi watchlist adalah : AGRO IMAS BFIN BRIS KAEF INAF BBKP HOKI KRAS ASSA MAPI BJBR MIKA SMRA RALS ACST WIKA PWON AGRO PGAS IMJS
Tone dan Manner Hari Ini : Turunnya Sektor TRADE Bukan Karena Penundaan BLT, Tapi Faktor Gold Pada UNTR
Support – Resisten : 5230 – 5369
Beli Video Sahamology di Web TETRA SAHAM
Dapatkan video video edukasi terbaik SAHAMOLOGY di aplikasi TETRA SAHAM. Ketinggalan workshop mini class ? Bisa beli videonya dengan skema rental 30 hari
Ikut workshop tapi lupa beli paket dengan playback ? Bisa juga beli Video On Demand nya. Murah banget. Cuma Rp 100.000 dengan rata rata durasi 2 jam edukasi
Topiknya mulai dari Scalping, Psikologi Trading, Investasi dan Fast Trading.
Download dan install update terbaru ini dari link https://tetrasaham.com
*********************************